Serial Adit Sopo Jarwo Akan Selalu Dibayang-bayangi Upin Ipin kalau Masih Gitu-gitu Aja

3 Karakter Serial Upin Ipin yang Tak Kalah Cengeng dari Fizi adit sopo jarwo

3 Karakter Serial Upin Ipin yang Tak Kalah Cengeng dari Fizi (website Les Copaque)

Kalau serial Adit Sopo Jarwo masih gini-gini aja, ya jangan harap bisa mengalahkan dominasi Upin Ipin

Di awal kemunculan serial animasi Adit Sopo Jarwo, saya sebenarnya penonton yang cukup menyukai kehadiran acara ini. Alasan paling utama karena serial ini merepresentasikan kultur dan berlatar tempat di Indonesia. Terlebih lagi, kualitas grafik dan animasi yang digunakan lebih menjanjikan ketimbang serial Keluarga Somat kala itu yang bagi saya sangat kurang dari sisi animasi. Dari situ saya cukup yakin dengan serial animasi satu ini.

Namun setelah bertahun-tahun acara ini tayang, saya malah merasa serial animasi ini seakan jalan di tempat. Saya kira serial ini bisa menggeser dominasi Upin Ipin yang sekarang masih jadi favorit tontonan di Indonesia, bahkan orang dewasa pun sekarang banyak yang nonton Upin Ipin. Tapi kenapa justru serial Adit Sopo Jarwo tidak bisa seperti serial Upin Ipin? Setelah saya coba bandingkan, saya bisa katakan alasannya seperti ini.

Alur cerita yang kurang wah

Sebagai pembanding, kalo kalian nonton Upin Ipin, coba sebutkan 10 episode yang kalian ingat alur ceritanya dari awal hingga akhir. Saya yakin kalian pasti bisa menyebutkan 10 episode bahkan lebih. Nah sekarang jika dibalik, sebutkan 10 episode Adit Sopo Jarwo yang alur ceritanya kalian ingat dari awal hingga akhir. Bisa diprediksi kalian mesti mikir dulu untuk mengingat beberapa episodenya saja.

Nah, dari sini sebenarnya sudah terlihat, alur cerita Upin Ipin lebih menjual dari sisi alur. Episode Upin Ipin saat sunat sepertinya lebih mudah muncul di ingatan ketimbang episode Denis sunat. Meskipun episodenya sama-sama tentang sunat, tapi episode di Upin Ipin lebih berkesan bagi saya daripada episode di Adit Sopo Jarwo.

Dominasi Pak Haji bikin cerita Adit Sopo Jarwo hampa

Salah satu yang saya sadari di serial Adit Sopo Jarwo adalah seringnya Pak Haji mengeluarkan jurus ceramah yang akhirnya menyelesaikan masalah. Intinya kalau Pak Haji sudah menasehati Jarwo, maka kemungkinan besar konflik cerita akan selesai. Hal seperti ini sebenarnya lumrah saja, tapi jika keseringan malah jadi bosan kalau menurut saya.

Coba saja seandainya ada suatu momen ketika Pak Haji dinasehati oleh Jarwo, plot ceritanya bisa jadi lebih menarik ditonton. Atau kalau mau lebih ekstremnya ada episode ketika Denis menceramahi Adit. Plot seperti itu malah mengundang perhatian dan atensi dari penonton, sebab hal itu adalah kontras dari plot asli di serial animasinya. Mungkin itu juga yang jadi alasan kenapa Upin Ipin tidak melulu diakhiri dengan sesi ceramah dari Opah.

Hanya sedikit tokoh di Adit Sopo Jarwo yang punya peran penting di cerita

Saya jarang mendapati di episode ketika teman-teman si Adit selain Denis punya peran penting di cerita. Setau saya, mereka punya 3 teman perempuan yang jarang mendapat kesempatan main peran di dalam serialnya. Entah menang tujuan karakter itu sebagai NPC saja atau bukan, tapi memang kartun Adit Sopo Jarwo ini krisis pemain aktif di dalamnya.

Di Upin Ipin, karakter yang pasif seperti Devi saja pernah dapat giliran dalam cerita, tepatnya ketika episode Deepavali di rumah Uncle Muthu. Mungkin satu-satunya karakter yang misterius di Upin Ipin adalah Nurul, yang muncul hanya di Tadika Mesra saja. Tapi yang jelas, karakter sampingan di Upin Ipin lebih berkontribusi lah ketimbang karakter sampingan Adit Sopo Jarwo.

Saran saya bagi pihak studio Adit Sopo Jarwo, paling tidak ada perubahan signifikan yang diterapkan. supaya kualitas serial ini bisa meningkat dan lebih baik dari sebelumnya. Saya masih percaya serial ini bisa menyaingi pasar Upin Ipin, setidaknya di Indonesia.

Tapi saya cukup senang serial ini booming kembali karena tingkah Denis yang manja itu. Saya usul ke pihak studio, tolong buat 1 adegan saat Denis dipukul berjamaah, saya yakin penonton senang, pemirsa pun bertambah.

Penulis: Georgius Cokky Galang Sarendra
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Episode Upin Ipin yang Sebaiknya Tidak Tayang di Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version