Pernahkah kamu membayangkan Trenggalek punya stasiun kereta api?
Trenggalek, kota kecil yang adem ayem ini, selama ini cuma bisa dijangkau pakai bus atau mobil pribadi. Jalannya berkelok-kelok, naik turun bukit, kadang bikin mabuk darat. Makanya, kalau mau ke Trenggalek, butuh waktu ekstra dan tenaga lebih. Tapi kalau tiba-tiba ada stasiun, kira-kira apa ya yang bakal berubah?
Hal pertama yang terlintas di pikiran adalah soal perjalanan. Bayangin, dari Trenggalek mau ke Surabaya atau Jogja, tinggal naik kereta. Nggak perlu lagi berjam-jam duduk di bus, macet di jalan, atau ngerasain guncangan yang bikin pusing. Perjalanan jadi lebih cepat, lebih nyaman, dan yang pasti, lebih santai. Kamu bisa sambil baca buku, dengerin musik, atau cuma lihat pemandangan dari jendela.
Stasiun ini juga bakal jadi pintu gerbang baru buat Trenggalek. Banyak orang dari luar kota yang tadinya males ke Trenggalek karena jauh, sekarang bakal lebih tertarik. Kereta api itu ibarat magnet, menarik banyak orang buat datang. Trenggalek yang selama ini “tersembunyi” bakal lebih gampang ditemukan.
Tapi tak hanya itu saja efeknya. Masih ada hal-hal positif lain yang muncul andai Kabupaten ini punya stasiun kereta api.
Trenggalek menjadi jantung transportasi
Dengan adanya stasiun, Trenggalek nggak cuma jadi tujuan, tapi juga bisa jadi titik transit penting. Kereta api yang berhenti di Trenggalek bisa jadi koneksi vital. Penghubung antara kota-kota di pesisir selatan Jawa Timur dengan daerah-daerah lain. Cakupannya pun bisa luas.
Bayangkan rute yang menghubungkan Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, dan Blitar. Trenggalek bisa menjadi pusat persimpangan yang menghubungkan pesisir selatan dengan jalur kereta utama di utara Jawa. Ini akan membuka akses yang luar biasa, tidak hanya untuk orang, tapi juga untuk barang.
Pergeseran budaya dan gaya hidup
Kehadiran stasiun kereta api juga bisa membawa perubahan kecil dalam gaya hidup warga. Jadwal kereta yang tetap dan teratur akan membentuk ritme baru. Orang-orang bisa merencanakan perjalanan mereka dengan lebih pasti, baik untuk bekerja, sekolah, atau sekadar liburan.
Budaya “merantau” pun bisa berubah. Generasi muda Trenggalek yang berkuliah atau bekerja di kota lain bisa lebih sering pulang. Hubungan keluarga dan komunitas bisa tetap terjaga erat, tanpa harus merasa terpisah jauh oleh jarak.
Di sekitar stasiun, akan tumbuh ruang-ruang publik baru yang modern. Kafe, toko buku, atau bahkan coworking space bisa jadi tempat nongkrong baru yang ramai. Stasiun bukan lagi sekadar tempat singgah, tapi bisa menjadi pusat kegiatan baru bagi masyarakat, tempat di mana ide-ide baru bermunculan dan koneksi terjalin.
Ekonomi Trenggalek bergeliat dan semakin berkembang produktif
Kehadiran stasiun juga bakal berdampak besar buat ekonomi Trenggalek. Nggak cuma soal pariwisata, tapi juga perdagangan. Bayangin, para pedagang dari Trenggalek bisa lebih gampang ngirim barang ke kota lain. Produk-produk unggulan Trenggalek kayak keripik tempe, olahan ikan, atau kerajinan tangan, bisa lebih dikenal di mana-mana.
Di sekitar stasiun, pasti bakal tumbuh warung-warung baru. Mulai dari warung bakso, soto, sampai kafe-kafe kekinian. Para penumpang yang datang atau pergi pasti butuh makan dan minum. Ini jadi peluang emas buat para pengusaha lokal. Warung bakso yang tadinya cuma laris di kalangan warga lokal, sekarang bisa dikenal sama orang dari luar kota.
Trenggalek jadi destinasi favorit
Trenggalek itu punya banyak banget tempat wisata yang keren, tapi belum banyak orang tahu. Ada Pantai Prigi, Goa Lowo, Alun-Alun Trenggalek, dan masih banyak lagi. Kalau ada stasiun, akses ke tempat-tempat ini jadi lebih gampang. Para wisatawan yang tadinya cuma dengerin cerita, sekarang bisa langsung datang buat buktiin sendiri.
Pemandu wisata lokal bakal kebanjiran job. Tukang ojek atau taksi online di sekitar stasiun juga bakal sibuk nganterin turis ke berbagai destinasi. Hotel dan penginapan pasti bakal penuh, terutama pas musim liburan. Trenggalek bakal berubah jadi kota wisata yang ramai, tapi tetap punya kesan adem ayem.
Bukan cuma soal ekonomi, tapi juga gengsi
Jujur aja, punya stasiun kereta api itu ada gengsinya. Trenggalek bakal terasa lebih “maju” dan “modern”. Kota ini nggak cuma dikenal sebagai kota kecil di selatan Jawa, tapi juga sebagai kota yang punya fasilitas lengkap. Ini bisa jadi kebanggaan tersendiri buat warga Trenggalek.
Generasi muda Trenggalek juga bakal punya lebih banyak pilihan. Mau kuliah atau kerja di kota lain, nggak perlu pusing-pusing mikirin transportasi. Perjalanan pulang-pergi jadi lebih gampang. Mereka bisa tetap terhubung dengan kampung halaman tanpa harus repot.
Tapi, punya stasiun juga bukan tanpa tantangan. Trenggalek harus siap-siap menghadapi perubahan. Jalanan di sekitar stasiun mungkin bakal lebih ramai. Tata kota harus diatur ulang. Warga lokal juga harus siap-siap buat berinteraksi dengan banyak orang dari luar kota.
Bisa jadi, harga tanah di sekitar stasiun bakal naik drastis. Ada sisi positif dan negatifnya. Positifnya, pemilik tanah bisa dapat untung. Negatifnya, mungkin ada beberapa warga yang terpaksa pindah karena nggak sanggup beli tanah.
Jadi, kapan Trenggalek punya stasiun?
Sampai saat ini, ini masih jadi sebatas angan-angan. Tapi nggak ada salahnya kan berandai-andai? Siapa tahu, suatu hari nanti, mimpi ini bisa jadi kenyataan. Mungkin perlu perjuangan panjang, butuh dukungan banyak pihak, tapi siapa tahu?
Bayangin aja, suatu hari kita bisa naik kereta dari Jakarta langsung turun di Stasiun Trenggalek. Langsung disambut sama udara sejuk pegunungan, terus makan nasi lodho yang pedasnya nampol. Wah, kebayang kan enaknya?
Jadi, seandainya Trenggalek punya stasiun, banyak banget hal-hal keren yang bakal terjadi. Perjalanan lebih cepat, ekonomi bergeliat, pariwisata maju, dan jadi kota yang lebih dikenal. Kita doain aja, semoga mimpi ini bisa jadi kenyataan. Sampai jumpa di Stasiun Trenggalek, ya!
Penulis: Marselinus Eligius Kurniawan Dua
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 5 Hal yang Sering Disalahpahami dari Kabupaten Trenggalek
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
