Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sandiwara Radio ‘Kos-kosan Gayam’ dan Romantisme Mahasiswa Jogja

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
17 Juli 2020
A A
kos-kosan gayam mojok

kos-kosan gayam mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Kita sama-sama tahu bahwa puncak tertinggi dari istirahat itu menenangkan. Namun, siapa yang nyana jika di atas ‘tenang’ masih ada ‘kemekelen’. Dan sandiwara radio yang mengudara di Geronimo berjudul Kos-kosan Gayam melengkapi semua kebutuhan istirahat tersebut. Hadir pada kamis malam pukul sembilan, sandiwara ini datang untuk warga Jogja. Kala anak-anak SMA bunek habis belajar, mahasiswa capek nggarap skripsi, dan mereka yang sudah menikah, sedang bersiap menyongsong Sunah Rasul.

Kos-kosan Gayam dan warga Jogja adalah irisan tipis. Jika Bandung punya Preman Pensiun dan Jakarta punya Tukang Ojek Pengkolan, Jogja punya satu unggulan yang tak bisa dilihat, hanya bisa didengar, sambil merem, mesam-mesem, ndilalah ngguya-ngguyu. Melalui Bramanadanu, anak rantau Jakarta yang folder mantan di laptop menyentuh angka 1 terabyte, Icuk Simarmata asal Medan yang garang puol tapi sama ibunya langsung ngewel, dan Parwoto Sardi asal Klaten yang menjalani hubungan LDR Jogja-Zimbabwe.

Tidak hanya menghadirkan gelak tawa, Kos-kosan Gayam, percaya nggak percaya, menghadirkan sepercik realitas. Saya pertama kali mendengarkan sandiwara ini ketika SMA dan semua guyonan perihal kuliah nggak related blas. Ndilalah, kian tambah umur, kian tambah semester, kok ya apa yang mereka muntabkan ini kejadian pada saya. Mulai dari jangka waktu kuliah yang lama, kawan-kawan kosan yang pekok-pekok sampai tingkah di luar nalar yang, ealah, kok ya selalu kepikiran.

Pertama, Bram-Icuk-Parwoto yang merupakan mahasiswa Universitas Negeri Swasta Mandiri Yogyakarta ini, seakan memberi tahu dengan halus bahwa nggak semua kawan kosmu itu baik-baik saja. Justru, kebanyakan, kawan kosmu itu pekok-pekok. Bram misalnya, digambarkan sosok yang paling mendekati sempurna, pemberi solusi dan penengah, tapi sarannya ini malah bikin suasana tambah kacau.

Di kosan, pasti kamu menemui kawan kosmu yang terlihat sangat tenang, berkepribadian baik, dan cenderung menawan. Tapi ternyata aslinya kocak. Hadirnya sosok kocak macam ini pasti menambah sumringah suasana kosan. Sepertinya, teori bahwa teman yang mau berteman dengan kita itu mengikuti bagaimana kepribadian kita, itu ada benarnya juga. Di Kos-kosan Gayam, setidaknya teori ini menjadi sah.

Kedua, akan ada suatu masa kawan kosmu bermasalah dengan uang. Ini adalah momen kekompakan kayak sempak antara rekan satu indekos diuji. Namun, dalam Kos-kosan Gayam, masalahnya menjadi rumit. Ketika Icuk bingung bayar kosan berukuran 2×2 dengan sewa 500 ribu per bulan, maka Bram dipusingkan menghabiskan uangnya yang seakan infinity. Jiamput, mind-blowing tapi mengiris hati para anak kos.

Tapi yo ada sih mahasiswa rantau yang seperti Bram, seperti Icuk juga ada. Nah di sinilah, tugas Parwoto sebagai penengah dimulai walau saya yakin dia mbatin sambil misuh melihat kesulitan yang dialami Bram. Saking sulitnya, banyak pihak bank yang mendatangi kosan Bram. Bukan menagih hutang, namun pihak bank protes lantaran saldo rekening Bram di bank terlalu banyak. Itu artis-artis yang suka pamer saldo, silakan silaturahmi dulu ke kos-kosan Gayam. Pasti bakal dinasehati “kamu itu harus fokus…” sambil diiringi lagu relaksasi.

