Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sebelum Mulai Bisnis, Pastikan Rekanmu Nggak Ruwet

Alqaan Maqbullah Ilmi oleh Alqaan Maqbullah Ilmi
1 November 2020
A A
bisnis pertemanan orang ruwet mojok

bisnis pertemanan orang ruwet mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Malam itu saya dapat email dari Facebook bahwa permintaan saya menghapus sebuah halaman ditolak oleh pemilik halaman. Tentu hal ini membuat saya kecewa. Halaman ini dibangun beberapa tahun yang lalu ketika saya sedang menjalani suatu bisnis. Saat saya menuliskan ini, admin lain dari halaman ini juga akhirnya turut mengajukan penghapusan. Alhamdulillah, berarti ada yang sepakat dengan saya untuk menyudahi perserikatan yang tidak sesuai dengan sila kelima dalam Pancasila kita. Namun, Facebook sayangnya memberikan tenggat waktu 14 hari untuk mempertimbangkan kembali. Tentu si pemilik akan membatalkannya lagi karena dia akan kehilangan 4000 penyuka halaman.

Halaman ini bermula dari kesepakatan bisnis antara tiga orang yang dulu teman sekelas kuliah. Bahkan bisa dikatakan satu geng. Semua terlihat baik-baik saja sampai akhirnya kita bersepakat untuk membangun sebuah bisnis jilbab. Sebut saja Ina, bukan nama asli tapi inisialnya. Ina menyampaikan pada saya dan Ipeh (pasti bukan nama asli) bahwa akan membangun bisnis jilbab dan butuh dana enam juta untuk menjadi agen resmi. Sebagai teman baik, lihat Ina yang menganggur setelah lulus serasa mesakne. Sebenarnya, hal ini nggak boleh ada dalam bisnis.

Singkat cerita, saya ajukan utang ke tempat kerja saya sebesar tiga juta. Sebenarnya saya ada uang tiga juta waktu itu, namun kebetulan saya butuh laptop baru karena sudah rusak. Sisanya patungan Ina dan Ipeh masing-masing 1,5 juta. Syarat menjadi agen sudah ok, kemudian barang pertama pun datang. Saat perserikatan ini didirikan, telah kita sepakati adanya perbedaan status antara pemodal dan pengelola. Kami bertiga masing-masing memiliki saham yang mendapat bagi hasil yang dihitung oleh pengelola sesuai dengan persentase. Mereka berdua sekaligus pengelola yang mendapat gaji tetap yang kita sepakati besarannya.

Dalam berjalannya waktu, wajar apabila ada diskusi yang mungkin panas. Namun, Ina beberapa kali seakan memberi kode bahwa biasanya bisnis dengan teman itu bisa merusak persahabatan. Saya sering dengar juga cerita itu. Tapi, saya yakin dia yang punya inisiatif bangun bisnis ini tidak akan mengorbankan persahabatan kita.

Ina membangun jaringan ke owner, reseller, dan customer atas nama dia. Dia membeli banyak inventaris mulai dari gantungan jilbab, token rekening untuk permudah transaksi (waktu itu belum musim mobile banking), dan inventaris lainnya yang tentunya disisihkan dari bagi hasil. It’s ok, saya mikirnya itu untuk jangka panjang.

Sampai akhirnya ada tawaran pameran di sebuah mal dari owner. Biasanya owner yang ambil bagian, tapi kini tak lagi. Saya waktu itu dengan tegas menolak karena hitungannya sama sekali nggak masuk. Pameran itu pasti hanya akan menghasilkan rugi karena kita hanya agen yang marginnya cuma 30%. Tapi, dua teman saya itu ngotot. Ya sudahlah, saya mengalah saja. Meski sahamnya saya 50 persen, tapi mereka yang kelola.

