Servis motor rutin belum tentu menyelamatkan motormu, jika hal-hal ini kalian lupakan
Kamis minggu lalu, tepatnya pada siang hari yang cukup cerah, sepulang kuliah saya melihat bengkel di seberang rumah tiba-tiba ramai, lebih ramai dari biasanya. Beberapa motor berjejer di depan, dan mekanik terlihat sibuk bongkar sana-sini. Tanpa pikir panjang, saya langsung main ke bengkel itu. Kebetulan saya memang sering main ke sana dan sudah kenal dengan pemilik sekaligus mekaniknya. Begitu sampai, saya langsung nyeletuk, “Wah, rame banget, ora koyo biasane, Mas?”
Dia menjawab sambil tetap sibuk memperbaiki motor, “Iyo iki, akeh motor sing midun mesin. Padahal yo sering servis rutin, jare sing duwe.” Mendengar jawabannya, saya jadi bertanya-tanya, kok bisa ya servis motor rutin tapi tetap bermasalah?
Dari obrolan saya dengan mekanik itu, akhirnya saya tahu ternyata servis rutin nggak menjamin motor awet kalau hal-hal ini sering dilupakan.
Tidak memanaskan mesin saat lama tidak dipakai
Ini hal yang sering banget dilupakan, atau malah dianggap sepele oleh banyak orang. Kadang karena terburu-buru ingin berangkat kerja atau sekolah, motor langsung dinyalakan dan tancap gas tanpa dipanaskan dulu.
Padahal, setelah saya berbincang dengan mekanik bengkel seberang rumah, ternyata memanaskan motor terutama setelah lama tidak dipakai atau di pagi hari itu sangat penting dan berpengaruh besar pada keawetan mesin, meskipun sudah servis motor rutin. Kenapa begitu?
Mesin yang lama tidak dipakai biasanya olinya akan turun dan mengendap di bagian bawah. Kalau motor langsung dipakai tanpa dipanaskan terlebih dahulu dan langsung geber tancap gas, oli belum sempat bersirkulasi untuk melumasi seluruh bagian mesin. Akibatnya, komponen dalam mesin bisa cepat aus atau bahkan rusak.
Banyak kasus yang terjadi karena hal sepele ini piston atau blok silinder bisa baret hanya karena motor sering langsung digeber tanpa dipanaskan dulu. Mekanik bengkel depan rumah saya bilang yang kurang lebih setelah saya artikan ke Bahasa Indonesia seperti ini
“Sebenernya motor zaman sekarang itu simple, apalagi yang injeksi. Panasin minimal satu menit aja udah cukup. Kecuali motor lama, itu baru butuh sekitar dua menit.”
Tidak memperhatikan ganti oli mesin dan gardan, percuma juga servis motor rutin
Banyak orang merasa sudah cukup merawat motor karena rutin servis motor tiga bulan sekali. Tapi sebenarnya, servis rutin belum tentu berarti oli selalu diganti tepat waktu, yang sering dilupakan adalah masa pakai oli mesin dan oli gardan punya batas jarak tempuh, bukan cuma batas waktu.
Biasanya, oli mesin hanya efektif hingga 2.000–2.500 km, sedangkan oli gardan sekitar 5.000 km. Masalahnya, banyak pengguna motor yang jarak tempuhnya tinggi misalnya sering bepergian jauh sehingga dalam tiga bulan bisa melampaui batas itu. Akibatnya, oli bisa menyusut atau bahkan habis sebelum waktunya servis.
Hal yang sama juga terjadi pada oli gardan, yang sering diabaikan karena dianggap tidak sepenting oli mesin. Padahal, oli gardan idealnya diganti setiap dua kali ganti oli mesin. Kalau telat, efeknya bisa bikin transmisi kasar, muncul bunyi “klotok-klotok”, bahkan berisiko merusak gear di gardan motor matic.
Servis motor rutin percuma kalau olimu palsu
Masalah lain yang sering bikin motor cepat rusak walaupun rutin servis motor adalah oli palsu. Bengkel depan rumah saya sering menemui kasus orang datang untuk ganti oli tapi membawa oli sendiri biasanya mereka beli online karena harganya murah. Padahal, murahnya itu justru mencurigakan.
Pernah suatu kali ada pelanggan datang ke bengkel itu dan meminta ganti oli. Mekanik pun bertanya,
“Kak, ini oli beli di mana dan harganya berapa?”
Pemilik motor menjawab,
“Beli online, Mas. Cuma 38 ribu udah dapet satu paket sama oli gardan.”
Mekanik langsung curiga dan setelah dicek, ternyata oli itu palsu dari bau, warna, dan kejernihannya berbeda jauh dengan oli asli yang biasa dibeli di dealer resmi. Tapi si pemilik tetap ngotot, katanya,
“Nggak apa-apa, Mas. Ganti aja.”
Hasilnya?
Sekitar sebulan kemudian motor itu balik lagi ke bengkel dengan keluhan sering mati mendadak dan tenaganya hilang. Setelah dicek, mesin menghitam dan banyak lumpur oli di dalamnya, dan penyebab utamanya jelas oli palsu yang kualitasnya jauh di bawah standar.
Memang disarankan kalau kita membeli oli di tempat yang pasti-pasti saja dan jangan termakan harga oli yang sangat murah, mau itu di online dan offline.
Kebersihan motor
Meskipun servis motor rutin, kebersihan motor juga tidak boleh diabaikan. Kenapa? Karena menjaga kebersihan termasuk bagian dari perawatan. Motor yang jarang dicuci dan dibiarkan kotor bisa menimbulkan banyak masalah, terutama pada bagian rangka dan komponen logam. Kotoran, air hujan, dan panas matahari yang terus-menerus menempel bisa membuat rangka cepat kropos atau berkarat. Menjaga kebersihan motor bukan cuma soal tampilan, tapi juga cara sederhana untuk mencegah kerusakan dini pada motor.
Selain itu, mencuci motor juga bisa jadi momen penting untuk mengecek kondisi rangka atau part lain apakah ada yang mulai berkarat, retak, atau kendur. Hal ini berlaku untuk semua jenis motor, dari keluaran lama sampai motor modern. Kita sering lihat di media sosial banyak kasus rangka motor patah. Memang sebagian karena kualitas material, tapi dengan menjaga kebersihan, minimal kita bisa mencegah dan mendeteksi lebih awal bila ada bagian yang bermasalah
Itulah kenapa servis motor rutin saja belum tentu membuat motor awet, kalau hal-hal kecil di atas sering dilupakan. Semoga dari pengalaman ini, pembaca bisa lebih peka terhadap hal-hal sepele yang ternyata berpengaruh besar pada umur motor.
Penulis: Imanuel Joseph Phanata
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Servis Motor Rutin, Komponen yang Harus Diperiksa dan Perkiraan Biayanya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.















