Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Sisi Gelap dari Pekerjaan Menjaga Pertashop Milik Bapak Sendiri

Muhammad Arif Prayoga oleh Muhammad Arif Prayoga
19 Januari 2023
A A
Sisi Gelap dari Pekerjaan Menjaga Pertashop Milik Bapak Sendiri (Foto milik penulis)

Sisi Gelap dari Pekerjaan Menjaga Pertashop Milik Bapak Sendiri (Foto milik penulis)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai operator Pertashop yang berinteraksi langsung dengan pembeli, mau tidak mau, saya harus memosisikan sebagai pendengar. Khususnya keluhan para pembeli, termasuk beban finansial yang mereka alami. Inilah sisi gelap penjaga sebuah usaha yang nggak kini ada untungnya.

Jadi, suatu kali, saya pernah diutangi oleh seorang bakul pecel lele. Nominalnya memang “cuma” Rp27 ribu. Namun, utang yang belum lunas itu kan saya ambil dari pemasukan Pertashop.

Dulu, lapaknya cuma berjarak 200 meter sebelah utara tempat saya kerja. Kini, lapaknya sudah hilang entah ke mana. Saya jadi bingung kalau mau nagih bagaimana. Semuanya berawal dari rasa akrab yang terjalin dengan baik.

Awal perkenalan dengan penjaga lapak pecel lele

Cerita bermula saat saya lumayan sering mampir ke lapaknya saat perut keroncongan di malam hari. Mungkin ada sampai tiga kali saya membeli lauk di lapaknya lalu makan di Pertashop.

Kedatangan saya yang terbilang sering ini sukses membangun rasa akrab antara dua pekerja. Awalnya, dia membeli bensin tanpa membawa uang. Setelah bensin terisi, dia bilang, “Mas, aku nggak bawa uang. Nanti malam ke warung ya.” 

Setelah mengiyakan kehendaknya, saya baru sadar kalau saya telah terkena jebakan rasa akrab. Gimana ya, kalau datang ke lapaknya, nggak mungkin saya nggak beli makan di sana. Saya jelas sungkan. Dia membeli bensin Rp10 ribu, tapi harga menu makanan paling murah nasi ampela itu Rp11 ribu. Pening.

Saya merasa terjebak

Oke, saya tidak mau ribet dengan mempermasalahkan selisih seribu rupiah. Namun, masalahnya, si penjaga lapak pecel lele itu malah ngelunjak. Dia beli bensin, tapi nggak bawa uang. Malamnya, setelah selesai menjaga Pertashop, saya disuruh datang ke lapaknya. Begitu terus. Kan saya jadi bingung di bagian pencatatan keuangan.

Sampai suatu kali, ketika malam saya ke sana, sudah tidak ada lagi bahasan soal utangnya. Saya tidak tahu dia lupa atau cuma akting saja. Yang pasti, saya sungkan untuk menagih. Nominal yang terlalu kecil untuk saya perkarakan itu bikin saya malas sekali untuk membahasnya.

Baca Juga:

Jangan Kasih Utang ke Orang, Traktir Makan Aja: Udah Dapet Pahala, Silaturahmi Tetap Terjaga!

Peristiwa Motor Brebet karena Bensin Plat Merah: Rakyat yang Kena Musibah, Rakyat Juga yang Diminta Repot Mencari Solusi

Saya mulai mencoba cara dengan tidak datang ke lapaknya di malam hari. Biar dia merasa bahwa utangnya tuh belum dibayar. Namun, ya sama saja. Dia malah nggak pernah lagi ngisi bensin di Pertashop milik bapak saya.

Saat ini, saya beberapa kali melihat si penjaga lapak pecel lele itu naik motor lewat tempat saya kerja. Namun, boro-boro mau ngisi bensin, menyapa saya saja tidak.

Rasa sungkan karena usia

Selain penjaga pecel lele tadi, ada seorang pria berusia senja juga bikin saya super sungkan. Jadi, orang-orang memanggilnya Mbah Man. Saya anggap kakek ini adalah orang random karena sebelumnya kami belum pernah berkenalan. 

