Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Rem Honda Vario Itu Bukan Nggak Pakem, tapi Karakternya Memang Seperti Itu

Erwin Setiawan oleh Erwin Setiawan
21 Oktober 2021
A A
honda vario 125 cbs iss fitur baru idling stop sistem rem pakem mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Kata orang, rem Honda Vario tidak pakem karena menggunakan combi brake system. Bahkan tetangga baru saya dengan ringannya menasihati saya untuk segera ke bengkel setelah pinjam Honda Vario saya. Katanya, Honda Vario saya ketika direm nggak langsung berhenti, seperti kampas remnya tipis. Hah, masa sih seorang montir senior seperti saya nggak ngerasa kalau kampas rem sudah tipis?

Atau mungkin beliau belum tahu ya, kalau saya ini sudah jadi montir sejak lulus STM hingga kini beranak dua? Ah biar lah, namanya juga tetangga baru, biasanya ingin tampil berguna di depan tetangga barunya. Tapi, kalau menasihati yang keliru macam itu apa berguna ya?

Wah, saya khawatir kalau masyarakat luas pun masih belum bisa membedakan mana rem pakem dan  blong. Rasanya saya ingin melanjutkan dakwah ini, bahwasanya teknologi rem memang selalu berkembang. Jadi yang namanya rem pakem itu nggak melulu yang kalau di rem langsung “set”!

Memang sih, kita masih terbawa sama kata orang tua, kalau yang namanya pakem itu bisa dikatakan “saklek”. Jika yang diinginkan ini, ya ini yang didapat, itu namanya pakem. Nggak salah sih, cuman kurang lengkap saja, karena hidup tuh terlalu sempit jika hanya digunakan untuk memikirkan ego sendiri.

Coba deh sekarang renungkan. Misal kita setiap hari terbiasa makan bakso dengan menambahkan garam satu sendok. Terus, disuruh nyicip bakso temen yang nggak ditambah garam. Maka, kita akan mengatakan bakso teman kita itu rasanya hambar.

Nah ini, kasusnya sama dengan fenomena rem Honda Vario. Teknologi yang dipakai oleh Honda ini memang beda, karena mengombinasikan rem depan dan belakang. Dengan kata lain, ketika rem konvensional, tuas rem belakang yang ditarik, maka rem roda belakang saja yang akan aktif. Nah, sedangkan Honda Vario jika salah satu tuas rem yang ditarik maka baik rem depan dan belakang aktif.

Sehingga, besar tenaga yang biasanya cukup untuk memperlambat laju kendaraan sekian persen, pada Honda Vario, dengan besar tenaga yang sama tidak akan mampu memperlambat laju kendaraan dengan besar yang sama. Jadi, fenomena ini membuat rem Honda Vario terkesan nggak pakem. Padahal apa? Hanya masalah tidak mau memahami saja!

Bagi saya, yang setiap hari menaiki Honda Vario ya biasa saja. Bahkan, saya bisa mengatakan merek lain remnya berbahaya karena ditarik sedikit saja sudah nyentak. Tapi, kan saya nggak ngomong gitu ke orang lain dengan merek lainnya. Hehe.

Baca Juga:

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

Honda Vario 125 esp atau Vario Led Old, Generasi Vario Paling “Ganteng”

Padahal, Honda Vario saya ini baru seminggu dipakai mudik dari Jakarta sampai Klaten. Jika suatu kendaraan tidak memiliki rem yang baik, sudah pasti seseorang tidak akan berani mengendarai sepeda motor tersebut dengan kecepatan tinggi, selama belasan jam non-stop. Sebab mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi tanpa rem yang baik dan pakem sama saja bunuh diri. Kendaraan bisa saja terpelanting, nabrak, bahkan hingga masuk ke jurang saat rem aktif pada kecepatan tinggi.

Jadi, nggak perlu ragu deh, Honda Vario yang sehat pasti remnya pakem. Saya sudah membuktikannya sendiri ketika mudik kemarin.

Saat itu jalur pantura tidak sedang ramai, dalam artian tidak padat seperti musim mudik lebaran. Karena pada saat itu lebaran masih jauh, namun saya cuti kerja begitu saja. Biasa, kangen keluarga bisa datang kapan saja, kan? Terlebih lagi, TOL Transjawa sudah beroperasi, jadi kondisi pantura semakin sepi saja.

