Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Sragi Pekalongan, Tempat Terbaik untuk Frugal Living di Jawa Tengah. Dijamin Cepat Kaya dan Bisa Bolak-balik Umrah kalau Tinggal di Sini

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
5 Maret 2024
A A
Sragi Pekalongan, Tempat Terbaik untuk Frugal Living di Jawa Tengah. Dijamin Cepat Kaya dan Bisa Bolak-balik Umrah kalau Tinggal di Sini

Sragi Pekalongan, Tempat Terbaik untuk Frugal Living di Jawa Tengah. Dijamin Cepat Kaya dan Bisa Bolak-balik Umrah kalau Tinggal di Sini (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau pengin tabungan segunung, coba deh tinggal di Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Hidup irit banget di sini~

Setelah membaca tulisan Mbak Desy Fitriana tentang Kabupaten Nganjuk yang diklaim sebagai tempat di Jawa Timur yang bisa membuat seseorang jadi kaya raya, saya jadi teringat dengan salah satu daerah yang ada di Jawa Tengah. Di sini, kamu bukan hanya bisa kaya raya karena sukses menerapkan konsep hidup frugal living, tapi kamu juga bisa bolak-balik umroh.

Awas kalau ada yang kepikiran Jogja. Hei, Jogja itu bukan Jawa Tengah! Lagi pula kenapa sih kalau segala sesuatu yang berbau kesederhanaan dan murah selalu tertuju pada Jogja? Sejujurnya biaya hidup di Jogja nggak semurah itu, Mylov.

Daerah yang saya maksud juga bukan Tegal meski saya berasal dari sana. Kalau Tegal sih cocoknya untuk buang-buang duit. Daerah yang saya maksud adalah Sragi, salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Sudah 20 tahun, Sragi Pekalongan tak berubah

Sebagai suatu wilayah, boleh dibilang perkembangan Sragi ini lambat bahkan cenderung jalan ditempat. Suami saya berasal dari Sragi. Bahkan setelah 20 tahun lebih ditinggalkan, Sragi tak banyak berubah. Banyak ruas jalan yang masih gelap karena minim lampu penerangan jalan umum. Di malam hari, pencahayaan hanya mengandalkan lampu-lampu dari rumah warga. Jika kiri kanan jalan berupa sawah, gelapnya jalan makin terasa.

Dengan keadaan yang demikian, pantas saja jika nggak ada investor yang melirik. Maka, jangan harap kamu bisa bertemu bioskop, mall ataupun tempat hiburan lainnya di Sragi Pekalongan. Nggak ada. Kalau kedai kopi buat nongkrong, ada sih beberapa. Itupun baru-baru ini didirikan, yaitu dengan memanfaatkan rumah dinas para pejabat pabrik gula Sragi yang terbengkalai.

Akan tetapi ketika kamu tinggal di Sragi, kamu nggak akan tergoda untuk nongkrong. Pasalnya, kedai kopi tersebut lebih sering sepi meski di malam minggu. Vibes-nya jadi agak laen. Bikin sungkan untuk mampir. Ending-nya, kamu akan lebih memilih untuk menikmati kopi sachet di rumah sambil scrolling media sosial.

Lantas, kalau sumpek, bagaimana cara masyarakat Sragi Pekalongan mencari hiburan?

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Cara warga Sragi mencari hiburan

Ada dua cara warga Sragi mencari hiburan. Pertama, pergi ke pusat kota. Jarak tempuh dari Sragi ke pusat kota di Pekalongan sekitar 30 menit. Namun, percayalah, kamu nggak akan semudah itu tergoda untuk jalan-jalan ke kota. Pasalnya, perjalanan ke kota terlalu berisiko. Pulang kemalaman dikit, auto waswas karena harus melewati jalanan yang minim penerangan. Ending-nya, tetap di rumah. Dompet pun aman karenanya.

Cara yang kedua yang dilakukan masyarakat Sragi untuk mencari hiburan yaitu dengan pergi ke acara metikan. Metikan adalah upacara adat yang dilaksanakan warga sekitar untuk memulai masa produksi gula. Tradisi ini sudah dilaksanakan secara turun-temurun sejak zaman nenek moyang sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan pemanjatan doa ketika memasuki musim panen tebu. Hari pelaksanaan prosesi metikan ditentukan melalui perhitungan sesuai tradisi Jawa.

