Semurah-murahnya Biaya Transfer Antarbank, Kami Lebih Suka Kalau Gratis

Semurah-murahnya Biaya Transfer Antarbank, Kami Lebih Suka Kalau Gratis terminal mojok

Baru-baru ini, Bank Indonesia mengumumkan rencana akan menurunkan biaya transfer antarbank. Jika dulu biaya transfer antarbank ini mencapai Rp6.500, nantinya nasabah hanya perlu membayar Rp2.500. Wow, lumayan juga turun Rp4.000 atau sekitar 60 persen.

Menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, kebijakan ini akan berlaku pekan kedua Desember 2021 dan penyesuaian biaya transfer ini merupakan salah satu program BI Fast Payment. Ada sekitar 22 bank yang terkena kebijakan ini, dan mayoritas memang bank-bank yang selama ini sering kita gunakan.

Lebih suka gratis

Kebijakan menurunkan biaya transfer antarbank ini sebenarnya dihargai banyak orang, tapi sesungguhnya kami lebih suka kalau biaya transfer ini ditiadakan saja alias gratis. Ehehehe.

Biaya transfer antarbank biasanya jadi alasan kebanyakan orang enggan melakukan transfer uang ke bank lain. Bagi orang yang hitung-hitungan banget, jelas hal semacam ini akan merugikan dirinya. Saldo rekening terpotong gitu lho saat melakukan transfer antarbank. Begitu juga dengan saya. Saya sangat menyayangkan jika saldo saya terpotong Rp6.500 untuk melakukan transfer antarbank.

Pernah suatu ketika saya berencana belanja online. Sebelum memutuskan deal, saya tanya terlebih dahulu kepada penjualnya:

Saya: Pembayaran via apa mas?

Penjual : Bank Mand*ri atau B*A, Mas.

Saya: B*I bisa nggak, Mas?

Penjual: Wah, maaf, Mas. Nggak bisa.

Akhirnya saya nggak jadi beli barang tersebut gara-gara beda bank. Cerita seperti saya ini mungkin pernah juga dialami sebagian orang. Mau belanja online, hampir deal, tapi setelah tahu pembayarannya beda bank, nggak jadi beli, deh.

Kalau urusan fee seperti ini, memang masyarakat kita sepertinya banyak yang nggak suka. Terbukti ketika bank Himbara berencana menaikkan biaya cek saldo dan tarik tunai di ATM Link, banyak masyarakat kita yang protes. Hingga akhirnya kebijakan itu dibatalkan juga.

Masyarakat Indonesia masih perhitungan soal biaya ini karena nggak semua orang punya saldo rekening yang berlimpah. Ada juga yang saldonya pas-pasan banget, sehingga nggak bisa transfer ke bank lain karena ada biaya.

Misalnya, kamu hanya punya saldo Rp100.000 di B’I dan mau transfer uang ke B*A sebesar Rp50.000, tentu ada biaya transfer antarbank yang dikenakan sebesar Rp6.500. Hal tersebut nggak bisa dilakukan sebab minimal saldo yang terpendam di B*I harus Rp50.000.

Tapi, bukan orang Indonesia kalau nggak cerdas dan cari cara supaya bisa kirim uang antarbank gratis. Biasanya orang akan memanfaatkan layanan pihak ketiga agar bisa transfer secara gratis. Walau sedikit ribet menurut saya lantaran harus transfer ke rekening lain dulu dan menunggu verifikasi dari aplikasi yang bersangkutan, tapi aplikasi ini berguna banget bagi kaum misqueen yang hitung-hitungan banget soal biaya transfer antarbank.

Sekali lagi saya ucapkan terima kasih pada Gubernur Bank Indonesia atas rencana penurunan biaya transfer antarbank bulan Desember mendatang. Namun, karena masih ada nominal yang harus dibayarkan sejumlah Rp2.500, sepertinya sebagian masyarakat tetap masih mikir-mikir sebelum melakukan transfer antarbank. Kecuali jika transfer antarbank ini gratis, tentu bakal didukung 100 persen oleh masyarakat.

Yah, namanya juga orang Indonesia, tentu kita sukanya yang gratis, dong.

Sumber Gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version