Sebaiknya Semua Warung Makan Menyediakan Daftar Menu Beserta Harga

4 Warung Makan di Malang yang Buka Dini Hari Terminal Mojok

4 Warung Makan di Malang yang Buka Dini Hari (Unsplash.com)

Jogja dan ribuan kuliner di dalamnya sudah bukan menjadi hal yang bikin heran. Di setiap penjuru jalanan Jogja bisa ditemukan macam-macam jenis makanan, dari yang ringan sampai yang berat. Dari warung makan yang sepi sampai ramai pengunjung. Memang, menjalani usaha di sebuah bidang yang bernama kuliner akan terus berkembang, apalagi jika didukung dengan wilayah yang sebagian besar penduduknya itu doyan jajan.

Adalah saya, termasuk satu dari jutaan penduduk Jogja yang doyan jajan. Jajan yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan makan pagi, siang, dan malam. Walaupun tidak setiap hari, tapi saya sering menyambangi beberapa tempat makan yang berbeda-beda, karena buanyak pilihan tempat makan yang bisa ditemukan di Jogja ini. Kalau yang satu ramai, coba ke tempat lain, kalau tempat lain ramai ya balik kanan dan kembali lagi di jam yang sekiranya sudah sepi. Saya akui, makanan di Jogja itu rata-rata enak.

Daftar menu plus harga adalah kunci

Tapi, walaupun makanannya enak, alangkah baiknya kalau setiap warung makan itu disediakan daftar menu yang lengkap dengan harganya. Memang, tidak semuanya memiliki kekurangan tersebut, tapi seringkali saya menemukan tempat makan yang tidak ada daftar harganya. Kalau menunya jelas, kita bisa bebas memilih mau makan apa, tapi gimana kalau tidak ada harganya? Lha moso kita pas mau pesan harus tanya sama mbak-mbaknya dulu? Ya, khawatirnya akan menimbulkan pikiran yang aneh-aneh nanti.

Nggak ada salahnya lho, kasih daftar harga di menunya. Biar, kalau ada konsumen lain yang kayak saya; kalau mau beli makan harus menyesuaikan isi kantong, itu pesennya enak dan bisa dengan pede bilang sama mbak-mbaknya tanpa harus khawatir uangnya kurang. Nggak yang harus ngira-ngira nanti habisnya berapa, lha kalau uangnya lebih, kalau kurang gimana? Ninggal KTP? Kan kalau ada menu dan harga jadi enak, antara konsumen dan kasirnya itu sefrekuensi, itung-itungannya nggak akan selisih dan nggak menimbulkan kegelisahan di belakang.

Bikin mudah diingat

Selain itu, warung makan yang sudah menetapkan menu dan daftar harganya itu gampang diingat sama konsumen loh. Sebagai contoh, beli nasi ayam (sayap) plus minum harganya Rp9.000 kalau digeprek nambah Rp3.000. Secara tidak sadar, kita bisa tahu di luar kepala dan menyiapkan budget yang pas (biar nggak mampir-mampir lagi, hehehe) di tambah uang parkir (kalau ada) sebelum menjalankan niat untuk membeli makan. Jadi tingkat konsumen makan kembali di tempat tersebut akan lebih tinggi.

Nah untuk tempat makan lain yang belum menyediakan daftar harga, mbok ya tolong disediakan. Gampang kok, bikin yang sederhana aja. Paling ke abang rental komputer, terus minta tolong dibuatin, syukur-syukur di ketik sendiri jadi biar bisa lebih bisa berekspresi. Habis itu di print terus difotokopi dan dilaminating biar tintanya nggak luntur kena es teh di meja. Tujuannya ya biar sama-sama enak, kembali lagi. Karena kita khawatir itung-itungannya ngawur, ngawur dalam artian untuk menu yang sama ketika dibeli hari ini dan dibeli besok totalnya yang kita bayar itu beda. Kan jadi menimbulkan rasa penasaran yang akan dibawa sampai rumah dan bikin nggak bisa tidur karena overthinking mencoba ngitung-ngitung sendiri.

Lha kok perhitungan? Bukan soal perhitungan yang dimaksudkan di sini, tapi kita semua membutuhkan kejelasan. Bukan cuma cewek ya yang butuh kejelasan, tapi saya yakin kok kalau semua umat manusia itu membutuhkan kejelasan. Intinya, ada rasa sama-sama enak itu enak kok. Yang jelas sih, makan tenang, perut kenyang. Gitu lah pokoknya.

Penulis: Shila Nurita
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Warung Mbak Wik dan Nasi Rames yang Memikat Mahasiswa UNY 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version