Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Saya Bingung, Sound Horeg Itu Sajian Hiburan atau Hanya Caper?

M. Afiqul Adib oleh M. Afiqul Adib
2 September 2024
A A
Pengalaman Nonton Langsung Sound Horeg: Bikin Pusing, Mual, dan Telinga Berdengung Berhari-Hari

Pengalaman Nonton Langsung Sound Horeg: Bikin Pusing, Mual, dan Telinga Berdengung Berhari-Hari

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau bicara soal sound horeg, tentu ada yang kontra, dan ada yang kontra banget. Iya, trend adu sound ini memang cukup menggelisahkan banyak pihak. Sound horeg adalah istilah yang merujuk pada sound besar dengan getaran yang mampu dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya. Bukan cuma dirasakan secara fisik, tapi juga mental. Sampai to the bone pokoknya.

Di tempat saya, budaya ini bukan hanya sekadar untuk keperluan karnaval saja. Akhir-akhir ini mulai juga ada takbiran pakai sound horeg. Serius, takbiran yang harusnya penuh dengan nuansa islami itu, sekarang jadi pakai sound horeg.

Meski bukan tipe yang ugal-ugalan banget kayak di Malang, tapi karnaval sound horeg di daerah saya ini cukup menggelisahkan. Sebab, sudah cukup bikin rumah bergetar.

Kata mereka sih, hal ini juga dalam rangka promosi, atau ajang pamer sound mana yang paling horeg (menggelegar) agar makin banyak yang menyewa.

Hiburan macam apa, kok sampai mengganggu orang lain?

Saya sering mbatin, memangnya tidak ada hiburan lain kah, yang bisa dilakukan tanpa mengganggu orang lain? Melihara burung, jadi petani hidroponik tipis-tipis, atau apa gitu, lho.

“Ah, tapi ini negara bebas, kan yang sewa juga saya.”

Yah, sama halnya dengan orang merokok di jalan raya, penikmat sound horeg juga cukup susah untuk diberikan nasihat. Mereka selalu merasa bebas melakukan apa saja sebab, nyewa juga pakai uang sendiri.

Padahal konsep kebebasan itu bukan kayak gitu, kan. Kalau kata Pak Faiz, kebebasan itu bukan berarti boleh merampas kebebasan orang lain. Jadi, hanya karena merasa bisa nyewa sound, kemudian bebas diputar dengan sekeras-kerasnya. Itu jahat, dik.

Kenapa jahat? Ya, ibarat kami selalu punya hak menghirup udara segar, kami juga punya hak untuk mendapat suara yang layak didengarkan. Kecuali kalau lokasi sound horeg ada di rumah kalian, dan hanya bisa didengarkan oleh kalian sendiri. Itu silahkan saja.

Baca Juga:

Derita 3 Tahun Bertetangga dengan Pemilik Sound Horeg, Rasanya seperti Ada Hajatan Tiap Hari

Kuliah S2 Beda dengan S1, Mahasiswa Jangan Kebanyakan Caper, Sudah Bukan Umur dan Tempatnya

“Tapi karnaval sound horeg banyak kok yang nonton, artinya banyak yang suka”.

Begini, percaya diri itu baik. Tapi terlalu berlebihan juga tidak baik. Karnaval desa itu sewajarnya memang akan banyak yang menonton. Alasannya sederhana: memang suka menonton karnaval. Itu saja.

Persoalan nanti kebetulan ada sound horeg di karnaval, itu di luar jangkauan kami. Bahkan misalnya di karnaval itu ada penampilan dari mantan yang paling susah dilupakan pun akan tetap ditonton oleh masyarakat. Jadi jangan GR dulu, kami datang untuk acara tahunan, bukan spesial menonton sound horeg Anda.

“Ah, kan cuma setahun sekali”.

Justru karena cuma setahun sekali, jadi tolong dibuat yang memorable. Memangnya mau jadi kenangan yang sebentar tapi menyebalkan?

Selain itu, memangnya manfaatnya apa, sih? Apa benar ini hiburan? Jika iya, lantas siapa yang terhibur?

Sound horeg ajang cari perhatian

Sama seperti fenomena motor brong, saya tidak paham di mana sisi positifnya, saya hanya menganggap itu cuma ajang cari sensasi saja agar diperhatikan. Nah, jangan-jangan sound horeg juga demikian? Hanya upaya mencari perhatian saja? Jangan-jangan lho ini.

Sedikit intermezzo, sebenarnya tidak cuma spesifik sound horeg saja, sound sistem yang disetel dengan suara kencang juga amat mengganggu dan menyebalkan. Di tempat saya, acara nikah juga sering ada yang pakai sound kencang-kencang. Bukan cuma ketika acara nikahnya saja, melainkan sebelum nikah.

Iya, H-1 misalnya, sudah diputer musik keras-keras. Dari pagi sampai malam hari. Dan budaya ini masih ada sampai hari ini. Bahkan beberapa ada juga yang diselingi dengan karaoke malam-malam dengan yang nadanya kemana-mana itu. Iya, semacam karaoke dari pihak keluarga sebagai wujud hiburan. Entah hiburan buat siapa. Saya nggak paham

Pun saya juga belum nemu apa esensinya, tapi begitulah yang terjadi selama ini. Saya selalu menduga kalau sound horeg ini, ya ajang mencari perhatian saja. Tidak ada alasan lain.

Saran saya, kalau memang ingin diperhatikan, lebih baik mencari hal lain, pasang baliho foto diri misalnya. Atau bikin partai sekalian agar diperhatikan banyak orang.

Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pengalaman Nonton Langsung Sound Horeg: Bikin Pusing, Mual, dan Telinga Berdengung Berhari-Hari

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 September 2024 oleh

Tags: caperhiburansound horeg
M. Afiqul Adib

M. Afiqul Adib

Seorang tenaga pendidik lulusan UIN Malang dan UIN Jogja. Saat ini tinggal di Lamongan. Mulai suka menulis sejak pandemi, dan entah kenapa lebih mudah menghapal kondisi suatu jalan ketimbang rute perjalanan.

ArtikelTerkait

Mustahil Hidup Tentram di Lingkungan Pecinta Sound Horeg Banyuwangi (Pexels)

Mustahil Hidup Tentram di Lingkungan Pecinta Sound Horeg Banyuwangi

17 Maret 2025
Episode Upin & Ipin Tumbuh Rambut Lahir dari Kreativitas Netizen terminal mojok.co

Episode ‘Upin & Ipin Tumbuh Rambut’ Lahir dari Keinginan Netizen

3 Maret 2021
Mustahil Hidup Tentram di Lingkungan Pecinta Sound Horeg Banyuwangi (Pexels)

Mereka yang Menemukan Cinta dan Keindahan dalam Gelegar Sound Horeg

27 April 2025
Rumah Dekat Pengusaha Sound Horeg Nggak Melulu Menderita, Banyak Juga Untungnya Mojok.co

Sound Horeg: Inovasi Nusantara yang Layak Masuk UNESCO, kok Malah Dilabeli Haram sih?

25 Juli 2025
Derita 3 Tahun Bertetangga dengan Pemilik Sound Horeg, Rasanya seperti Ada Hajatan Tiap Hari Mojok.co

Derita 3 Tahun Bertetangga dengan Pemilik Sound Horeg, Rasanya seperti Ada Hajatan Tiap Hari

26 Oktober 2025
Pyramid Cafe, Klub Malam di Bantul yang Runtuh Melawan RX King dan Jathilan

Pyramid Cafe, Klub Malam di Bantul yang Runtuh Melawan RX King dan Jathilan

14 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.