Sisi Gelap Bisnis Air Minum Isi Ulang RO yang Tidak Diketahui Orang

Sisi Gelap Bisnis Air Minum Isi Ulang RO yang Tidak Diketahui Orang

Sisi Gelap Bisnis Air Minum Isi Ulang RO yang Tidak Diketahui Orang (Unsplash.com)

Sekarang bisnis air minum isi ulang RO menjamur di mana-mana. Tapi, ternyata bisnis ini menyimpan sisi gelap yang tak diketahui orang!

Air memegang peranan penting dalam kehidupan. Peradaban-peradaban besar di zaman kuno lahir di tepi sungai. Bumi menjadi planet layak huni berkat air dalam fase liquid. Kita semua tahu bahwa manusia masih bisa bertahan hidup lebih lama tanpa makanan, tapi tidak tanpa air.

Sayangnya, air bersih kini semakin sulit diperoleh secara mandiri. Makanya air layak minum mulai dikomersilkan. Akan tetapi, harga air minum isi ulang merek kenamaan terlalu mahal bagi sebagian kalangan. Harga per galon rata-rata dibanderol Rp20 ribuan. Oleh karena itulah air minum isi ulang menjadi opsi menarik. Bisnis air minum isi ulang RO misalnya.

Apa itu air RO?

Sistem pengolahan air yang sedang digemari salah satunya adalah reverse osmosis (RO). Air RO diklaim memiliki kemurnian lebih tinggi daripada air mineral pada umumnya. Selain itu, air ini juga diklaim bebas mikroba dan zat logam. Kandungan padatan terlarutnya pun rendah.

Tak seperti air mineral pada umumnya, air RO dianggap mampu meringankan kerja ginjal. Bahkan saat didiamkan di bawah sinar matahari, air ini tak mudah berlumut.

Pada dasarnya, air RO adalah air demineralisasi yang sudah kehilangan banyak kandungan mineral. Meski begitu, konsumsi air RO juga harus diimbangi dengan konsumsi buah, sayur, dan makanan sehat lainnya agar kita terhindar dari penyakit akibat kekurangan mineral.

Kebetulan orang tua saya menggunakan air RO beberapa tahun terakhir ini. Di rumah, kami punya mesin RO yang digunakan untuk skala rumah tangga. Airnya berasal dari HIPPAM dekat rumah yang sudah diuji kelayakannya oleh instansi pemerintah. Menurut orang tua saya, rasa air jadi lebih segar meski awalnya terasa pahit seperti air minum Cleo. Keluarga saya pun jadi hemat gas elpiji karena di rumah nggak perlu merebus air minum lagi.

Jika nggak punya mesin sendiri, air RO ini bisa didapatkan di depot air minum isi ulang. Sekarang ini bisnis air minum isi ulang RO menjamur di mana-mana karena banyak peminatnya. Harga air RO ini juga terjangkau, sekitar Rp10 ribuan per galon.

Akan tetapi, seperti bisnis lainnya, ada saja oknum yang nakal. Setidaknya, bisnis air minum isi ulang RO ini punya sisi gelap yang tak diketahui orang banyak.

Nggak semua bisnis air minum isi ulang RO punya izin lengkap

Setiap usaha air minum isi ulang seharusnya mengantongi izin usaha dari Disperindag. Salah satu syaratnya adalah memiliki sertifikasi dari Dinkes setempat setelah sampel air diuji di laboratorium. Selain itu, bisnis air minum isi ulang RO juga harus punya surat jaminan pasokan air baku dari PDAM atau perusahaan pemasok air yang memiliki izin dari instansi berwenang.

Izin usaha tersebut harus diperpanjang secara berkala, lho, begitu juga dengan tes sampel air. Perizinan ini tujuannya untuk melindungi konsumen yang membeli air RO. Biasanya depot air isi ulang yang sudah memiliki kelengkapan izin nggak ragu memasang dokumen perizinan mereka demi meyakinkan konsumen. Tapi kalau nggak dipajang pun sebenarnya belum tentu juga usaha mereka ilegal. Yang jelas sebagai konsumen, kita harus jeli.

