Resep Indomie Next Level, Dijamin Nggak Berasa Nanggung

Resep Indomie Next Level, Dijamin Nggak Berasa Nanggung

Resep Indomie Next Level, Dijamin Nggak Berasa Nanggung (Unsplash.com)

Resep Indomie next level buat kalian yang nggak pernah puas!

Salah satu ketidakpuasan saya dalam mengonsumsi mi instan adalah porsinya yang nanggung—setidaknya untuk merek Indomie yang dulu biasa saya nikmati. Ha, kok dulu? Iya, dulu, sekarang saya mencoba tobat dari makanan instan dengan komposisi micin dan natrium yang mantap jiwa itu.

Tapi yang namanya tobat dari godaan mi instan perjuangannya memang luar biasa. Saya tentu masih mau dong sesekali mencicipi mi instan, apalagi di tengah cuaca yang masih sering hujan belakangan ini. Menyeruput semangkuk Indomie rebus dengan kuahnya yang gurih-gurih asin di tengah suara rintik hujan adalah kebahagiaan tersendiri. Apalagi kalau porsi mi yang dimakan pas dan nggak bikin kita mencari makanan lain sesudahnya. Makanya kali ini saya berikan resep Indomie next level buat jamaah Mojokiyah supaya bisa makan mi instan dengan porsi pas nggak nanggung.

Sebenarnya resep Indomie next level ini sudah banyak ditemukan di mana-mana. Mungkin ada perbedaan sedikit di sana-sini yang bisa kalian kembangkan sendiri sesuai kondisi dapur. Intinya, resep next level ini adalah menambahkan bumbu yang diracik sendiri dalam proses memasak mi instan. Tujuannya ya supaya kita bisa menambahkan bahan pelengkap lain dan menghasilkan kuah yang lebih banyak, tapi rasanya tetap maknyus.

Pertama, siapkan 5 siung bawang merah, 3 siung bawang putih, dan cabai (opsional, sesuai selera) sebagai bumbu dasar yang dihaluskan. Kalau kepengin rasanya seperti seblak, kalian bisa menambahkan kencur dan sekeping kemiri yang juga dihancurkan bersama bawang dan cabai. Haluskan bumbu-bumbu ini dengan bantuan blender atau ulekan. Saat proses menghaluskan, kalian bisa menambahkan garam, gula, merica, atau sedikit minyak (buat yang menggunakan blender). Eits, jangan pakai micin lagi, ygy.

Kedua, bumbu halus tadi kemudian ditumis dengan minyak secukupnya. Saya biasanya menambahkan irisan bawang bombai supaya makin greget, tapi kalau di dapur kalian nggak ada stok bawang bombai ya nggak apa-apa. Setelah ditumis sebentar, tambahkan air sesuai selera. Kalau pengin kuahnya kental akan bumbu, airnya ya jangan terlalu banyak.

Ketiga, masukkan bahan pelengkap seperti potongan sayur sawi hijau, pakcoy, telur, makaroni, sosis, bakso, dll dalam jumlah cukup banyak. Indomie-nya biasanya dimasukkan belakangan. Perkara mi ini juga bisa kalian sesuaikan. Kalau pengin porsinya lebih banyak, kalian bisa tambahkan atau malah mengganti minya dengan mi kering Cap Burung Dara dan sejenisnya. Setelah itu masukkan bumbu Indomie.

Keempat, aduk semuanya hingga rata, Jangan lupa lakukan pengecekan rasa. Jangan-jangan kurang garam atau malah kebanyakan garam. Biasanya, kalau saya bikin mi rebus dengan bumbu halus racikan sendiri, saya akan membutuhkan daging, udang, atau air kaldu agar bisa menghasilkan kuah yang rasanya berkaldu alami. Kalau nggak, ya berarti pakai penyedap rasa cukup banyak. Nah, kelebihan menggunakan bumbu Indomie yang umumnya memang sudah gurih adalah kita nggak perlu lagi daging, udang atau air kaldu (kalau mau tetap digunakan juga boleh, sih).

Bumbu halus racikan sendiri ini selain menambahkan rasa, juga bisa menghasilkan porsi mi untuk dua orang—dengan hanya menggunakan satu bumbu mi instan. Kita jadi bisa menambahkan bahan pendamping lainnya (bakso, dkk.) yang bikin porsi mi bertambah. Kalau buat saya, penambahan ini semacam untuk mengurangi rasa bersalah setelah mengonsumsi Indomie beserta bumbunya. Jadi, mi yang biasanya saya habiskan sendiri, sekarang bisa diperbanyak dan dibagikan ke orang lain. Lumayan jadi ibadah.

Walaupun penambahan bumbu halus terkesan membuat Indomie next level ini jadi sedikit lebih sehat sedikit, kuantitas konsumsinya tetap harus dikontrol. Jangan sering-sering disantap apalagi kalau sampai setiap hari. Gimanapun yang alami tetap lebih baik daripada yang buatan pabrik, ygy.

Penulis: Afrilla Anggriani
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Keajaiban Mi Instan yang Sering Nggak Disadari Konsumennya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version