Festival musik di Indonesia kembali menggeliat setelah pandemi Covid-19. Layaknya festival pada umumnya, penonton yang datang begitu beragam, baik selera musiknya maupun usianya. Ada yang masih muda ada yang tua. Ada yang usianya masih muda, tapi raganya sudah tua alias remaja jompo. Ya seperti saya dan beberapa kawan.
Usia kami belum bisa dibilang tua, ya akhir 20-an lah. Namun, kami merasakan perbedaan yang signifikan ketika mendatangi festival musik saat masih kuliah dibanding sekarang. Badan jadi lebih cepat lelah. Belum lagi efek pegal-pegal setelah konser terasa lebih lama dibanding sebelumnya. Intinya, badan remaja jompo sangat payah dibanding dengan usianya.
Itu mengapa, saya dan beberapa kawan remaja jompo perlu menyiapkan diri sebaik mungkin ketika hendak nonton festival musik. Berikut ini beberapa hal yang mesti ada di dalam ketika datang ke festival musik.
Daftar Isi
#1 Koyo atau hot cream untuk mengurangi pegal-pegal
Benda yang satu ini tidak boleh absen ketika remaja jompo bepergian. Apalagi ketika melakukan aktivitas luar ruangan yang perlu banyak bergerak seperti nonton konser musik. Hangatnya koyo dan hot cream bisa membantu mengurangi pegal-pegal. Nonton festival musik jadi lebih tangguh dan lincah.
#2 Minyak kayu putih untuk menghangatjan badan
Minyak kayu putih jadi barang wajib yang harus ada di dalam tas remaja jompo ketika konser maupun aktivitas sehari-hari. Aroma dan kehangatan minyak kayu putih membuat badan ini jadi lebih nyaman. Apalagi ketika badan mulai kurang nyaman karena kelelahan atau masuk angin. Minyak kayu putih bak penyelamat.
Ada banyak merek minyak kayu putih yang beredar di pasaran. Kalau merek favorit saya, Cap Lang varian Minyak Ekaliptus Aromatheraphy Original. Menurut saya dibanding Cap Lang Kayu Putih biasa, aroma varian ini lebih kuat. Bagi badan saya, aroma yang lebih kuat lebih terasa efeknya bagi tubuh.
#3 Antangin tidak boleh absen di tas remaja jompo
Selain koyo dan hot cream, item lain yang harus dibawa remaja jompo ketika beraktivitas di luar ruangan adalah Antangin atau obat herbal lain yang bisa meredakan masuk angin. Beberapa orang bilang, efek minum Antangin hanyalah sugesti saja alias tidak benar-benar terasa. Namun, bagi saya, entah mengapa rasa kurang nyaman bisa dengan segera teratasi setelah minum obat herbal yang satu ini.
#4 Multivitamin supaya tidak gampang tumbang
Festival musik biasanya digelar selama beberapa hari, setidaknya 2-3 hari. Nah, beraktivitas di luar ruangan selama beberapa hari berturut-turut membutuhkan energi yang besar. Kalau tubuh ini tidak terbiasa atau tidak siap, bukan tidak mungkin bisa tumbang juga.
Itu mengapa, ketika festival musik, biasanya saya lebih rajin mengonsumsi multivitamin. Sangat disayangkan kalau badan meriang saat festival musik.
#5 Remaja jompo harus tidur atau istirahat cukup
Dahulu saya kerap bertanya-tanya, kenapa ya orang-orang rela menyewa kamar hotel atau penginapan sekitar venue ketika konser. Padahal mereka bukan dari luar daerah alias tempat tinggalnya masih memungkinkan untuk bolak-balik rumah ke venue.
Setelah usia makin bertambah, saya menyadari menginap di dekat venue konser sangatlah nyaman. Badan bisa langsung istirahat setelah seharian lelah berkegiatan di luar ruangan. Tidak perlu berebut ojek online di venue yang bisa memakan waktu berjam-jam atau berkendara dari venue ke rumah. Intinya, badan bisa langsung istirahat dan itulah yang diperlukan.
Di atas beberapa starter pack ketika menonton festival musik di akhir usia 20-an. Kalian yang merasa remaja jompo, biasanya menyiapkan apa lagi selain hal-hal di atas?
Penulis: Kenia Intan
Editor: Kenia Intan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.