Restoran Ayam Taliwang Pak Udin Lombok: Populer di Kalangan Wisatawan, Jarang Disambangi Warga Lokal

Restoran Ayam Taliwang Pak Udin Lombok: Populer di Kalangan Wisatwan, Jarang Disambangi Warga Lokal

Restoran Ayam Taliwang Pak Udin Lombok: Populer di Kalangan Wisatawan, Jarang Disambangi Warga Lokal (Pixabay.com)

Setiap punya kesempatan berkunjung ke luar kota, saya selalu berusaha untuk mencoba kuliner khas di daerah tersebut. Begitu juga saat berkunjung ke Lombok, NTB. Saya langsung searching di Google dan mencari tahu kuliner yang paling populer di daerah tersebut. Dari hasil pencarian Google, saya menemukan restoran ayam taliwang Pak Udin menjadi salah satu tempat yang banyak direkomendasikan orang. Ulasan atau reviewnya di Google juga cukup bagus dengan skor 4.5.

Selain mencari di Google, saya juga sempat mencari tahu di Twitter. Sama dengan Google, netizen Twitter banyak yang merekomendasikan Ayam Taliwang Pak Udin sebagai tempat makan yang wajib dikunjungi saat ke Lombok.  Melihat banyaknya review positif, saya pun berkunjung ke Ayam Taliwang Pak Udin bersama teman yang merupakan warga lokal.

Kuliner yang populer di kalangan wisatawan

Dalam perjalanan menuju restoran Ayam Taliwang Pak Udin, saya bertanya ke teman saya, apakah dia sering makan ayam taliwang Pak Udin, dan jawabannya cukup mengagetkan. Ternyata teman saya yang  sehari-harinya tinggal di Mataram, Pulau Lombok, justru tidak pernah makan Ayam Taliwang Pak Udin sama sekali. Kedatangannya bersama saya menjadi pengalaman pertamanya berkunjung ke restoran tersebut.

Saat makan di restoran Pak Udin, saya sempat mengamati pengunjung yang datang dan tidak menemukan warga lokal sama sekali selain teman saya dan pegawai restorannya. Seluruh pengunjung resto justru wisatawan. Saya mengetahui mereka wisatawan dari dialek yang digunakan.

Fenomena kuliner yang populer bagi wisatawan, tapi kurang populer bagi warga lokal sebenarnya tidak hanya ada di Lombok, tapi hampir di seluruh kota yang ada di Indonesia.

Di Surabaya misalnya, wisatawan umumnya akan makan sambal Bu Rudi dan rawon setan. Padahal, warga Surabaya justru jarang makan di sana. Kami seringnya makan sambel penyetan pinggir jalan dan rawon Pak Pangat. Hal serupa juga terjadi di Ternate, jika kita searching Google, kuliner yang populer di tempat ini salah satunya adalah kepiting kenari.

Saking terkenalnya, Nex Carlos pernah membuat episode tentang kepiting kenari di Ternate di YouTube-nya. Apakah warga Ternate sehari-hari makan kepiting kenari? Ya nggaklah, warga lokal mah makan ikan bakar sambal dabu-dabu dan pisang colo-colo.

Namun, bukan berarti kulinernya nggak enak lho ya. Biasanya makanan yang terkenal dan banyak dikunjungi orang memiliki rasa yang mantap dan istimewa. Dan Ayam Taliwang Pak Udin menurut saya masuk dalam kategori makanan favorit wisatawan yang rasanya enak.

Ayam Taliwang Pak Udin cocok dengan lidah orang Jawa Timuran

Ayam Taliwang adalah makanan khas Taliwang, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat yang bahan utamanya adalah ayam kampung yang masih muda. Oleh karena itu, porsi ayam taliwang umumnya satu ayam utuh, tidak dipotong-potong per bagian. Ayam kampung muda tersebut dibakar dan diberi bumbu khas Taliwang yang memiliki cita rasa pedas dan gurih. Kalau Anda berasal dari Pulau Jawa, utamanya orang Jawa Timuran pasti akan cocok dengan rasa ayam taliwang ini.

Di rumah makan Pak Udin, tekstur ayamnya kenyal, tapi juga lembut dan bumbunya meresap sampai ke daging ayamnya. Dalam satu porsi ayam taliwang Pak Udin, kita akan mendapatkan satu ekor ayam taliwang, nasi, dan dua macam sambal (sambal mentah dan sambal kacang). Untuk menu pendampingnya adalah plecing kangkung. Menariknya, sayur kangkung di Lombok agak beda dengan yang biasa saya temukan di Jawa. Bentuk sayurannya lebih besar, warnanya hijau cerah, dan renyah sekali saat dikunyah. Rasanya segar dan tentunya, enak bangeddddz.

Sebenarnya saya sudah sering makan ayam taliwang di Surabaya. Namun, perbedaan utamanya dengan ayam taliwang Pak Udin yang ada di Lombok adalah tekstur ayam dan plecingnya. Mayoritas ayam taliwang yang saya temukan di Surabaya menggunakan ayam yang sudah berumur dan bumbunya tidak meresap ke tulang-tulang.

Bagi teman-teman yang nggak suka dengan ayam, restoran Pak Udin juga menyediakan ikan bakar. Saya belum mencobanya sih, tapi yakin kalau rasa ikan bakar Pak Udin pasti juga enak. Sebab, saat  masuk ke dalam restorannya, aroma ikan bakarnya sedap sekali.

Harganya murah

Selain memiliki rasa yang enak, harga satu porsi ayam di restp Pak Udin tergolong murah, yaitu Rp35 ribu. Murah sekali ini, kalau di Surabaya nggak mungkin sekali satu ekor ayam kampung muda dibandrol dengan harga semurah itu.

Kalau Pembaca Mojok sedang berlibur di Lombok, Ayam Taliwang Pak Udin bisa dijadikan pilihan. Asalkan kalian tidak alergi sambal mentah, semua makanan di restoran ini cukup menjanjikan dari segi rasa dan harga. Selamat mencoba, Gaes!

Penulis: Tiara Uci
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Meluruskan Salah Kaprah Arti Nama Pulau Lombok

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version