Si Doel Anak Sekolahan Episode 39, Musim 3: Mandra Hepi, Atun dan Mas Karyo Batal Kawin

si doel anak sekolahan episode 39 musim 3 mas karyo dan atun nggak jadi nikah mojok.co

si doel anak sekolahan episode 39 musim 3 mas karyo dan atun nggak jadi nikah mojok.co

Judul Si Doel Anak Sekolahan episode 39 ini adalah “Realita Cinta”. Dan Zaenab sepertinya adalah orang yang sedang mencoba menyadari dan menerima realitas cintanya. Pagi ini, di rumah dia sibuk ngelamun. Di kamar ngelamun, lagi nyuci baju ngelamun. Zaenab mengingat-ingat obrolannya dengan Sarah kapan hari yang terasa begitu akrab saat mereka sama-sama menyadari sikap Doel yang tidak tegas. Juga kejadian semalam saat dia melihat Sarah dan Doel (seolah) berciuman.

Mungkin Zaenab merasa omongan Sarah tidak konsisten. Tidak sesuai. Kapan hari bilangnya kesal sama Doel, eh semalam malah mesra. Intinya Zaenab sakit hati.

Sementara itu, Mandra dapat tugas mengantar Mak Nyak dan Atun ke rumah Engkong Ali untuk membicarakan rencana pernikahan Atun dan Mas Karyo. Sebelum berangkat, Atun sempat nervous, deg-degan, takut Engkong Ali nggak menerima lamaran Mas Karyo. Tapi kata Doel, ya harus dicoba saja dulu.

Sesampainya di rumah Engkong Ali, Mandra beberapa membunyikan klakson opelet dengan kencang.

“Biar dia tahu kita udah sampe,” kata Mandra.
“Abang nggak sopan nih, ntar kalo Engkong marah gimana?” kata Atun. Atun semakin takut kalau Engkong sampai marah, bisa runyam ini acara minta izinnya.
“Yeee, ngomong soal sopan kayak lu sopan banget! Elu sama Mamang nyebutnya apa? Abang! Apa sopan itu begitu?”
“Kan kebiasaan!”
“Kebiasaan, kebiasaan! Nggak sopan! Ngomong soal sopan kayak lu sopan aja! Tahu Mamang belum kawin, elu nyerobot duluan! Sopan begitu yak?”

Yak, trooosss, Bang! Marahin aja, marahin!

Si Doel yang ditinggal sendirian di rumah ternyata memilih menulis surat lamaran. Sedang asyik dia menulis, Sarah datang. Sarah membawa dua bungkus makanan yang awalnya diniatkan untuk Mak Nyak dan Atun. Tapi, karena melihat Doel sedang sendirian, mereka pun makan berdua.

Mas Karyo yang melihat mobil Sarah terparkir di halaman Doel langsung berinisiatif datang dan menanyakan soal hasil fotonya. Sarah memang sudah membawakan dua lembar hasil cetak foto Mas Karyo. Wah, Mas Karyo senang sekali. Kalau pakai baju Jawa lengkap begitu, dia mirip Arya Penangsang, katanya. Iya deh, Mas. Iyaaa.

Kita beralih ke percakapan antara Sarah dan Doel lagi ya, mylov.

“Kemarin Mas Harry telepon aku lho,” kata Sarah.
“Oya? Dia bilang apa?”
“Nggak ah, ntar kamu marah.”
“Nggak.”
“Kalo gitu kamu janji ya jangan marah?”
“Iya. Dia bilang apa?”
“Dia bilang berkas-berkas lamaran kamu yang ada di kantor Om Wisnu udah dikasih ke temennya. Ya, aku cuma disuruh nyampein ke kamu aja. Oya, terus dia bilang kamu besok bisa nggak nemuin temennya dia? Ya, kata dia kamu nggak usah bawa surat lamaran lagi. Tuuuh, kamu marah kan? Kamu pasti tersinggung deh karena aku ikut campur. Iya kan?”
“Enggak. Malah aku berterima kasih kamu udah memberi tahu aku.”
“Tuh, kan siniiisss.”
“Enggak.”
“Bener ya?”
“Bener.”

Mereka berdua sudah selesai makan, Sarah membereskan bekas makanan dan piring kotornya. Doel yang merasa Sarah kok lama sekali di belakang, lalu menyusul. Ternyata Sarah sedang mencuci piring di sumur. Wuaaah.

