Sisi Positif India: Gudang Ilmuwan dan Tutor Terbaik di Dunia Maya

Sisi Positif India: Gudang Ilmuwan dan Tutor Terbaik di Dunia Maya

Sisi Positif India: Gudang Ilmuwan dan Tutor Terbaik di Dunia Maya (Pixabay.com)

Saat masih duduk di bangku SD, saya mengenal India sebagai negara yang memiliki Taj Mahal yang merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia dan aktor Shah Rukh Khan yang sering saya saksikan di televisi. Namun, sejak kenal internet, persepsi dan pengetahuan saya terhadap India berubah.

Konten-konten yang dapat dengan mudah saya temukan di internet dan media sosial terus menunjukkan sisi buruk India. Sisi negatif mereka terus terekspos, sementara sisi positifnya sulit ditemukan. Sekarang India malah identik dengan hal-hal yang buruk, seperti pengolahan makanan yang jorok, overpopulasi, kemacetan, kekerasan dan persekusi, hingga kriminalitas tinggi.

Selain itu, negara-negara tetangga yang sedang berkonflik dengan India, seperti Pakistan dan Bangladesh juga kerap membuat konten yang ikut menjelek-jelekkan India. Warga +62 juga nggak jarang ikut memperkeruh kondisi ini. Warganet Indonesia sering menjuluki warga India sebagai warga Vrindavan dan seakan memusuhi negara tersebut hanya karena nonton konten dari YouTube.

Padahal ya, negara tersebut juga punya sisi positif. Pemerintahnya mengklaim bahwa India adalah negara pilihan pertama investor dari seluruh dunia. Pertumbuhan ekonomi mereka yang dibilang sangat pesat menjadi alasannya. Tapi saya nggak akan bahas itu. Ada empat sisi positif India yang jauh lebih real dan bukan hasil sugar-coating. Berikut ini contohnya.

#1 Banyak ilmuwan dan orang cerdas

India punya banyak anak bangsa yang pandainya kebangetan. Banyak dari mereka yang akhirnya berkarier di perusahaan-perusahaan besar dan terpandang. Sebut saja Satya Nadella, CEO Microsoft, dan Sundar Pichai CEO Google. Keduanya adalah keturunan India yang sekarang bekerja di perusahaan teknologi raksasa di Amerika Serikat.

Contoh lain yang mungkin lebih relatable adalah tutor-tutor IT yang ngasih ilmu secara gratis. Coba deh cari tutorial yang berkaitan dengan IT di YouTube atau daftar free class di Udemy, pasti kamu akan ketemu dengan tutor dari India. Dijamin deh kalau kamu nonton tutorialnya dari awal sampai akhir, kamu pasti bakal hafal aksen bahasa Inggris mereka yang begitu khas. Jadi, nggak usah kebanyakan ngejek warga +91 deh. Tanpa mereka kamu nggak akan bisa benerin laptop atau dapet crack-an Corel Draw.

#2 Punya sejarah yang sangat berkaitan dengan dunia

Kalau memperhatikan guru selama di kelas dalam mata pelajaran IPS dan sejarah, kamu pasti paham bahwa peradaban kuno dan sejarah dari India memegang peran krusial. Peran penting ini nggak hanya bagi negaranya sendiri, tapi juga berimbas pada negara lain. Misalnya nih, persebaran agama Hindu dan Buddha di Indonesia disebut berasal dari India. Budaya-budaya di Nusantara juga sedikit banyak dipengaruhi oleh unsur budaya India, lho.

Selain itu, pemikiran orang-orang India pada masanya juga jauh lebih maju daripada sebagian negara di dunia. Kamu tahu nggak kalau sebenarnya kampus tertua itu ada di India? Bukan Bologna University, Oxford University, maupun Cambridge University. Kampus tertua di dunia adalah Nalanda University dan ini India punya.

#3 Tingkat perceraian rendah

Angka perceraian di India tergolong rendah, karena hanya terjadi pada satu persen dari keseluruhan populasi pasangan yang sudah menikah di sana. Menikah dianggap sangat serius dan tidak diperbolehkan main-main. Menikah adalah momen di mana pasangan berjanji untuk sehidup semati.

Perceraian dianggap mencoreng kesakralan pernikahan. Maka nggak jarang orang yang bercerai lantas mendapat label buruk dari masyarakat. Buat orang zaman now mungkin sanksi sosial ini kejam dan nggak memihak pada individu yang terluka karena sebuah pernikahan. Tapi dengan institusi sosial pernikahan, sangat sedikit orang yang menganggap pernikahan sebagai ajang coba-coba atau main-main. Hasilnya, di India nggak ada selebriti yang kawin-cerai lebih dari dua puluh kali, kan?

#4 Harga buku murah

Bagi bibliophile dan mahasiswa, fakta ini mungkin bikin iri sekaligus pengin. Di India, harga buku terbilang sangat terjangkau. Buku-buku, baik yang ditulis oleh ilmuwan keturunan India maupun buku impor, harganya rata-rata hanya Rp40 ribu. Harga buku yang murah bisa menjadi penyebab banyaknya orang cerdas dari India. Sebab, mereka bisa mendapat banyak ilmu tanpa perlu merogoh kocek terlalu dalam.

Berbeda sekali dengan di Indonesia yang cenderung susah untuk bisa mendapatkan buku, khususnya referensi kuliah, dengan harga murah. Buku metode penelitian berbahasa Inggris yang ori saja harganya bisa jutaan rupiah. Mungkin ini bisa menjadi salah satu penyebab maraknya pembajakan buku, baik dalam bentuk buku fisik maupun e-book, di Indonesia.

Meskipun India sering diidentikkan dengan hal-hal yang buruk dan jorok, pasti tetap ada sisi positifnya. Nggak mungkin lah suatu negara isinya penuh keburukan semua. Kalau begitu mana ada warganya yang kerasan di sana. Bisa-bisa terjadi emigrasi besar-besaran.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Orang India Menjelaskan Alasan Mereka Jago Bikin Tutorial di YouTube

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version