Ketiga, bapak kos ndakik-ndakik. Jadi mahasiswa Jogja belum lengkap jika bapak kosanmu nggak asik. Apa lagi bapak kos di Kos-kosan Gayam yang bernama Kosnaeni ini. Jika bapak kos biasa hobinya main burung atau gaple bersama anak-anak kos, bapak kos yang satu ini beda. Hobinya adalah mainan motor. Ritualnya touring. Terjauh, kata Icuk, bapak kos touring dari daerah Gayam ke Timoho. Edyan, Che yang touring muterin Amerika Latin pasti bakal salim sama bapak kos yang satu ini.

Baca Juga:

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Keempat, kawan kos hewanholic. Pernah ketika nggak ketika capek kuliah dan memutuskan hendak tidur, ternyata di kasur ada telek lencung? Jika dalam sandiwara radio ini, ulahnya sudah pasti Parwoto Sardi. Pemuda Klaten yang satu ini terlihat alim, nggak neko-neko dan terlihat agamis. Tapi, jika sudah akrab, yo sama, asu juga. Jenis ini berbeda dengan Bram, jika Parwoto diamnya ini menghanyutkan tapi ya akhirnya bikin kemekelen. Apa lagi perihal hubungannya denga Sivli (baca: Silvi) dan Darmo, ayam kesayangannya.

Saking sayangnya, Parwoto mengikutkan Sivli cooking class dan Darmo les gitar. Ketika Sivli sakit, Bram—atas nama persahabatan —menanggung biaya pengobatan sampai Singapura. Tahu nggak dokternya siapa? T-Sas alias Tanggap Sasmito. Di kosanmu, pasti ada orang yang modelan macam Parwoto yang tingkat sayangnya sama hewan udah nggak masuk nalar. Jika nggak ada, cari kos lain saja. Soalnya tidak balance antara yin dan yang. Serius aku.

Kos-kosan Gayam memberikan cerita yang luar biasa, setidaknya bagi saya. Bagaimana pun, mereka tidak pernah mengkomersialisasikan romantisme Yogyakarta. Kos-kosan Gayam menggali apa yang sebenarnya terjadi, tanpa melebih-lebihkannya.

Jogja memang indah, hal itu tidak perlu diragukan keabsahannya. Terhampar gugusan lampu gemerlap ketika malam, berdiri kokoh bangunan bersejarah ketika siang, temaram cahaya matahari sore di sepanjang pantainya. Namun, Kos-kosan Gayam menawarkan hal yang lain sebagai keindahan kota ini seperti ngoletnya Icuk, petuah ndakik Bram, sambatnya Parwoto dan tentunya bunyi panci yang mak klotaakk dan soundtrack Amigos sebagai jeda.

BACA JUGA Menghitung Penghasilan Sandy Cheeks, Tupai Jenius di Bikini Bottom dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 Juli 2020 oleh

Tags: Jogjakos-kosan gayamstasiun radio
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Warmindo di Pekalongan (Unsplash.com)

Beberapa Warmindo di Pekalongan Bukan Tempat yang Menyenangkan

19 Juni 2022
Perpustakaan Grhatama Pustaka, Tempat Healing Terbaik Mahasiswa Jogja

Perpustakaan Grhatama Pustaka, Tempat Healing Terbaik Mahasiswa Jogja

27 Maret 2023
Mirota Kampus vs Pamella Supermarket- Surga Belanja di Jogja (Pixabay)

Pengalaman Saya Jadi Bukti Belanja di Mirota Kampus Lebih Menyenangkan ketimbang Pamella Supermarket

15 Juni 2024
Kuliner Jogja yang Laku Banget dan Bertahan Lama di Malang (Shutterstock)

3 Kuliner Jogja yang Laku Banget dan Bertahan Lama di Malang

1 Agustus 2024
KA Sri Tanjung Memang Murah, tapi Soal Kenyamanan Sepanjang Jogja-Banyuwangi, Bus Mila Sejahtera Juaranya

KA Sri Tanjung Memang Murah, tapi Soal Kenyamanan Sepanjang Jogja-Banyuwangi, Bus Mila Sejahtera Juaranya

22 Februari 2024
Selain Pak Duta, Ini Alasan Sheila On 7 Digandrungi dan Bikin Meleyot Kaum Hawa Mojok.co

Selain Pak Duta, Ini Alasan Sheila On 7 Digandrungi dan Bikin Meleyot Kaum Hawa

28 Mei 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.