Real Madrid Tidak Butuh dan Tidak Perlu Cristiano Ronaldo Lagi

ballon d'or cristiano ronaldo real madrid mojok

cristiano ronaldo real madrid mojok

Jika ada yang bertanya apa yang dibutuhkan Real Madrid saat ini, jelas jawabannya adalah pemain depan baru yang mempunyai insting mencetak gol yang tinggi. Tapi, kalau ditanya siapa pemain depan yang cocok dengan kriteria itu, saya rasa jawabannya bukanlah sosok Cristiano Ronaldo.

Saat ini fans Madrid sepertinya sedang terbelah ketika menanggapi isu balikannya Cristiano Ronaldo dengan Madrid. Setelah Juve dikabarkan akan melepas Ronaldo, beberapa klub elit Eropa langsung dikait-kaitkan dengan mas-mas kekar asal Portugal tersebut. Tak terkecuali dengan klub lamanya, Real Madrid.

Mereka yang bilang setuju akan kepulangan Cristiano Ronaldo mengatakan bahwa Ronaldo belum habis dan masih menjadi salah satu pilihan terbaik. Selain itu, mereka juga beranggapan, sebagai salah satu legenda terbesar di Bernabeu, Ronaldo haruslah mengakhiri karier sepak bolanya di sana agar mendapat penghargaan yang layak.

Namun, saya sendiri beranggapan bahwa Madrid sebaiknya tidak usah membawa pulang Ronaldo ke Bernabeu. Toh, Raul Gonzalez—Sang Pangeran Bernabeu—saja walaupun tidak pensiun di Madrid tetap mendapat acara perpisahan di Santiago Bernabeu pada 2013 silam. Namun di balik itu semua, ada alasan lain yang masuk akal dan saya akan paparkan dibawah ini kenapa Ronaldo tidak usah kembali ke Madrid di musim panas mendatang.

#1 Bisa jadi hanya akal-akalan

Kalau saya tidak salah, isu kepulangan Cristiano Ronaldo ini pertama kali dihembuskan oleh media asal Spanyol yang diklaim dekat dengan internal manajemen Madrid, terutama Presiden Real Madrid, Florentino Perez.

Ini menjadi indikasi manajemen Madrid sengaja menghembuskan rumor tersebut untuk menutupi saga transfer besar yang akan mereka lakukan di musim panas mendatang. Digadang-gadang, Madrid berupaya untuk mendatangkan salah satu (atau mungkin keduanya?) pemain yang sedang menikmati ketenaran, Kylian Mbappe dan Erling Haaland.

Permainan politik seperti ini disinyalir agar harga pasar kedua pemain tersebut tidak melonjak di musim panas nanti dan Madrid bisa mendapatkannya dengan harga seminimal mungkin.

#2 Ronaldo hanya akan jadi solusi jangka pendek

Ronaldo lahir pada Februari 1985, yang mana tahun ini dia telah berusia 36 tahun. Usia tersebut bukanlah usia yang produktif lagi untuk seorang pesepakbola. Walaupun nyatanya, Ronaldo adalah seorang “robot” yang masih memiki stamina prima dan kemampuan yang masih mumpuni.

Walaupun begitu, saya rasa kebersamaan El Real dan Ronaldo di periode kedua nanti kemungkinan tidak akan bertahan lebih dari tiga tahun. Sebagaimana dikatakan, bahwa seusai gelaran Piala Dunia 2022 nanti, Ronaldo akan mundur dari Timnas Portugal. Itu berarti waktunya menjadi seorang pesepakbola pun tidak akan lama lagi.

#3 Madrid butuh regenerasi

Dari argumen kedua tadi, ketika Ronaldo hanya menjadi solusi jangka pendek, itu hanya akan memperlambat proses regenerasi skuat Madrid saat ini. Para pemain muda yang sedang dikembangkan (walaupun progresnya agak lambat) akan kekurangan menit bermain karena Madrid kembali bergantung pada Ronaldo.

Sebetulnya saya menyadari bahwa argumen ini akan mudah dipatahkan dengan alasan bahwa Ronaldo tidak perlu sering dimainkan dan tugasnya hanya untuk menjadi mentor pemain muda. Tapi kalau begitu, bukankah akan lebih baik jika Ronaldo direkrut untuk masuk jajaran pelatih saja?

#4 Sebuah kesia-siaan

Saya sadar, sejak Ronaldo pergi tiga musim lalu Madrid telah berubah begitu drastis. Dari segi permainan, produktifitas gol, perencanaan skuat, dan lainnya. Selama itu pula, Madrid telah berusaha melepaskan ketergantungannya pada Ronaldo. Jadi kalau mau balik, yang kemarin-kemarin tuh buat apa?

Lagipula, Madrid kini sedang membangun skuat baru yang berisi pemain-pemain muda. Ya walaupun kadang tetap bergantung pada skuat hattrick UCL seperti trio MCK (Modric, Casemiro, Kroos), tapi cukup berani dengan mengalihkan fokus dengan berinvestasi pada pemain muda.

Kembalinya Ronaldo nantinya hanya akan mengulang kembali apa yang telah Madrid lalui.

#5 Mending beli Mbappe atau Halaand

Sederhananya begini, Mbappe dan Haaland, walaupun belum banyak teruji, tapi mempunyai prospek yang meyakinkan. Dari segi statistik sudah memperlihatkan masa depan yang cerah, ditambah lagi usianya yang masih belia. Meskipun akan menguras kas, tapi setidaknya akan jadi investasi yang menguntungkan bukan?

Apalagi rumor keduanya merapat cukup kencang. Mbappe bisa jadi idola baru di Madrid. Bisa jadi penerus takhta pemakai nomor tujuh warisan Hazard dan Mariano Cristiano Ronaldo yang menjadi idolanya. Jaminan gaji tinggi dan meraih trofi apa pun yang bisa dicapai bila Mbappe mau bergabung dengan Madrid.

Begitu pun juga dengan Haaland, meskipun agak sulit baginya menggeser Karim Benzema, tapi dengan usianya yang baru menginjak awal 20-an bisa menjadi prospek yang menjanjikan untuk setidaknya 10 tahun kedepan.

Begitulah kiranya argumen saya. Walaupun demikian, saya, sebagai fans Madrid, tetap menghargai Ronaldo sebagai legenda besar di Madrid dengan segala macam prestasinya tim maupun individunya. Tapi agaknya, kali ini, dengan segala hormat, saya rasa Mas Ronaldo tidak perlu kembali ke Madrid.

BACA JUGA 4 Alasan Real Madrid Harus Membeli Kylian Mbappe dan tulisan Fajar Hikmatiar lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version