Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sebaiknya Batita Tidak Diajak Salat Tarawih Berjamaah. #TakjilanTerminal46

ELIA NURINDAH SARI oleh ELIA NURINDAH SARI
10 Mei 2021
A A
batita Nyuruh Anak Kecil ke Masjid Itu Bagus, tapi Ajari Juga Adabnya terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Tulisan tentang batita ini berangkat dari kegelisahan saya saat salat tarawih berjamaah di majelis ta’lim yang ada di daerah saya. Iya, karena suasana masih covid, meskipun pemerintah daerah memperbolehkan daerah saya untuk tarawih berjamaah di masjid, namun di dusun saya ada yang berinisiatif tarawih berjamaah dipisah antara laki-laki dan perempuan. Kaum laki-laki tarawih seperti biasa di masjid, sedangkan perempuan di majlis ta’lim.

Beberapa malam belakangan, ada salah satu makmum tarawih di tempat saya yang membawa batita. Ibu satu ini selalu memilih tempat salat di ujung shaf paling depan sebelah utara, di mana di posisi tersebut adalah tempat penyimpanan alat-alat kegiatan di majlis ta’lim, seperti mic dan teman-temannya. Nah, si anak kecil batita ini setiap kali salat tarawih akan dimulai, oleh si ibu dibiarkan bermain alat-alat tersebut. Ia memegang kabel mic sambil diputar-putar kesana kemari di depan ibunya salat.

Hal ini selain bisa menyebabkan kerusakan pada alat-alat tersebut, tentu ini mengganggu jamaah yang lain yang sedang khusyuk salat. Bahkan, imam salat kami sampai salah gerakan salat. Harusnya duduk tahiyat akhir, beliau malah mau meneruskan ke rakaat berikutnya. Dia seperti kena distraksi karena ulah batita yang sedang mainan alat mic tersebut karena kebetulan ia bermain tak jauh jaraknya dari tempat imam salat.

Melihat peristiwa itu, saya teringat saat beberapa tahun lalu mengunjungi museum yang ada di komplek Keraton Ngayogyakarta. Saat itu saya menemani teman saya yang berkunjung ke Yogyakarta. Dia kebetulan membawa sepupunya, anak laki-laki yang masih berusia sekitar enam tahun. Saat saya dan teman saya sedang asik melihat koleksi-koleksi yang ada di museum, sepupu teman saya malah berlarian kesana kemari sendirian. Dia seperti asik sendiri bermain. Kami berdua tidak ambil pusing, toh namanya juga anak kecil. Sampai tiba-tiba kami terkejut saat mendengar suara keras dari arah belakang kami. Suara keras tersebut berupa teguran yang diucapkan oleh salah satu pengunjung bule.

Sambil terlihat marah dia bersuara keras bilang “STOP!”, sambil menunjuk tegas ke arah sepupu teman saya. Kami berdua tentu kaget dan terdiam melihat aksi itu. Dan sepupu teman saya langsung berlari ke arah kami sambil takut. Bule tersebut berlalu, dan kami berdua masih bingung dengan aksinya tersebut. Sebagai orang yang tidak banyak berinteraksi dengan bule dan memahami budayanya, melihat kejadian tersebut membuat kami sedikit geram melihat aksi bule. Nggak ada lembut-lembutnya sama anak kecil. Nggak sadar apa dia lagi di negara orang. Sopan sedikit, kek. Kurang lebih kami menggerutu seperti itu.

Kemudian pada peristiwa lain, saya pernah terlibat pada salah satu event tahunan di Yogyakarta. Event tersebut adalah sebuah pameran furniture yang diperuntukkan bagi tamu domestik dan tamu mancanegara. Dari tahun ke tahun, biasanya didominasi oleh tamu asing. Acaranya indoor, namun pihak penyelenggara menyediakan taman bermain buatan yang ada di luar gedung. Taman bermain tersebut diperuntukkan bagi tamu pameran yang membawa anak kecil. Saya dulu tidak memahami tujuan tersebut. Memang apa repotnya membawa anak kecil sambil keliling melihat-lihat pameran? Pemikiran saya kurang lebih begitu.

