Rasa ayam yang tengik
Menurut saya, makanan yang ditawarkan Richeese Factory termasuk hal baru. Mereka menghadirkan ayam goreng yang memiliki saus bercita rasa pedas berbagai level agar konsumen bisa memilih sendiri tingkat kepedasan. Cukup unik dan menarik perhatian masyarakat. Hal ini membuat orang rela antre.
Namun, lagi-lagi, saya dikecewakan Richeese Factory karena ayam yang saya dapat memiliki rasa tengik. Kemungkinan besar dikarenakan minyak yang digunakan tidak sesuai standar atau penggunaan berulang. Sehingga menghasilkan cita rasa yang kurang memuaskan.
Quality control menjadi berkurang, mungkin, karena pesanan yang terus datang. Sayangnya, hal ini nggak bisa menjadi alasan. Mengingat untuk resto cepat saji sebesar Richeese Factory tidak boleh menggunakan alasan untuk produk yang kurang berkualitas. Sudah seharusnya mereka bisa mempertahankan kualitas dan cita rasa, bukan?
Ukuran ayam yang kecil
Dengan harga yang cukup merogoh kocek, saya pikir ukuran ayam yang dihidangkan selayaknya sesuai dengan harga tersebut. Tapi, saya cukup nyesek dengan potongan ayam yang kecil.
Terlepas dari kekecewaan di atas, saya tetap suka Richeese Factory. Apalagi menu Fire Chicken yang pedasnya sangat nikmat. Tetapi, saya lebih memilih order di GoFood saja. Selain lebih praktis, saya tidak harus mengantre terlalu panjang.
Penulis: Rebekka Panggabean
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Review Richeese Factory Paket Pelajar: Ayamnya Enak, Minumannya Mantap!