Rekomendasi Jamu Gendong Favorit Ramah Anak

Rekomendasi Jamu Gendong Favorit Ramah Anak terminal mojok

Jamu yang menjadi minuman trending topic di masa pandemi ini, sebenarnya pernah mengalami kejayaan di masa silam. Ketika masih bersliweran simbok jamu dengan bakulannya yang berisi botol yang tersusun rapi dengan tutup kayu, kemudian digendong menggunakan kain batik panjang yang disebut jarik. Pemandangan epic ini tentu saja sudah hampir punah di perkotaan. Bahkan kalaupun di desa, saya juga yakin sangat langka lantaran makin banyak produk jamu instan yang dijual di pasaran.

Sebagai generasi yang melampaui dua kehidupan masa transisi di mana masih njamani bertemu dengan simbok jamu gendongan saat kecil dan memasuki babak milenial serba instan dan online, sayup-sayup tentu ada perasaan rindu menyelisik dengan kehidupan yang tenteram dan ayem di masa itu.

Nostalgia dengan kehidupan tanpa media sosial, ketika segalanya tidak diukur dengan kebutuhan viral dan tampil cemerlang demi feed yang sering kali menipu diri sendiri, termasuk menikmati sore yang terasa panjang dengan berbagai aktivitas yang sebenar-benarnya dirasakan tanpa gangguan suara notif WhatsApp atau hasrat ingin mengabadikan setiap gerak dengan foto atau video. Termasuk kenangan masa kecil menunggu simbok jamu gendong yang lewat dengan membawa dua lembar uang seratus rupiah.

Sebagai generasi yang menghabiskan masa kecil dengan hampir setiap hari menunggu datangnya simbok jamu, saya ingin merekomendasikan jamu yang menjadi favorit anak-anak. Jamu-jamu ini juga berkhasiat sebagai alternatif minuman sehat keluarga.

#1 Beras kencur

Jamu yang mengandung beras dan kencur ini memiliki rasa pedas dan hangat di tenggorokan, namun masih lebih lembut dibanding rasa jamu puyang yang mengandung cabai. Memiliki khasiat untuk meredakan batuk berdahak dan memberi efek rasa segar di badan, sehingga sebagai anak kecil yang doyan njamu, beras kencur adalah jenis jamu yang paling sering saya beli setelah kunir madu.

#2 Kunir madu

Dari laman halodoc.com, kunir atau kunyit terbukti meningkatkan fungsi kekebalan atau imunitas tubuh dengan sifat antioksidan, antiinflamasi, antivirus, dan anti bakteri. Kunyit juga diketahui membantu mengatur fungsi sel antibodi melawan kanker. Bagi pencinta minuman manis seperti saya, tentu kunyit yang dicampur madu adalah pilihan utama bintang lima yang selalu saya beli pertama kali jika bertemu dengan simbok jamu. Rasanya segar dan dingin di perut. Mungkin di masa ini, hanya teh pucuk yang setara kesegarannya dengan kunir madu yang saya nikmati di masa kecil dulu

#3 Sinom

Jamu yang terdiri dari bahan dasar campuran kunyit dan asam jawa memiliki khasiat mengatasi gejala demam, antioksidan alami, mengatasi masuk angin, perut begah, mual, dan pusing. Selain itu, banyak juga yang menggunakan sinom sebagai obat alami untuk terapi penyakit lambung dan mengurangi nyeri haid. Jamu ini baru saya minum ketika memasuki usia remaja lantaran rasanya yang cenderung kecut dan segar karena terdapat asam jawa tersebut. Mungkin sebagai tipikal anak yang kurang suka rasa kecut hingga sekarang, list minuman jamu rekomendasi untuk anak ini bisa jadi malah favorit untuk sebagian anak yang memang suka dengan rasa kecut dan kurang suka dengan rasa pedas pada beras kencur.

#4 Temulawak

Hingga kini, temulawak masih menjadi pilihan jamu bagi ibu masa kini ketika anaknya memiliki keluhan susah makan. Jamu ini juga menjadi pilihan Ibu saya dulu yang bercerita bahwa saya paling jago melepeh (((memuntahkan))) makanan dan tidak hobi menelan. Dipercaya ampuh meningkatkan nafsu makan, Ibu sering menjejali saya jamu temulawak. Saya sendiri hampir tidak pernah membeli jamu ini dengan kesadaran sendiri waktu kecil karena rasanya yang cenderung pahit dan nyetak (lengket) di lidah.

Percayalah, keampuhan jamu temulawak masih belum terbukti pada saya. Nyatanya kegiatan saya melepeh makanan, kata Ibu sambil menerawang kenangan buruk setiap kali memberi saya makan, masih sering saya lakukan. Bagi saya ketika masih kecil kala itu, makan adalah kegiatan yang dilakukan berdasarkan mood, bukan karena lapar atau saat jam makan, lalu harus dipaksa menelan seperti kenyataan hidup yang kadang pahit.

Itulah rekomendasi jamu gendong yang bisa dinikmati tak hanya orang dewasa, melainkan juga anak-anak pada masanya. Siapa tahu jamu-jamu ini juga cocok dinikmati anak-anak zaman now.

BACA JUGA Ini yang Dipelajari kalau Kamu Kuliah Jurusan Jamu atau tulisan Nila Kartika Sari lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version