Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Nggak Belajar dari Kesalahan

Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Nggak Belajar dari Kesalahan Mojok.co

Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Nggak Belajar dari Kesalahan (unsplash.com)

Pada 2024 tes online Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) dilakukan serentak mulai akhir bulan akhir April kemarin. Kesiapan pelaksanaan proses rekrutmen dari panitia kembali disoroti oleh para peserta RBB. Bukan tanpa alasan, lagi-lagi terdapat banyak masalah yang merugikan peserta. Masalahnya, permasalahan semacam ini nggak sekali dua kali terjadi, tapi sudah menjadi sorotan sejak pelaksanaan RBB pada periode sebelumnya.

Masalah utama dari pelaksanaan rekrutmen dengan sistem tes online adalah kesiapan server menampung banyaknya peserta tes. Namun, permasalahan itu tak kunjung dibenahi terbukti dengan banyaknya laporan terjadi eror saat pengerjaan sedang dilakukan. Jelas hal ini tidak adil bagi peserta yang harus gagal karena ketidaksiapan sistem. Mereka bisa dibilang kalah sebelum berperang.

Server rekrutmen bersama BUMN momok bagi peserta

Saya pribadi sebenarnya tidak mengalami permasalahan yang dialami oleh banyak peserta lain. Namun, banyak sekali cuitan di media sosial yang menyayangkan terjadinya eror pada server karena tidak siap menampung banyaknya peserta yang mengikuti tes. Eror pada server terjadi pada berbagai instansi yang menggelar tes online.

Herannya, panitia terkesan tetap saja kagok menghadapi hal-hal semacam ini, padahal server eror sudah jamak terjadi di tes-tes macam ini. Terlebih, jarak pengumuman awal hingga tes online dilaksanakan terhitung cukup lama. Waktu yang panjang tersebut sebenarnya bisa digunakan untuk persiapan panitia supaya lebih matang.

Seharusnya panitia bisa memperkirakan jumlah peserta yang melaksanakan tes pada hari tersebut. Memang nggak bisa dipungkiri bahwa situasi web yang lemot sangat mungkin terjadi. Masalahnya laporan dari peserta nggak sekadar lemot, tapi sampai nggak bisa terhubung dengan server dan itu terjadi nggak hanya pada satu dua orang saja. Meskipun saya nggak mengalami, tapi melihat peserta lain struggle saat sedang bersemangat ingin ikut proses seleksi yang fair membuat saya ingin bersuara.

Baca halaman selanjutnya: Kurangnya sosialisasi

Kurangnya sosialisasi

RBB seharusnya menjadi ajang pembuktian dan memperlihatkan sisi profesionalitas dari BUMN yang sedang melakukan proses rekrutmen. Namun, apa yang terjadi justru memperlihatkan kurangnya persiapan dari panitia. Terlebih, RBB periode ini menggunakan aplikasi eksternal baru yaitu Safe Exam Browser (SEB) untuk memastikan peserta tidak membuka tab lain saat mengerjakan tes.

Nah, penggunaan aplikasi tersebut baru dikabarkan menjelang tes dilakukan sekitar seminggu sebelum tes online dimulai. Pada konferensi pers tersebut, hal-hal teknis kurang dibahas secara rinci sehingga peserta hanya mengandalkan panduan singkat berbentuk portable documen format alias pdf dan video singkat yang dibagikan seminggu sebelum tes dimulai saja.

Tentu saja bisa ditebak bahwa banyak peserta yang akhirnya kebingungan bagaimana menggunakan aplikasi baru tersebut. Saya pribadi setuju dengan penggunaan SEB karena dapat meminimalisir terjadinya kecurangan saat proses pengerjaan. Tapi, sosialisasi yang dilakukan panitia jujur kurang memadai untuk memastikan seluruh peserta paham dengan alur pengerjaannya.

Masih ada waktu berbenah

Mumpung saat ini masih berada di tahap tes online pertama, saya pikir nggak ada kata terlambat untuk membenahi kekurangan. Khususnya kelemahan dari sistem dan server. Jangan sampai seperti sebelum-sebelumnya, waktu yang ada tidak digunakan untuk evaluasi dan perbaikan. 

Rekrutmen bersama untuk menyaring bibit terbaik seharusnya menjadi ajang yang prestisius bagi BUMN. Ayolah, tunjukkan profesionalitas dan kesiapan BUMN dalam mempersiapkan RBB ini. Saya sebenarnya juga nggak rela RBB ini dibilang hanya formalitas BUMN untuk menyelenggarakan tes tiap tahunnya. Seharusnya RBB ini digunakan secara serius untuk mencari kandidat terbaik. Saya masih percaya BUMN bisa lebih baik dari ini semua!

Penulis: Muhammad Iqbal Habiburrohim
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA PT KAI Adalah Contoh untuk Negara dan BUMN: Tidak Ada Kufur Nikmat dari Keluhan Rakyat

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version