Sisi Kelam Kak Ros dalam Serial Upin dan Ipin. Bikin Sebel, tapi Sebenarnya Kasihan

Sisi Kelam Kak Ros dalam Serial Upin dan Ipin. Bikin Sebel, tapi Sebenarnya Kasihan

Sisi Kelam Kak Ros dalam Serial Upin dan Ipin. Bikin Sebel, tapi Sebenarnya Kasihan (Upin dan Ipin Fandom)

Selain tokoh utamanya, kehadiran Kak Ros dalam serial Upin Ipin juga mencuri perhatian. Apalagi keseharian yang ditunjukkan Kak Ros di serial garapan Les’ Copaque juga disebut-sebut relate dengan kehidupan sesungguhnya anak perempuan pertama. Bahwa anak perempuan pertama adalah anak yang pekerja keras, tangguh, dan nggak cengeng.

Meskipun demikian, jika kita perhatikan baik-baik, kakak si kembar Upin dan Ipin ini sebenarnya nggak sesempurna itu. Tokoh yang punya nama asli Jeanne Roselia Fadhullah, sumber lain menyebutkan nama lengkapnya adalah Nur Roselia Salam Binti Abdul Salam, punya sisi gelap yang bikin kita sebel. Di sisi lain, sisi gelap tersebut juga bisa membuat kita jatuh kasihan pada karakter yang bercita-cita ingin jadi komikus ini.

Kak Ros Upin Ipin emosian, bukti kesabaran setipis tisu

Di balik kemandiriannya, Kak Ros ini sebenarnya tipikal orang yang kesabarannya setipis tisu. Berkali-kali ditunjukkan bahwa kakak Upin Ipin ini gagal mengelola emosinya. Dikit-dikit marah, dikit-dikit marah.

Contohnya pada serial Upin Ipin musim 11 episode Amal Jariah. Kala itu, Kak Ros marah gara-gara Upin Ipin membawa pulang sapi ke halaman rumah mereka. Okelah, wajar jika Kak Ros marah karena halaman rumah jadi kotor akibat tai sapi yang berserakan. Masalahnya adalah cara marah Kak Ros ini benar-benar bikin bulu kuduk merinding. Sebelum emosi Kak Ros meledak, ia terlebih dahulu merendahkan suaranya, berbicara pelan tapi dalam, lalu menyeringai dan matanya intimidatif. Persis seperti… psikopat! Hiii.

Les’ Copaque selaku rumah produksi bukannya nggak sadar akan hal itu. Mereka sadar, kok. Dan agaknya, Kak Ros memang sengaja di-setting sebagai sosok pemarah. Buktinya, Les’ Copaque sampai membuatkan video kompilasi Kak Ros marah-marah di channel YouTube mereka.

Kak Ros tak segan main tangan, si kembar Upin Ipin sering jadi korban

Masih berkaitan dengan ketidakmampuan Kak Ros dalam mengendalikan emosi, sisi gelap selanjutnya yaitu kebiasaan Kak Ros main tangan saat marah. Seperti biasa dalam tindak kekerasan, mereka yang paling lemah adalah yang jadi korbannya. Dalam hal ini, tentu saja yang jadi korban Kak Ros adalah adiknya sendiri, Upin dan Ipin.

Adegan Kak Ros memukul dua adik kembarnya memang sering kali nggak secara vulgar ditunjukkan di layar kaca. Biasanya hanya berupa suara-suara yang kita yakini sebagai cubitan, tamparan, ataupun pukulan. Contohnya di episode Perangi Rasuah Upin Ipin musim 8. Setelah ada backsound suara kekerasan, tiba-tiba Upin dan Ipin datang mengadu ke Opah sambil memegang salah satu telinga mereka. Pasti mereka habis dijewer sama Kak Ros.

Akan tetapi ada pula adegan kekerasan yang tertangkap kamera, seperti episode Ngantuknya Upin Ipin musim 12. Saat itu, Kak Ros marah karena Upin dan Ipin nggak mau mengerjakan tugas sekolah. Akhirnya dijewer dan diseretlah kedua budak kecil itu ke meja belajar. Iz iz iz, halo, Kak Seto?

Kak Ros nggak punya teman. Kok bisa?

Nggak berhenti sampai di situ saja. Sisi gelap selanjutnya adalah Kak Ros nggak punya teman. Tolong koreksi bila saya salah, tapi dari banyak serial Upin Ipin yang saya tonton, tak pernah sekalipun saya lihat Kak Ros bareng dengan temannya. Entah pulang bareng ataupun main bareng. Bahkan sekadar ucapan seperti, “Aku mau pergi sama teman-teman,” nggak ada.

Sekalinya digambarkan punya teman, itupun teman dari negara lain, yaitu Sadako, eh, Hideko. Maksud saya, memangnya Kak Ros nggak punya temen gitu di sekolahnya? Bagaimana dengan di kampung tempat tinggalnya? Di Kampung Durian Runtuh? Nggak ada jugakah? Duh. Kasihan sekali.

Saya jadi berpikir, mungkinkah karakter Kak Ros yang meledak-ledak jadi penyebab dia susah menjalin hubungan pertemanan dengan orang lain? Padahal jika kita tarik lebih ke belakang lagi, bisa jadi sifat Kak Ros yang tegas dan galak ini adalah salah satu coping mechanism dari pengalaman atas masa lalu yang menyakitkan.

Jadi, siapa sebenarnya yang menyakitimu, Kak Ros?

Nggak punya waktu untuk dirinya sendiri

Terakhir, sisi gelap dari kakak Upin Ipin ini adalah dia tidak punya waktu untuk dirinya sendiri. Seperti yang kita tahu, Kak Ros ini pekerja keras. Selain sibuk di sekolah, dia juga melakukan pekerjaan rumah tangga dan membuat nasi lemang untuk dititipkan di kedai Uncle Muthu. Sehingga dia tidak punya waktu untuk main-main dan menikmati masa mudanya.

Pernah sekali waktu, di serial Upin Ipin musim 11 episode Taman Riang Ria, Kak Ros bersama Opah dan Upin Ipin pergi ke taman ria. Tapi, kalian tahu apa yang dilakukan Kak Ros di sana? Dia membiarkan Opah menikmati permainan yang ada. Sementara Kak Ros hanya mengekor. Bahkan ketika diberi kesempatan untuk bermain pun, Kak Ros malah acuh berjalan sambil menikmati es krim. Sepertinya, saking berat hidup yang dilakoni, Kak Ros sampai lupa cara bersenang-senang.

Ah, saya jadi ingat dengan tulisan tulisan lawas di sini yang menyebut bahwa sesungguhnya Kak Ros adalah remaja nelangsa perempuan yang hidupnya penuh beban.

Kamu jangan jadi seperti Kak Ros, ya? Kerja keras boleh saja, tapi memberi ruang bagi diri sendiri untuk bersenang-senang juga perlu adanya.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Upin Ipin Harus Dikasih Tahu Menjadi Kak Ros Itu Sulit.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version