Saat acara metikan, selain bisa menyaksikan upacara adat, warga juga bisa menikmati berbagai macam wahana permainan dan kulineran di pasar malam. Jangan khawatir, pergi ke pasar malam saat metikan tak akan menodai konsep frugal living. Metikan itu setahun sekali, kok. Harga-harga di pasar malam, baik makanan ataupun wahana permainannya juga masih terjangkau. Aman.

Biaya hidup murah

Selain minim hiburan, hal lain di Sragi Pekalongan yang turut mensukseskan konsep hidup frugal living yaitu biaya hidupnya yang murah. Di Sragi, duit 4 ribu perak bisa bikin kenyang. Dengan duit 4 ribu itu, kamu bisa beli sego megono ataupun sego lodeh. Jangan bayangkan porsinya seuprit seperti nasi kucing, ya. Nggak. Porsinya normal, kok. Mantap sekali, bukan?

Nggak melulu soal perut. Harga hunian di Sragi juga masih terjangkau. Silakan cek di grup jual beli rumah area Pekalongan. Niscaya, akan kalian temukan hunian di Sragi yang masih bisa ditebus dengan duit kurang dari 200 juta. Bahkan, kemarin grup jual beli Facebook, di daerah Sragi barat ada rumah bangunan baru dengan luas tanah 89 meter persegi yang dijual dengan harga 140 juta. Di Jogja jelas nggak ada rumah harga segitu.

Dengan minimnya hiburan dan biaya hidup yang murah, dijamin siapa pun nggak akan kesulitan menerapkan konsep hidup frugal living di Sragi. Nggak kalah kan sama Nganjuk? Lebih nampol Sragi malah. Karena, Sragi yang masuk dalam wilayah Kabupaten Pekalongan ini punya UMK yang lebih tinggi daripada Nganjuk. UMK Sragi di angka 2,3 juta, sedangkan Nganjuk 2,2 juta.

Gimana? Tertarik untuk pindah ke Sragi?

Jujur saja, saya pun tiap kali melintas di Sragi selalu berpikir alangkah menyenangkannya tinggal di Sragi. Nggak ada godaan yang sifatnya bisa menghambur-hamburkan uang. Orang-orangnya juga terlihat slow living. Kalau sudah begitu, duit jadi bakal gampang kumpul. Bisa-bisa, tiap dua tahun sekali pergi umroh bareng keluarga.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Repotnya Orang Paninggaran Pekalongan di Perantauan karena Kerap Disalahpahami Orang-orang yang Nggak Paham Geografi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Maret 2024 oleh

Tags: frugal livingjawa tengahKabupaten PekalonganKecamatan Sragipilihan redaksiSragi
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Payaman, Desa di Magelang yang Viral karena Bunga Tabebuya Ternyata Menyimpan Masalah

Payaman, Desa di Magelang yang Viral karena Bunga Tabebuya Ternyata Menyimpan Masalah

18 Desember 2023
5 Sisi Gelap Profesi Bankir Terminal Mojok

5 Sisi Gelap Profesi Bankir

24 Agustus 2022
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Elkan Baggott Harusnya Menyesal Menolak Main untuk Timnas Indonesia

Elkan Baggott Harusnya Menyesal Menolak Main untuk Timnas Indonesia

26 Oktober 2021
Meskipun Jadi Daerah dengan Akses Layanan Kesehatan Tersulit di Jawa Tengah, Saya Bersyukur Lahir dan Besar di Cilacap

Meskipun Jadi Daerah dengan Akses Layanan Kesehatan Tersulit di Jawa Tengah, Saya Bersyukur Lahir dan Besar di Cilacap

12 Agustus 2023
Perempatan Jetis, Perempatan Paling Berpendidikan di Jogja Sejak Masa Kolonial

Perempatan Jetis, Perempatan Paling Berpendidikan di Jogja Sejak Masa Kolonial

12 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.