Selain pengusaha yang tertib, ada juga yang nggak mengurus perizinannya. Biasanya sih yang nakal ini ogah ribet atau mungkin belum tahu cara mengurus perizinan tersebut. Tapi bisa jadi memang sengaja nggak diurus demi mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya.

Menggunakan sumber air yang nggak jelas

Harus diakui, bisnis air minum isi ulang RO yang ilegal sulit diawasi. Lantaran bisnisnya nggak memenuhi standar, oknum pebisnis nakal tak jarang menggunakan air baku yang sumbernya nggak jelas. Tentu saja tujuan utama mereka adalah demi mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya. Membeli air baku dari pemasok air legal biayanya lebih mahal.

Padahal kualitas air baku sangat penting dalam bisnis air minum isi ulang RO. Kalau kualitas airnya sudah baik, pengusaha nggak perlu melakukan filtrasi yang rumit.

Selama air yang dihasilkan kelihatan jernih dan nggak ada konsumen yang komplain, pebisnis nakal bakal terus merasa aman. Mereka kan juga nggak pernah melakukan uji laboratorium. Jadi konsumen nggak bakal tahu kalau air isi ulang yang dijual oleh para oknum nakal sebenarnya nggak layak diminum.

Alat filtrasi depot air minum isi ulang yang sengaja diakali

Ada satu hal yang membedakan proses RO dengan filtrasi air mineral biasa, yakni penggunaan membran RO. Membran RO ini memegang peranan penting dalam menyaring padatan terlarut sehingga menghasilkan air dengan kemurnian tinggi. Alat-alat lainnya yang digunakan selebihnya masih sama seperti filtrasi biasa. Ada filter sedimen untuk menyaring berbagai partikel pengotor dan filter karbon untuk menetralisir bau.

Kehadiran membran RO membuat filtrasi jadi lebih selektif. Air yang dihasilkan hanya sekitar 40 sampai 50 persen, sementara sisanya merupakan limbah atau disebut juga air reject. Filtrasi air RO ini beda dengan filtrasi air mineral. Misalnya, jika air yang disaring 5 liter, berarti hasil akhir filtrasinya juga 5 liter pada air mineral. Sementara itu pada sistem RO hanya menghasilkan 2 liter, sisanya adalah air reject yang nggak layak dikonsumsi.

Fyi, semakin lama membran RO digunakan, air yang dihasilkan akan semakin sedikit. Makanya penggantian membran ini harus benar-benar diperhatikan.

Untuk sebuah bisnis air minum isi ulang RO perlu beberapa alat filtrasi. Tapi sayangnya, lagi-lagi demi mengeruk untung besar, ada saja oknum nakal yang nggak rutin mengganti penyaring sehingga filter yang kotor masih digunakan.

Selain itu, ada juga pengusaha yang nggak mengisi penuh alat RO-nya dengan membran. Misalnya, dari 8 alat yang ada hanya 4 yang diisi membran. Tujuannya biasanya demi mengurangi air reject, sehingga air yang dihasilkan lebih banyak.

UV Box nggak berfungsi dengan baik

Biasanya kita akan menjumpai UV box di depot air isi ulang. UV box ini berfungsi untuk mensterilkan air agar bebas dari mikroba tanpa mengubah rasa dan bau.

Akan tetapi lagi-lagi ada saja oknum pengusaha nakal yang menjadikan UV box sebagai pajangan semata. Umumnya UV box berbentuk kotak berwarna putih. Saat alat ini bekerja, lampu-lampunya akan menyala persis seperti router WiFi.

Kita tahu bahwa nggak semua bisnis air minum isi ulang RO memiliki sisi gelap seperti yang saya ceritakan di atas. Banyak juga orang-orang jujur yang menjalankan bisnis air RO ini. Sebagai konsumen, kita perlu memastikan air yang kita beli nggak berbau dan memiliki rasa aneh. Kalau seandainya kita menemukan hal yang aneh, mending cari depot air isi ulang lain, deh. Jangan karena harganya murah terus jadi terlena, padahal belum tentu air isi ulang yang dijual aman!

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Penderitaan yang Saya Rasakan Saat Menjajal Usaha Air Isi Ulang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version