Akhirnya, saya menemukan jawaban pertanyaan yang muncul dari kedua peristiwa di atas saat saya menonton video YouTube milik Farah Quinn tentang etika di tempat publik. Pada video tersebut, salah satu poin yang tidak boleh dilakukan saat berada di tempat umum adalah jangan biarkan anak kecil untuk keluyuran sendiri. Ketika berada di public space, sebaiknya orang tua mengkondisikan anaknya untuk berada dalam jangkauannya. Jangan biarkan dia asik bermain sendiri dan mengganggu kenyaman orang lain. Kurang lebih seperti itu pelajaran yang Farah Quinn dapatkan dari pengalamannya pernah tinggal di Amerika. Jadi, orang bule tidak suka melihat anak kecil lalu lalang seorang diri jauh dari jangkauan orang tuanya saat berada di tempat umum. Apalagi sampai mengganggu orang lain.

Hal tersebut sangat make sense dengan peristiwa yang saya alami saat di museum keraton. Begitu pula ini relatable dengan kejadian yang baru-baru ini saya alami saat salat tarawih berjamaah di majelis ta’lim. Mungkin sebagian orang akan meng-counter pernyataan di atas dengan berkata “kan harus melatih anak untuk ke tempat ibadah sedini mungkin, agar besar nanti jadi senang ke masjid”. Mon maap, bagi saya kata-kata seperti itu perlu ditelaah lagi. Jangan ditelan bulat-bulat. Sebagai orang tua, harus berusaha mempertimbangkan risikonya. Apakah hal itu lebih banyak maslahat atau justru banyak mudhorotnya. Don’t be selfish! Masjid atau tempat ibadah lain adalah tempat umum, ada banyak orang di sana. Jangan mengutamakan kepentingan Anda dengan alasan tadi, lalu kemudian Anda mengabaikan kenyaman orang lain dong. Hey, muhasabah diri Anda!

Baca Juga:

Mempertanyakan Tarawih Beramplop di Sumenep, Sebuah Usaha Meramaikan Masjid atau “Memelihara” Kemiskinan?

Mengenang Asyiknya Tarawih dari Satu Masjid ke Masjid Lainnya

Alasan yang mungkin sedikit bisa diterima bagi orang-orang yang sering membawa batita ikut salat tarawih berjamaah di masjid, adalah karena tidak ada orang lain yang bisa dititipi saat hendak berangkat tarawih. Kan tarawih berjamaah juga bisa dilakukan di rumah to. Tapi, jika Anda tetap keukeuh, hal demikian bisa disiasati dengan cara bergantian ikut salat tarawih berjamaah di masjid dengan pasangan Anda. Misal Senin-Selasa suami yang berjamaah di masjid, istri yang menjaga anak di rumah. Besoknya istri yang salat tarawih di masjid, dan suami yang menjaga anak di rumah. Dan begitu seterusnya sampe Lebaran tiba. Pokoknya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk dapat beribadah dengan baik, sambil tidak lupa untuk tetap menjaga kenyamanan orang lain. Lha wong untuk urusan yang kita anggap pelik saja agama selalu punya solusinya, mosok ngene wae kok repot!

*Takjilan Terminal adalah segmen khusus yang mengulas serba-serbi Ramadan dan dibagikan dalam edisi khusus bulan Ramadan 2021.

BACA JUGA 5 Hal yang Bikin Saya Nggak Jadi Batalkan Puasa Ramadan Saat Kecil. #TakjilanTerminal45 dan tulisan Elia Nurindah Sari lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Mei 2021 oleh

Tags: batitatakjilterminaltarawih
ELIA NURINDAH SARI

ELIA NURINDAH SARI

Suka baca, suka nonton dan suka nulis.

