Kediri identik dengan Gudang Garam, namun rupanya kota ini juga punya rokok lokal andalan lainnya, yakni Tajimas.
Jika dilihat sekilas dari bungkusnya, orang akan mengira bahwa rokok satu ini adalah rokok Sampoerna. Namun ketika dilihat lebih jeli lagi, terdapat perbedaan desain dan logonya. Iya, rokok yang saya maksud adalah Tajimas.
Dari bungkusnya, rokok asal Kediri ini memang memiliki warna yang hampir sama dengan Sampoerna kretek. Bahkan, desainnya pun hampir sama, menggunakan font Old English Text pada logo dengan latar belakang warna merah, memiliki garis siku-siku, serta bintang sembilan pada bagian atasnya.
Bedanya, jika Sampoerna kretek logonya huruf “A”, rokok Tajimas logonya huruf “TJ”. Perbedaan lainnya, terdapat tambahan ikon mahkota pada bagian atas tulisan “Tajimas”.
Daftar Isi
Perusahaan skala kecil yang tidak minder dengan Gudang Garam
Masyarakat Kediri tentu sudah tidak asing lagi dengan rokok satu ini. Namun bagi masyarakat luar Kediri, pasti akan mengira bahwa rokok ini adalah rokok ilegal karena jarang terdengar dan ditemukan di toko.
Maklum, untuk sekelas industri rumahan, rokok Tajimas ini mungkin hanya dipasarkan di daerah Kediri. Selain itu juga yang melekat pada telinga masyarakat Indonesia, Kediri telanjur identik dengan Gudang Garam.
Meskipun begitu, rokok yang diproduksi oleh CV Top Ten Tobacco ini adalah rokok legal. Bahkan perusahaannya telah berdiri sekitar 20 tahun yang lalu.
Perusahaan rokok ini termasuk cukup tangguh. Pasalnya banyak industri rumahan yang mencoba menjalankan bisnis rokok di Kediri berakhir dengan gulung tikar.
Bak ingin bunuh diri, mengingat di Kediri terdapat salah satu raksasa perusahaan rokok terbesar di Indonesia: Gudang Garam. Namun, perusahaan rokok yang bertempat di Plosoklaten ini tetap berjalan dan memiliki pasar.
Varian rokok Tajimas menarik dan unik
Rokok Tajimas ini memiliki varian filter (dengan busa) dan kretek. Pada varian filter hanya ada satu jenis rokok, yaitu Tajimas Superior. Sedangkan yang kretek, terdapat empat jenis: Tajimas Super Classic, Tajimas Kingdom, Tajimas Gold, dan Tajimas King.
Masalah harga, rokok Tajimas ini termasuk ramah di kantong. Untuk Tajimas Superior dijual dengan harga sekitar Rp15 ribu. Sedangkan Tajimas Super Classic, Kingdom, Gold, dan King berkisar Rp10 ribuan.
Namun di antara lima varian Tajimas tersebut, yang paling sering ditemui di warung kelontong adalah varian Tajimas Gold dan King. Sedangkan untuk Tajimas Superior, Super Classic, dan Kingdom cukup susah untuk menemukannya. Jika ingin mencarinya biasanya dijual di toko grosir.
Entah apa yang membuat Tajimas Gold dan King lebih memiliki pasar. Yang pasti kedua varian tersebut lebih murah, meski hanya selisih 2-5 ribuan dengan yang Kingdom, Super Classic, dan Superior.
Ada yang unik dari kemasan rokok Tajimas. Jika varian Tajimas King dan Gold bungkusnya sekilas mirip dengan Sampoerna kretek, untuk Tajimas Super Classic bungkusnya lebih mirip Dji Sam Soe Super Premium dengan bukaan tengah. Sedangkan Tajimas Superior memiliki bungkus berwarna merah mirip Andalan filter. Kemudian untuk varian Super Classic dan Gold, terdapat grenjeng yang membungkus pada setiap batangnya.
Rasa dan harga boleh diadu
Soal rasa, rokok satu ini barangkali bisa diadu dengan Sampoerna atau Dji Sam Soe untuk kelas rokok kretek. Meski belum bisa menang telak dengan dua raja rokok kretek tersebut, setidaknya masalah tarikan, Tajimas bisa dikatakan lebih unggul satu tingkat di atas keduanya.
Rokok kretek Sampoerna dan Dji Sam Soe memiliki kepadatan tembakau yang cukup rapat sehingga sedikit berat jika disedot. Sedangkan rokok Tajimas, memiliki kepadatan yang tidak begitu rapat, tetapi juga tidak begitu longgar sehingga cukup ringan ketika disedot. Kita juga tidak perlu membuang tembakau pada pucuknya ketika akan dinyalakan.
Tentu rokok ini merupakan alternatif rokok lokal kelas menengah. Barangkali yang membuatnya tetap bertahan meskipun bersebelahan dengan Gudang Garam adalah harganya yang murah dengan rasa yang tidak jauh beda dengan rokok-rokok kelas nasional.
Penulis: Mohammad Sirojul Akbar
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Gudang Garam Surya Akan Selalu Jadi Rokok Nomor 1 di Jawa Timur.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.