Richeese Factory Kediri Bikin Pelanggan Setia Menderita: sampai Kenyang karena Antri Terlalu Lama

Richeese Factory Kediri Bikin Pelanggan Setia Menderita: sampai Kenyang karena Antri Terlalu Lama

Richeese Factory Kediri Bikin Pelanggan Setia Menderita: sampai Kenyang karena Antri Terlalu Lama (unsplash.com)

Mengantri untuk makanan bisa jadi hal yang menyebalkan. Alih-alih excited karena terbayang akan menyantap makanan kesukaan, malah rasa lapar di perut keburu hilang duluan lantaran ngambek karena tidak segera mendapat asupan. Itulah yang saya rasakan ketika memutuskan bersantap di Richeese Factory Kediri.

Meski termasuk kota kecil, soal pertumbuhan fast food, harus diakui Kediri nggak mau kalah. Beralamatkan di Jalan Brawijaya No. 10, Pakelan, Kecamatan Kota, Kota Kediri, Richeese Factory sudah berdiri kurang lebih selama 5 tahun.

Bukan umur yang sedikit untuk sebuah gerai makanan, lho. Tapi entah kenapa pelayanannya mengecewakan. Bahkan kalau boleh jujur, jika disandingkan dengan Mie Gacoan yang antrinya kerap mengular itu saja Richeese Factory Kediri masih kalah. Sebagai salah satu dari sekian banyak penikmat Richeese Factory, saya ingin menyuarakan keresahan saya sebagai konsumen.

Makanannya enak, tapi antrinya nggak ngotak sampai 1 jam lamanya!

Soal rasa, nggak perlu lah saya ceritakan seperti apa. Sudah pasti kita sepakat kalau Richeese Factory salah satu fast food unggulan soal rasa. Mereka punya menu signature serta terhindar dari boikot. Mantap pisan. Sayangnya, kenikmatan menyantap menu-menu di sana jadi berkurang kalau antriannya sangat lama. Apalagi di waktu-waktu tertentu seperti jam makan siang dan jam makan malam.

Saya sendiri pernah mengantri hampir 1 jam untuk pesanan 2 pieces saja di Richeese Factory Kediri. Bayangkan, hanya 2 pieces ala carte. 15 menit untuk memesan dan 45 menit sisanya untuk menunggu masakan ready.

Mungkin kalian bakal bilang, “Kenapa nggak pesan online saja, nanti tinggal pick up.” Nah ini, masalahnya pesan online pun nggak lepas dari antrian yang begitu lama.

Bersamaan dengan saya, juga mengantri banyak pengemudi ojol berjaket hijau maupun oren. Bahkan bapak ojol ini ada yang hampir kena cancel orderannya karena makanan tak kunjung ready. Mereka bolak-balik ke kasir untuk mengecek apakah pesanannya sudah ready. Tentu sambil marah-marah ala Suroboyoan kepada kasir Richeese Factory Kediri yang berjaga. Kalian bisa bayangkan gimana kacaunya suasana saat itu.

Rata-rata memang pesanan bapak ojol ini adalah menu whole chicken yang butuh pemrosesan lebih lama. Yang nggak masuk akal sih pesanan saya. Kan ala carte dan cuma 2 pieces, tapi kok lama betul, ya.

Nggak cuma sekali dua kali mau makan saja antri lama

Selain kasihan kepada para ojol yang mendapat cancel, saya sebenarnya juga kasian kepada karyawan yang sedang bertugas. Pasalnya, mereka jadi harus menambah kesabaran untuk menghadapi amukan para ojol.

Kalau sekali dua kali sih nggak papa, lha kalau terus-terusan kan kasihan juga. Masalahnya, saya nggak cuma sekali antri lama di gerai fast food satu ini. Beberapa kali ke sana pun demikian nasibnya, antri lama, terus banyak ojol yang marah-marah karena hampir kena cancel customer saking lamanya menunggu orderan jadi. Karyawan yang kebetulan on shift biasanya hanya bisa menjawab, “Sabar ya, Mas. Ini masih kami proses,” berkali-kali meskipun para ojol bakal menjawab dengan umpatan.

Saya pernah mendengar salah satu ojol yang bilang ke teman sesama ojol di sampingnya bahwa antrian mengular dan tak kunjung selesai ini karena Richeese Factory Kediri tetap membuka pesanan online (open order) walaupun pesanan sebelumnya belum selesai. Ditambah lagi dengan pesanan offline para pembeli yang dine-in membuat pesanan jadi overload.

Richeese Factory Kediri sebaiknya tambah karyawan baru biar makin sat set

Dari yang saya lihat, sebenarnya permasalahan antrian lama di gerai fast food satu ini bukan gara-gara pesanan online yang tetap dibuka. Kalau itu sih hak mereka, ya. Lagi pula restoran mana sih yang mau menolak pelanggan. Tapi masalahnya ada pada karyawan on shift yang kurang personel.

Berdasarkan pengamatan saya tiap ke sana, sekali shift tak lebih dari 10 orang termasuk petugas cleaning. Untuk ukuran restoran besar, apalagi dengan tagline fast food, menurut saya jumlah segitu harusnya ditambah. Supaya di jam-jam sibuk, semua pembeli bisa terlayani dan nggak ada yang antri terlalu lama. Kan namanya fast food, ya, mosok antri sampai sejam, sih.

Saran saya, Richeese Factory Kediri mending tambah karyawan baru atau atur jadwal shift karyawan. Atau sediakan mesin pesan otomatis biar memudahkan. Intinya, jangan bikin pembeli antri lama apalagi sampai meja kasir kosong ditinggal. Pesan ke mana dong jadinya?

Penulis: Finaqurrota
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Hidup Layak di Semarang dengan Gaji UMK itu Bukan Angan Belaka, Asalkan Mentalmu Sekuat Gatotkaca.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version