Stasiun Palur Karanganyar, Stasiun Kecil yang Mengabaikan Kenyamanan Penumpang. Mengecewakan!

Stasiun Palur Karanganyar, Stasiun Kecil yang Mengabaikan Kenyamanan Penumpang. Mengecewakan! Mojok.co

Stasiun Palur Karanganyar, Stasiun Kecil yang Mengabaikan Kenyamanan Penumpang. Mengecewakan! (wikipedia.org)

Saya salah satu orang yang diuntungkan dengan kehadiran Kereta Commuter Line relasi Stasiun Yogyakarta ke Stasiun Palur Karanganyar. Kehadiran transportasi umum itu jauh memudahkan mobilitas warga Solo, Jogja, dan sekitarnya. Apalagi, pelayanan Kereta Commuter Line yang tepat waktu dan bersih. 

Pelayanan Kereta Commuter Line tidak ada yang saya keluhkan. Semuanya sesuai dengan harganya yang terjangkau. Saya hanya menyayangkan Stasiun palur Karanganyar, tempat saya naik/turun Kereta Commuter Line. Memang sih, stasiun ini tergolong stasiun kelas III/ kecil. Namun, bukan berarti bisa mengabaikan kebutuhan-kebutuhan penumpang kan? 

Perlu warung kecil dan mesin ATM

Stasiun Palur Karanganyar perlu ada minimarket atau warung kecil yang menjual berbagai macam kebutuhan sederhana penumpang. Apalagi warung atau minimarket di luar stasiun jaraknya cukup jauh. Apabila memerlukan sesuatu yang darurat, penumpang jelas akan kerepotan kalau harus keluar area stasiun terlebih dahulu. 

Kehadiran minimarket di stasiun sebenarnya bisa menunjang kenyamanan penumpang yang sedang menunggu kereta. Apabila haus atau lapar, mereka bisa membeli minuman atau cemilan sambil menunggu kereta datang. Kalau ada keperluan darurat lain, mereka juga bisa langsung mendapatkannya.

Begitu pula dengan keberadaan ATM. Saya rasa perlu ada mesin ATM di stasiun ini. Apalagi penumpang menggunakan uang tunai untuk top up saldo kartu kereta. Iya kalian tidak salah dengar, top up saldo kartu kereta di Stasiun Palur harus menggunakan uang tunai. Memang sih ada alternatif pembayaran nontunai melalui Gopay. Namun, tidak semua orang menggunakan aplikasi itu. 

Hadirkan jalur pejalan kaki yang aman dan nyaman

Ketiadaan jalur pejalan kaki adalah kelemahan besar Stasiun Palur Karanganyar. Kalau kalian naik atau turun di stasiun ini bersiaplah kerepotan berjalan kaki di sekitar gerbang depan stasiun. Kalian harus berhadapan langsung dengan kendaraan yang keluar masuk stasiun karena tidak ada jalur pejalan kaki di sana. 

Mungkin jalur bagi pejalan kaki terdengar sepele ya, tapi kalau fasilitas ini tidak ada, bikin repot dan berbahaya juga. Saya misalnya, pernah hampir tertabrak mobil yang hendak keluar dari tempat parkirnya dengan cara mundur. Benar-benar mengancam nyawa. 

Selain itu, penumpang yang naik/turun di Stasiun Palur Karanganyar juga harus siap melawan terik matahari dan derasnya hujan. Sebab, di sekitar stasiun tidak ada atap pelindung. Saya pernah beberapa kali harus hujan-hujanan demi naik ojek online yang menjemput di pinggir jalan. 

Baca halaman selanjutnya: Perbaiki tarif parkir di …

Perbaiki tarif parkir di Stasiun Palur Karanganyar

Di Stasiun Palur Karanganyar, mereka yang sekadar menurunkan penumpang juga dikenai tarif parkir. Sebesar Rp2.000 untuk motor dan Rp4.000 untuk mobil atau kendaraan roda empat lainnya. Dengar-dengar, hal ini juga berlaku di beberapa stasiun. 

Saya jadi terheran-heran, apakah perlu mencari cuan sampai sebegininya? Pengelola stasiun sebaiknya memikirkan cara agar kendaraan yang tidak sampai lima menit mengantar penumpang bisa dibebaskan dari biaya parkir. 

Contohlah Stasiun Rawa Buntu, Serpong. Dahulu saya anak kereta alias anker yang selalu naik-turun stasiun tersebut. Ketika menurunkan atau mengangkut penumpang dalam jangka waktu yang singkat, kendaraan tidak dikenakan biaya sepeserpun. 

Di atas beberapa hal yang saya harapkan ada atau diperbaiki oleh pengelola Stasiun Palur Karanganyar. Sangat disayangkan kalau fasilitas  Kereta Commuter Line sudah baik, tapi stasiunnya mengecewakan. 

Penulis: Santhos Wachjoe P
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Tawangmangu Karanganyar Tempat Favorit Mahasiswa Solo, Saking Solo Nggak Ada Apa-apanya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version