Betul, ternyata ketika selesai pameran dilaporkan rugi sejuta sekian. Wah, anyel saya. Saya minta bubarin aja daripada terus-terusan berantem. Ketika mau pembubaran, saya minta semua aset dihitung dalam nilai uang. Lalu dibagi sesuai sahamnya. Ternyata pembagian itu di bawah urunan saya tiga juta di awal. Bisnis dilaporkan rugi. Tapi, bertahun-tahun kemudian saya lihat reseller yang direkrutnya masih jalan. Bahkan hari ini sudah ada 4000 penyuka di halamannya. Beberapa reseller bahkan teman kantor saya. Postingan di halaman itu sejak awal berdiri pun tetap aktif meski perserikatan bubar. Saya rasa orang ini nggak beres.

Ternyata betul, sebelum bisnis ini akhirnya bubar. Ina sempat saya rekomendasikan untuk menjadi partner saya di tempat kerja. Saya orbitkan dia karena saya tahunya dia orang baik. Tapi, perlahan namun pasti dia justru secara terstruktur juga masif menjatuhkan nama saya di belakang. Dan ketika dia memilih pindah kota, dia mengakhirinya dengan menanamkan masalah permanen yang cukup serius untuk mengganggu keharmonisan hidup saya sekaligus menghancurkan harapan teman saya yang lain.

Baca Juga:

Sebagai Anak Kos, Saya Muak Lihat Konten TikTok Rp10 Ribu Sehari untuk 3 Kali Makan. Nggak Masuk Akal!

Fotografer Lari, Profesi dengan Potensi Cuan yang Amat Lumayan untuk Kamu Coba, Satu Foto Seharga Seratus Ribu!

Kepergiannya hampir saja membuat saya DO dari S2 saya waktu itu karena tiba-tiba dia meminta uang sejumlah tujuh juta. Dalam rencana saya uang itu untuk bayar SPP semester terakhir saya. Bukan uangnya memang tapi dalam tanggung jawabnya, yang padahal uang itu masih bisa ditagih enam bulan kemudian. Kondisi itu sangat menguras habis tabungan saya sampai harus berutang.

Tentu banyak kisah “teman” seperti ini. Kerennya lagi, orang-orang yang tidak berhubungan dengannya dalam masalah uang masih menganggap dia orang baik. Ya, karena mereka belum kenal orang ini seperti yang Umar bin Khattab jadikan standar menilai orang. Sampai kapan pun orang kalau diceritain kisah ini, pasti tidak percaya. Saya pun nggak percaya kalau bisa ya mengalami hal ini. Yang jelas, kalau mau bangun bisnis, pastikan orang-orangnya nggak ruwet, apalagi perkara uang. Soalnya, kalau udah ketemu uang, manusia bisa lebih kejam dari iblis sekalipun.

BACA JUGA Belajar di Masa Pandemi: Guru Lembur, Siswa Kabur dan tulisan Alqaan Maqbullah Ilmi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 November 2020 oleh

Tags: BisnisPertemananUang
Alqaan Maqbullah Ilmi

Alqaan Maqbullah Ilmi

Guru Fisika yang mencintai Guru BK. Sayang orang tua, kakak-adik, istri, dan anak.

ArtikelTerkait

Bisnis Fotokopi di Desa Cocok untuk Penyamaran Intel, Dapat Cuan dan Rahasia Desa Mojok.co

Bisnis Fotokopi di Desa Cocok untuk Penyamaran Intel, Dapat Cuan dan Rahasia Desa

15 Januari 2024

Daftar Bisnis yang Menjanjikan, tapi Jarang Diketahui Orang Part 1

29 Agustus 2021
keranda terbang coach tom karyawan sakit sabotase bisnis manipulasi karyawan mojok

Logika Karyawan Sakit Sedang Sabotase Bisnis ala Coach Tom Itu Logis

1 Juni 2021

Nggak Salah Jadi Anggota MLM, tapi Kenapa Prospeknya Selalu Menyebalkan, ya?

31 Mei 2021
Sempat Tersusul, Tokopedia Kembali Jadi Marketplace No. 1, Kok Bisa_ terminal mojok

Sempat Tersusul, Tokopedia Kembali Jadi Marketplace No. 1, Kok Bisa?

12 September 2021
masa kkn kisah horor saat kkn hantu yang paling sering disebut mojok.co

Masa KKN: Ternyata yang Tertinggi di Dunia Bukanlah Gunung Melainkan Egomu

21 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.