Derita Rumah di Gang Sempit: Tidak Punya Privasi, Tetangga seperti CCTV 24 Jam

Derita Punya Rumah di Gang Sempit: Tidak Punya Privasi, Tetangga seperti CCTV 24 Jam Mojok.co

Derita Punya Rumah di Gang Sempit: Tidak Punya Privasi, Tetangga seperti CCTV 24 Jam (unsplash.com)

Saya menyadari tinggal di mana saja pasti ada kekurangan dan kelebihannya, termasuk rumah di gang sempit. Sisi positif tinggal dengan para tetangga yang hanya berjarak 5 langkah adalah komunikasi yang cukup intens. Hal yang sulit didapat di zaman yang serba individual seperti sekarang.  Hubungan yang terjalin pun.

Akan tetapi, rumah di gang sempit juga punya sisi tidak nyaman. Saya merasa tidak punya privasi saking dekatnya rumah yang satu dengan yang lain. Aktivitas di dalam rumah bisa ketahuan karena suara terdengar hingga luar rumah. Mulai dari suara saya nyanyi di kamar mandi, suara saya bercanda, bahkan langkah kaki ketika keluar rumah saja terdengar.  Jadi jangan heran kalau tiba-tiba menerima pertanyaan, mau pergi kemana? ada acara apa? sama siapa?

Tetangga jadi tahu persis bagaimana aktivitas saya sehari-hari. Benar-benar seperti CCTV yang memantau 24 jam. Saya memahami, mereka tidak bermaksud memantau aktivitas satu sama lain, tapi mau bagaimana lagi. Masak iya saya memasang pengedap suara di rumah. 

Tetangga tahu isi rumah kita

Bukan perkara suara saja, mobilitas di gang sempit terbatas. Di tempat tinggal saya, hanya motor yang bisa masuk gang. Kendaraan sebesar mobil hanya bisa mengantar di ujung gang yang berbatasan langsung dengan jalan yang lebih besar. 

Nah, bisa dibayangkan kan kalau kita membeli barang-barang rumah tangga yang berukuran agak besar seperti TV, kulkas, mesin cuci. Mau tidak mau barang-barang baru itu hyanya bisa diantar hingga ujung gang, lalu digotong melewati rumah-rumah warga lain hingga sampai di tujuan. Otomatis, tetangga sekitar tahu barang apa saja yang baru dibeli. 

Tidak masalah kalau tetangga sekadar tahu ya. Jengkelnya, orang sekampung jadi kepo. Kadang sampai ditanya harga, baru atau bekas, kredit atau tunai. Benar-benar sedetail itu, jadi kurang nyaman. 

Jangankan barang-barang berukuran besar, barang mungil pun akan ketahuan kalau kalian berbalnja secara online. Sekalinya kurir berteriak paket di depan rumah, tidak hanya saya yang merasa terpanggil,  tapi juga tetangga lain. 

Rumah di gang sempit, dinding bisa mendengar

Ungkapan dinding bisa mendengar benar-benar terjadi pada rumah-rumah gang sempit. Kalian benar-benar tidak bisa merahasiakan apapun, apalagi rencana besar seperti hajatan pernikahan. Jadi, bagi kalian yang ingin mimpi seperti Maudy Ayunda yang diam-diam sebar undangan, jangan memilih tinggal di gang sempit. 

Saat merencanakan hajatan, sanak saudara pasti akan berkumpul untuk membahasnya. Tetanggamu tentu akan heran ada banyak orang kumpul di rumah. Pertanyaan ini-itu pasti akan terlontar. Mengelak tentu bukan pilihan tepat dan bijak. Cepat akan lambat tetangga sekitar juga bakal tahu. Barang rumah tangga saja mereka penasaran, apalagi kabar besar seperti pernikahan. Pasti akan dikulik juga. 

Aduh, tinggal di gang sempit kesannya jadi negatif banget ya. Mau bagaimana lagi, ini yang saya rasakan. Namun percayalah, rumah yang terletak di gang sempit juga banyak sisi serunya kok, akan saya ceritakan di lain kesempatan. 

Penulis: Fitri Handayani
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Gang Kober Depok, Wilayah Strategis Dekat UI tapi Menyiksa Pejalan Kaki

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version