Nah ini, karena tidak bisa menikmati perjalanan yang sepi, saya menjadi cepat lelah dan mengantuk. Bahkan saking sepinya, di atas motor dengan kecepatan tinggi itu, saya seperti sedang bermimpi menyelesaikan sebuah game simulator. Iya, rintangannya hanya perlu menyalip truk besar yang berjalan pelan. Duh, membosankan sekali deh! Untung saja saat malam itu udara sangat dingin, jadi kesadaran saya masih cukup untuk sekadar belok kanan dan kiri.

Bayangkan saja deh, kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi dan kesadaran pengendaranya sudah mengandalkan otak alam bawah sadar. Kondisi ini sangat berbahaya bila tiba-tiba ada halangan di depan. Biasanya, pengendara akan reflek menarik tuas rem sekencang mungkin.

Tapi ketahuilah, Honda Vario memiliki karakteristik rem yang sangat cocok dengan kondisi tersebut. Ketika tuas rem sepeda motor ini ditarik sekuat tenaga pada kecepatan tinggi tidak akan terjadi slip atau rem mengunci. Sudah mirip ABS saja. Nah, inilah fitur comby brake system yang dipandang sebelah mata oleh pengguna merek lain. Katanya, rem Honda Vario tidak pakem? Pekok!

Justru kalau rem ditarik roda langsung berhenti, ini namanya rem yang gagal. Kendaraan bukannya akan berhenti, malah akan terus melaju bahkan bisa membuat kendaraan terpelanting, jungkir balik, ngepot dan lain sebagainya. Biasanya, ini terjadi pada sepeda motor dengan bobot yang ringan dengan rem konvensional, macam merek lain yang belum dilengkapi ABS.

Lantas bagaimana dengan ketika melewati jalan panjang menurun?

Tenang, saya juga sudah membuktikan sendiri ketika harus melalui jalur truk Alas Roban. Bagi yang sering main ke Batang, sudah paham lah seperti apa jalur truk Alas Roban ini. Jika dari arah Jakarta, isinya adalah jalanan berkelok-kelok, menurun, dan aspalnya bergelombang karena beban yang dipikul terlalu berat.

Ketika saya lewat jalur tersebut, dan harus ngerem panjang, yang terjadi aman-aman saja tuh. Nggak blong tuh? Malah yang saya takutkan hal lain yang nggak ada kaitannya dengan rem. Jujur saya takut karena sendirian di tengah hutan tanpa ada penerangan dari lampu jalan, dan saat itu jam tiga pagi.

Nggak lagi-lagi lah lewat situ.

Yang pasti, saya nggak mengalami kendala pada rem Honda Vario saya. Mungkin karena saya baca ayat kursi selama melewati alas roban, jadi remnya nggak blong pas lewat jalan menurun. Bisa saja, kan?

Nah, itulah penjelasan sedikit tentang mitos rem pada merek motor yang ini. Yang jelasa, Vario saya remnya pakem. Tahu deh kalau milik situ, remnya pakem atau nggak.

Rem cangkem maksude.

Sumber gambar: YouTube Ogie Vlogger.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 Oktober 2021 oleh

Tags: ABSCBShonda variorem
Erwin Setiawan

Erwin Setiawan

Seorang montir yang berusaha melihat mata Tuhan.

ArtikelTerkait

modifikasi motor fungsional mojok

Panduan Modifikasi Motor biar Hasilnya Nggak Kelihatan Lebay dan Tetap Fungsional

28 Oktober 2020
Supra X Lambang Pilih Kasih Honda kepada Cinta Saya Blade 110 (Unsplash)

Supra X Lambang Pilih Kasih Honda kepada Cinta Saya: Blade 110

30 Juli 2023
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Motor Honda Supra X 125, Motor Minoritas tapi Anti Penyesalan (Foto milik penulis)

Motor Honda Supra X 125 Boleh Menjadi Motor Minoritas di Tengah Matik, tapi Ia Adalah Motor Anti Penyesalan

15 Januari 2024
Saya Nggak Menyesal Membeli Honda Vario 125 2013

Honda Vario 125 2013, Motor yang Nggak Saya Sesali Pembeliannya

24 Juli 2023
Vespa Matic Itu Overrated, Masih Kalah Nyaman dengan Yamaha Mio Generasi Pertama, Jauh!

Vespa Matic Itu Overrated, Masih Kalah Nyaman dengan Yamaha Mio Generasi Pertama, Jauh!

16 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.