Memang, setiap hari saya melihatnya berlalu-lalang di depan tempat kerja saya. Saya tahu bahwa dia adalah tukang bangunan yang sedang menggarap bangunan yang ada di tenggara Pertashop milik bapak saya.

Sangat lugas minta utang

Pernah suatu ketika, Mbah Man membeli bensin. Setelah bensin terisi, beliau mendatangi saya. Tiba-tiba saja dia mengeluhkan masalah keuangan dan dengan lugas minta utang dulu. Permintaannya memang lugas, tapi kondisi saling tidak mengenal ini yang membuatnya gugur dari tipe penghutang yang pertama.

“Boleh utang, Mas? Aku tinggal di dusun ini, sekarang kerja di situ, paling bangunan itu 10 tahun pun belum jadi,” kata Mbah Man yang sukses bikin saya bingung setengah mati.

Saya jawab dengan penolakan sehalus mungkin. 

“Maaf, tidak bisa Mbah. Soalnya uang di sini bukan uang saya. Saya cuma pegawai, Mbah.” 

Jawaban saya membuat ekspresi wajahnya berubah. Yang awalnya bersahabat dan penuh senyum jadi cemberut. Saya jadi sangat nggak enak hati tidak bisa membantu. Tapi apa daya, uang di Pertashop kan memang bukan uang saya.

Sering terjadi

Saya tidak tahu apakah kejadian ini terjadi juga di Pertashop lain, khususnya yang ada di desa. Masalahnya, hal kayak gini sering terjadi.

Nggak cuma dari mulut Mbah Man, kalimat “Rumah saya cuma di sini,” sering jadi andalan untuk membuka utang. Mungkin mereka merasa auto akrab karena lapak bensin ada di tengah desa mereka. Iya, saling membantu memang penting, tapi kan bukan uang saya juga.

Merasa sangat sungkan, lalu merasa bersalah di dalam hati itu nggak enak. Seakan-akan saya jadi orang yang jahat banget karena nggak mau membantu ngasih utang. Tapi, yang saya pahami, berani menolak memberi utang dengan uang yang bukan milik kita bakal bikin masa depan lebih nyaman. Nggak ada beban utang gitu lho.

Penulis: Muhammad Arif Prayoga

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Pertashop Beneran Bangkrut Berkat Nalar Timpang Pertamina

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 24 Februari 2023 oleh

Tags: bensinmenagih utangpecel lelepertaminapertashopTukang bangunanUtang
Muhammad Arif Prayoga

Muhammad Arif Prayoga

Sarjana Komunikasi yang Gagap Berkomunikasi. Penulis di Copa-media.com. Bisa dihubungi via Instagram @arifprayogha_ dan Twitter @CopamediaID

ArtikelTerkait

kesalahan finansial uang habis bokek mojok

Kesalahan Finansial di Usia Muda yang Sering Terjadi, namun Jarang Disadari

25 September 2021
Dilema Agen Elpiji Pertamina: Ambil Untung Besar Kena Masalah, Ambil Untung Kecil Bangkrut elpiji nonsubsidi regulator gas

Ya Wajar Saja Elpiji Nonsubsidi Kurang Laku, Nggak Ada Kelebihan yang Ditawarkan kayak Pertamax!

29 Juli 2023
4 Tips Menagih Utang kepada Mantan Pacar agar Tak Jadi Beban dalam Hati

4 Tips Menagih Utang kepada Mantan Pacar agar Tak Jadi Beban dalam Hati

22 April 2022
Mengintip Kekayaan Pengusaha Kuliner Haidhar Wurjanto yang Katanya Supertajir Terminal Mojok

5 Jenis Kesalahan Pengusaha Pemula

2 April 2021
7 Kelebihan dan Kekurangan yang Saya Rasakan Saat Naik Pelita Air, Maskapai “Baru” Pertamina

7 Kelebihan dan Kekurangan yang Saya Rasakan Saat Naik Pelita Air, Maskapai “Baru” Pertamina

16 Maret 2023
3 Ciri Warung Pecel Lele Asli Lamongan terminal mojok

3 Ciri Warung Pecel Lele Asli Lamongan

14 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.