Mata rantai distribusi
Terdapat dua jenis mata rantai distribusi, yaitu langsung dan tidak langsung. Mata rantai langsung adalah kegiatan penyaluran hasil produksi langsung dari produsen ke konsumen tanpa pihak perantara. Sedang mata rantai distribusi tidak langsung yaitu adanya pihak ketiga dalam kegiatan distribusi, yaitu agen, pengecer, pedagang besar.
Dalam mata rantai tidak langsung ini, terdapat lebih banyak komponen yang menyalurkan dari produsen ke konsumen. Sekelas perusahaan Gudang Garam, tak mungkin menggunakan distribusi langsung. Sudah jelas, konsumen atau orang-orang penikmat rokok Surya seperti kita tidak mungkin membeli rokok dalam skala besar, kecuali untuk dijual kembali.
Sedang di lain sisi, perusahaan ingin penjualan rokok dalam jumlah besar. Maka dari itu diperlukan pihak ketiga, berupa agen atau pedagang besar untuk mendistribusikan dalam skala luas dan penjualan besar.
Pembeli-pembeli rokok tinggal membeli rokok di toko-toko kelontong terdekat, tanpa harus bingung memenuhi target penjualan besar dari perusahaan. Jadi, jarak antara pembeli dan pabrik tidak menentukan harga jual ya, teman-teman.
Sedekat apa pun rumah saya dengan pabrik Gudang Garam, saya tetap membelinya di toko kelontong, kok. Pun juga dengan toko kelontong, mereka juga tidak membelinya langsung dari pabrik, melainkan sales atau toko besar. Bahkan toko besar pun mendapat barang tidak langsung dari pabrik, melainkan dari agen.
Jika masih ada yang berpikiran harga rokok Surya lebih murah di rumah saya, ya kali masak saya belinya langsung ke pabriknya sambil bilang “Lek, tumbas uthilan!”
Penulis: Mohammad Sirojul Akbar
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Surya 12 Bukan Lagi Rokok Tukang, Kemahalan, Bro!