Snack Jadul Antimainstream Generasi 80-an dan 90-an

Snack Jadul Anti Mainstrem Generasi 80-an dan 90-an Terminal Mojok

Kenangan masa kacil memang tidak mudah dilupakan begitu saja. Ada banyak cerita yang bisa jadi bahan obrolan saat bertemu dengan kawan-kawan lama. Bagi anak generasi 80-an dan 90-an, banyak sekali kenangan-kenangan manis yang tidak bisa dilakukan oleh anak generasi sekarang. Entah pergaulannya, permainan-permainannya, ataupun makanan-makanan khas zaman dulu yang jarang atau bahkan tidak dinikmati oleh anak-anak zaman sekarang. Berikut saya akan jabarkan apa saja snack jadul anti mainstream bagi generasi 80-an dan 90-an.

#1 Gula campur kopi

Biasanya orang normal menikmati kopi dengan cara diseduh. Akan tetapi, anak-anak generasi zaman dulu punya cara berbeda dalam menikmati kopi. Bukan dibuat minuman, melainkan dimakan mentah.

Cara membuatnya sangat mudah. Kopi dan gula pasir dicampur secara merata. Jangan lupa dicicipi dulu. Kalau rasa pahit dari kopi terlalu dominan, boleh tambahkan gula pasir agar rasanya bisa seimbang. Cara penyajiannya bisa dimasukkan ke dalam plastik atau menggunakan wadah apa pun sesuai selera. Lalu cara ngemilnya gimana? Oh, jangan sedih. Cukup menggunakan jari telunjuk atau jari-jari lainnya sesuai keinginan, kemudian tempelkan ke kopi yang sudah dicampur dengan gula tersebut. Ya sudah, tinggal diemut, deh. Gampang, kan?

#2 Mi instan mentah

Dulu waktu saya kecil, saat ibu tidak punya uang untuk memasak atau membeli lauk, mi instan adalah pilihan terakhir yang cocok dijadikan lauk. Setelah sudah matang, mi instan biasanya dibagi rata sesuai dengan jumlah anggota keluarga. Beda lagi saat stok mi instan sedang banyak. Biasanya, saya diam-diam mengambil mi instan dan memakannya mentah-mentah. Mi instan yang cocok dimakan mentah-mentah itu biasanya tipe mi instan rebus. Paling enak rasa ayam bawang karena dulu rasa mi instan belum sebanyak saat ini.

Cara menikmati mi instan mentah, pertama buka bungkusnya dan ambil bumbunya. Bumbu mi instan terdiri dari bubuk cabai, minyak, dan rasa asin gurih. Biasanya saya tidak menggunakan semua bumbunya, saya hanya memilih bubuk cabai dan rasa asin gurih saja. Minyak tidak saya gunakan karena kurang cocok dan rasanya aneh kalau dimakan mentah. Kemudian, mi saya ambil dan remukkan sampai tidak terlalu halus, yang penting pas kalau dimakan buat camilan. Lalu, bumbu bubuk cabe dan rasa asin gurih yang sudah dicampur dengan mi yang sudah remuk, kocok hingga semua tercampur rata. Mi instan mentah rasa ayam bawang siap dinikmati sebagai salah satu snack jadul ala anak generasi 80-an dan 90-an. Hehehe~

#3 Kerak nasi liwet dicampur parutan kelapa

Untuk camilan yang satu ini mungkin tidak semua anak zaman dulu pernah menikmatinya. Kebanyakan anak yang pernah makan jenis camilan ini adalah anak yang tinggal di kampung. Khusuzon lagi yang menanak nasinya tidak menggunakan magic com, tapi pakai kendil alias ngliwet.

Cara membuatnya sangat mudah. Setelah nasi matang, jangan langsung dimasukkan ke dalam wadah nasi. Tunggu sekitar 10-15 menit. Tujuannya agar kerak nasi tidak tercampur bersama nasi yang berada di atasnya. Setelah menunggu sekitar 10-15 menit, barulah nasi boleh diambil. Kerak nasi yang tersisa di bawahnya diambil juga. Sekadar info, kerak nasi ini teksturnya lebih keras ya daripada nasi biasa. Kalau di daerah saya tinggal kerak nasi itu namanya intip. Kemudian, siapkan kelapa yang sudah diparut. Parutan kelapa diberi sedikit garam agar ada rasa gurih-gurihnya. Campurkan deh dengan kerak nasi tadi. Camilan ini sangat cocok disantap pagi hari. Rasanya hampir mirip dengan ketan, loh. Sedap gurih gitu, Mylov.

#4 Jambu monyet dicocol garam

Makan kacang mete tentu sudah biasa. Nah, snack jadul ala anak generasi 80-an dan 90-an itu tidak sekedar makan kacang metenya doang. Tapi, buah jambu monyet yang letaknya di atas kacang mete juga menjadi camilan andalan, lho. Cara menikmatinya sangat mudah. Tinggal petik saja buah jambu monyetnya. Jangan lupa pilih yang sudah matang. Cuci buahnya terlebih dahulu. Siapkan garam. Lalu, potong buah jambu monyetnya menjadi beberapa bagian. Setelah itu tinggal cocol deh buah jambu monyet dengan garam tadi. Sedikit gambaran ya, rasa jambu monyet itu agak sepat, asam, dan berair. Tapi, rasanya tetap enak kok buat camilan. Apalagi kalau makannya ramai-ramai. Asyik deh pokoknya.

Itulah snack jadul antimainstrem bagi anak generasi 80-an dan 90-an. Sebenarnya, makanan tersebut masih bisa kita jumpai dan nikmati. Cuma yang membedakan adalah dulu kita bisa menikmatinya dengan kawan-kawan sejawat sambil guyonan tanpa beban, tapi sekarang kita hanya bisa menikmatinya sendiri. Jadi kangen kawan-kawan dulu, deh. Sehat-sehat ya di sana, Gaes.

BACA JUGA 4 Hal yang Bisa Dilakukan Saat Antre di Bank selain Mainan HP dan tulisan Istiqomah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version