ArtikelTerkait

Menyoal Larangan Tidur di Atas Karpet Masjid, tarawih

Mengenang Asyiknya Tarawih dari Satu Masjid ke Masjid Lainnya

15 Mei 2020
Lebaran Tahun Ini: Meski Raga Tak Bersama, Silaturahmi Tetap Harus Terjaga Berlutut dan Pakai Bahasa Jawa Kromo Adalah The Real Sungkeman saat Lebaran Selain Hati, Alam Juga Harus Kembali Fitrah di Hari yang Fitri Nanti Starter Pack Kue dan Jajanan saat Lebaran di Meja Tamu Mengenang Keseruan Silaturahmi Lebaran demi Mendapat Selembar Uang Baru Pasta Gigi Siwak: Antara Sunnah Nabi Atau Komoditas Agama (Lagi) Dilema Perempuan Ketika Menentukan Target Khataman Alquran di Bulan Ramadan Suka Duka Menjalani Ramadan Tersepi yang Jatuh di Tahun Ini Melewati Ramadan dengan Jadi Anak Satu-satunya di Rumah Saat Pandemi Memang Berat Belajar Gaya Hidup Eco-Ramadan dan Menghitung Pengeluaran yang Dibutuhkan Anak-anak yang Rame di Masjid Saat Tarawih Itu Nggak Nakal, Cuma Lagi Perform Aja Fenomena Pindah-pindah Masjid Saat Buka Puasa dan Salat Tarawih Berjamaah 5 Aktivitas yang Bisa Jadi Ramadan Goals Kamu (Selain Tidur) Nanti Kita Cerita tentang Pesantren Kilat Hari Ini Sejak Kapan sih Istilah Ngabuburit Jadi Tren Ketika Ramadan? Kata Siapa Nggak Ada Pasar Ramadan Tahun Ini? Buat yang Ngotot Tarawih Rame-rame di Masjid, Apa Susahnya sih Salat di Rumah? Hukum Prank dalam Islam Sudah Sering Dijelaskan, Mungkin Mereka Lupa Buat Apa Sahur on the Road kalau Malah Nyusahin Orang? Bagi-bagi Takjil tapi Minim Plastik? Bisa Banget, kok! Nikah di Usia 12 Tahun demi Cegah Zina Itu Ramashok! Mending Puasa Aja! Mengenang Kembali Teror Komik Siksa Neraka yang Bikin Trauma Keluh Kesah Siklus Menstruasi “Buka Tutup” Ketika Ramadan Angsle: Menu Takjil yang Nggak Kalah Enak dari Kolak Nanjak Ambeng: Tradisi Buka Bersama ala Desa Pesisir Utara Lamongan

Fenomena Pindah-pindah Masjid Saat Buka Puasa dan Salat Tarawih Berjamaah

12 Mei 2020
Kalau di Kota Ada Kirim Parsel, di Desa Ada Ater-ater Tipe-tipe Orang saat Menunggu Lebaran Datang Terima kasih kepada Tim Pencari Hilal! Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Bulan Syawal Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Lebaran Buku Turutan Legendaris dan Variasi Buku Belajar Huruf Hijaiyah dari Masa ke Masa Serba-serbi Belajar dan Mengamalkan Surah Alfatihah Pandemi dan Ikhtiar Zakat Menuju Manusia Saleh Sosial Inovasi Produk Mushaf Alquran, Mana yang Jadi Pilihanmu? Tahun 2020 dan Renungan ‘Amul Huzni Ngaji Alhikam dan Kegalauan Nasib Usaha Kita Nggak Takut Hantu, Cuma Pas Bulan Ramadan Doang? Saya Masih Penasaran dengan Sensasi Sahur On The Road Menuai Hikmah Nyanyian Pujian di Masjid Kampung Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Horornya Antrean Panjang di Pesantren Tiap Ramadan Menjadi Bucin Syar'i dengan Syair Kasidah Burdah Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Pandemi Corona Datang, Ngaji Daring Jadi Andalan Tips Buka Bersama Anti Kejang karena Kantong Kering Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Rebutan Nonton Acara Sahur yang Seru-seruan vs Tausiyah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Aduh, Lemah Amat Terlalu Ngeribetin Warung Makan yang Tetap Buka Saat Ramadan Tong Tek: Tradisi Bangunin Sahur yang Dirindukan Kolak: Santapan Legendaris Saat Ramadan

Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih

9 Mei 2020
Mempertanyakan Tarawih Beramplop di Sumenep, Sebuah Usaha Meramaikan Masjid atau "Memelihara" Kemiskinan?

Mempertanyakan Tarawih Beramplop di Sumenep, Sebuah Usaha Meramaikan Masjid atau “Memelihara” Kemiskinan?

5 Maret 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.