Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sebat

Larangan Rokok Eceran oleh Jokowi Menyakiti Pedagang Kecil yang Sehari-hari Sudah Terancam Kesulitan Ekonomi

Hikmah Rino Andi Mustafa oleh Hikmah Rino Andi Mustafa
31 Juli 2024
A A
Rokok Eceran Dilarang Jokowi, Rakyat Kecil Selalu Jadi Korban (Unsplash)

Rokok Eceran Dilarang Jokowi, Rakyat Kecil Selalu Jadi Korban (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Pelarangan penjualan rokok eceran oleh Jokowi di dekat sekolah menjadi isu hangat. Jika membaca kalimat dalam peraturan tersebut, kita bisa merasakan niat baiknya. Namun, imbas dari peraturan itu yang menurut saya akan merugikan, lagi dan lagi, rakyat kecil.

Bukan rahasia umum kalau para pedagang yang menjual rokok eceran bukan orang yang mempunyai banyak modal. Mereka adalah warung-warung kecil, kios-kios pinggir jalan, atau para penjaja keliling di terminal, stasiun, dan tempat keramaian lainnya. 

Dan rokok eceran selalu menjadi “primadona” bagi mereka karena lebih cuan ketimbang menjual per bungkus. Misalnya, sebungkus rokok punya harga 16 ribu rupian dengan isi 12 batang. Para pedagang kecil ini menjual secara ketengan per batang 2 ribu rupiah. Dari penggambaran di atas saja sudah terlihat keuntungannya. 

Tidak ada yang protes dengan kondisi itu karena pembeli memahami konsekuensi saat membeli rokok eceran. Pasti jatuhnya lebih mahal ketimbang membeli per bungkus. Namun, kadang, banyak orang hanya mampu membeli secara eceran. Aturan yang diteken Jokowi ini jadi ancaman bagi rakyat kecil.

Kamu tidak percaya? Para penjual rokok eceran adalah orang kecil. Mana mungkin minimarket dengan ratusan cabang mau menjual secara ketengan. Makanya, saya jadi menduga-duga, pemerintah ini paham dengan dinamika dunia rokok orang kecil apa tidak, sih?

Melarang rokok eceran tidak mengubah keadaan

Para pedagang kecil yang menjual rokok eceran sudah tahu merek mana yang memberi keuntungan. Misalnya, Djarum Super, Gudang Garam, sampai Marlboro. Semuanya rokok golongan 1 dengan harga yang konsisten naik karena cukai. 

Nah, mempertimbangkan harga yang semakin tidak terjangkau rakyat kecil, saya punya kekhawatiran. Bisa jadi rokok golongan 2 juga akan dijual secara ketengan. Untuk pembeli, pasti lebih murah. Dan bagi pedagang, akan tetap mendapat untung meski lebih tipis. Intinya, kondisi tidak akan berubah karena peraturan ini.

Orang tetap akan berusaha mencari rokok. Tujuan mengurangi jumlah perokok dari PP yang diteken Jokowi ini, baik pemula maupun “veteran” jadi tidak relevan. 

Baca Juga:

Tulungagung, Kota yang Siap Bersaing dan Menggeser Kudus sebagai Pemilik Takhta Kota Kretek

Mempertanyakan Hilangnya Rokok Eceran di Angkringan, Penyelamat Sobat Sebat Saat Kantong Sedang Cekak

Pedagang kecil terancam karena PP yang diteken Jokowi

Saya adalah seorang pelanggan rokok eceran. Sikap ini sebetulnya muncul karena saya ingin mengurangi jumlah konsumsi rokok secara perlahan. Makanya, saya terbantu dengan keberadaan para pedagang kecil ini.

Nah, menyusul peraturan baru ini, bisa jadi saya akan membeli di minimarket. Tentu saya hanya bisa membeli per 1 bungkus, tidak mungkin eceran. 

Orang seperti saya ini pasti jumlahnya banyak. Kalau semua tidak bisa membeli secara eceran, ya pedagang kecil yang rugi dan tidak menutup kemungkinan akan gulung tikar.

Melarang rokok eceran adalah hak pemerintah dan Jokowi. Saya bisa apa. Namun, kalau boleh memberi saran, pikirkan juga dampaknya yang pasti luas dan mengancam. Kalau memang sudah kadung benci sama rokok, kenapa nggak menutup pabriknya secara langsung. Meski kita sama-sama tahu, ada asap rokok di dalam APBN Indonesia. 

Yuk, pikirkan semuanya secara matang dan adil. Masak nggak bisa?

Penulis: Hikmah Rino Andi Mustafa

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Melarang Rokok Eceran dan Hobi Pemerintah Mempersulit Hidup Orang Miskin

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 31 Juli 2024 oleh

Tags: pp jokowiRokokrokok eceranrokok eceran dilarangrokok ketengan
Hikmah Rino Andi Mustafa

Hikmah Rino Andi Mustafa

Lulusan SMK dan berjualan nasi goreng di Cikampek. Ig saya: rino_andi18.

ArtikelTerkait

Mengenal Tembakau Tambeng, Si Raja Tingwe dari Besuki terminal mojok.co

Mengenal Tembakau Tambeng, Si Raja Tingwe dari Besuki

29 Januari 2021
3 Rekomendasi Angkringan Enak di Sekitaran UIN Raden Mas Said kenbaikan harga beras rokok eceran

Mempertanyakan Hilangnya Rokok Eceran di Angkringan, Penyelamat Sobat Sebat Saat Kantong Sedang Cekak

8 Januari 2025
djarum super mojok

Panduan Singkat Bertahan sebagai Pencinta Djarum Saat Nongkrong di Kediri

23 Juli 2021
Cita Rasa Surya Ketengan yang Tak Lagi Menggembirakan

Cita Rasa Rokok Surya Ketengan yang Tak Lagi Menggembirakan

31 Januari 2023
Merebaknya Rokok Rasa Teh Manis, Bukti FOMO Juga Menjangkiti Industri Rokok

Merebaknya Rokok Rasa Teh Manis, Bukti FOMO Juga Menjangkiti Industri Rokok

16 Mei 2023
mengapa kuli bangunan buang puntung rokok sembarangan kebakaran gedung kejaksaan agung motif pelaku tersangka mojok.co

Alasan Kuli Bangunan Buang Puntung Rokok di Gedung Kejaksaan Agung

27 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.