Selama dua tahun belakangan ini saya rajin bolak-balik Karawang-Jogja, kadang satu minggu sekali dan kadang dua minggu sekali. Nah, selama dua tahun ini juga saya selalu setia menggunakan armada bus Handoyo dari mulai kelas VIP, Eksekutif, Super Eksekutif, dan kemarin saya baru saja mencoba naik sleeper bus Handoyo yang Suite Class. Maka pada tulisan kali ini saya akan membagikan pengalaman naik sleeper bus Handoyo.
Hal pertama yang bikin saya melongo untuk pertama kali bukan karena melihat desain bus atau armadanya, tapi lantaran untuk masuk ke dalam bus, para penumpang ternyata disuruh membuka alas kakinya! Berhubung seumur-umur naik bus saya belum pernah disuruh lepas sepatu, makanya saya sempat bengong beberapa detik ketika ditegur oleh sang kondektur. Ha mana saya tahu kalau ternyata naik sleeper bus harus lepas sepatu? Mungkin biar lantainya nggak kotor kali, ygy.
Para penumpang lalu diberi tas kresek untuk menyimpan sepatu masing-masing. Saran saya, ada baiknya sleeper bus Handoyo menyediakan tempat sepatu yang estetik gitu. Soalnya kalau cuma pakai tas kresek dan ditaruh di lantai kesannya semrawut. Tapi okelah, kita anggap masalah sepatu beres, ya.
Saat memasuki bus, saya melihat perbedaan sleeper bus Handoyo ini dengan bus Handoyo pada umumnya. Iya, susunan kursi penumpangnya lain daripada yang lain, Gaes. Bentuknya ya kayak tempat tidur tingkat dua. Kemarin saya hitung dalam satu bus ada 22 set kursi penumpang dan di bagian belakang terdapat tempat istirahat sopir serta toilet. Hmmm, keren juga.
Kebetulan waktu naik sleeper bus Handoyo saya dapat kursi di bagian atas. Untuk naik ke kursi saya di atas memang ada pijakan serta pegangan besinya, tapi kayaknya bagi para manula atau anak-anak tetap kesulitan deh kalau kebagian kursi di atas seperti saya. Oh ya, kalau kalian tidurnya kayak reog dan takut gelundung ke bawah, tenang saja, di kursi ada sabuk pengamannya, kok. Kalian tetap bisa tidur aman di kursi atas tanpa takut jatuh ke bawah.
Baca halaman selanjutnya