“Ngapain pakai dicuci segala?” tanya Doel.
“Biarin, aku mau kok.”
“Emang bisa nyuci piring?”
“Kok ngeledek sih kamu? Bisa dong! Enak aja!”

Tiba-tiba ada suara orang mengucap salam di depan. Ada tamu. Doel memeriksa ke depan, ternyata ada Atmo dan salah seorang temannya. Mereka ada perlu penting dengan Doel, katanya. Obrolan mereka sempat tertunda karena Sarah yang mendadak nongol dan mengenalkan diri. Atmo dan temannya sempat terpesona melihat Sarah. Hahaha.

Atmo lalu cerita kalau di kantor mereka ada pemutusan hubungan kerja besar-besaran. Beberapa karyawan dalam jumlah besar dipanggil dan diberi tahu kalau mulai besok mereka dirumahkan. Hal ini membuat Atmo dan temannya sedih. Mereka kehilangan pekerjaan.

Atmo dan temannya ini bermaksud minta tolong pada Doel supaya bisa ikut bekerja di tempat Doel yang baru. Doel bilang dia tidak bisa janji, bertemu dengan orangnya saja belum. Tapi Atmo bilang, Doel kan selama ini memang selalu bernasib mujur. Buktinya saat perusahaan drop dia malah sudah diterima di tempat yang lebih baik.

“Ah, kebetulan Mo!” kata Doel.
“Bukannya kebetulan! Nggak ada yang namanya kebetulan, susah cari kebetulan itu! Yang ada adalah keberuntungan. Dan keberuntungan itu sama saja dengan rejeki, Doel,” kata Atmo.

Di rumah Engkong, pembicaraan serius dimulai.

“Emang siapa laki-laki yang demen ama lu?” tanya Engkong ke Atun.
“Si buluk!” Mandra menyahut.
“Buluk? Si Karyo? Kagak salah pilih lu?”
“Bukan salah pilih lagi! Belangsak!” Lagi-lagi Mandra nyahut.
“Udah, ah. Lu jangan ikut campur!” kata Mak Nyak ke Mandra.

Atun lalu bilang kalau tadi malam dia sudah bicara banyak dengan Mas Karyo dan mereka menyimpulkan kalau tidak akan langsung menikah, melainkan bertunangan saja dulu. Engkong Ali lalu berpikir kalau dia harus ketemu dan bicara langsung dengan Mas Karyo. Jadilah mereka serombongan datang ke rumah Mak Nyak.

Mereka sampai di rumah Mak Nyak persis saat Mas Karyo sedang ngobrol bersama Doel dan Sarah di warung Mak Nyak. Engkong Ali langsung setel tampang kenceng, dia mengajak Mas Karyo bicara di teras.

Di depan Engkong, Mak Nyak, dan Mandra, Mas Karyo mengakui bahwa dia memang berniat melamar Atun. Tapi setelah dibicarakan panjang lebar, dia dan Atun sepakat untuk bertunangan dulu. Mas Karyo masih ingin mengumpulkan uang lebih banyak dari hasil usahanya, supaya bisa lebih mapan dalam mempersiapkan pernikahan. Ada yang bahagia sekali mendengar kabar ini: the one and only Mandra. Mandra bahagia karena pertunangan Atun bisa berarti adalah jalan untuknya lebih dulu menikahi Nunung.

Di adegan penutup Si Doel Anak Sekolahan episode 39, dengan bangganya Mandra nyamperin Doel dan Sarah di warung lalu menyalami mereka.

“Selamet, doain gue,” kata Mandra, “Karyo batal.”
“Batal kenapa, Bang?” tanya Sarah.
“Batal nikah. Lu liat noh! Timbang tunangan doang baru sekarang. Ntar dikit lagi gue yang mau nikah duluan!”
“Nikah sama siapa?” tanya Sarah lagi.
“Hahaha, kayak kagak tahu aja lu. Ituuu. Ada daaah.”

Sarah dan Doel hanya saling berpandangan melihat sikap Mandra.

“Yah, telmi juga lu! Itu diaaa. Si Nunun! Si Nunuuun!”

Daftar sinopsis sebelumnya: Si Doel Anak Sekolahan musim 1, Si Doel Anak Sekolahan musim 2, dan Si Doel Anak Sekolahan musim 3.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version