Reaksi Rider Saat Tiba-tiba Ada Razia Kendaraan Dadakan

Reaksi Rider Saat Tiba-tiba Ada Razia Kendaraan Dadakan terminal mojok.co

Reaksi Rider Saat Tiba-tiba Ada Razia Kendaraan Dadakan terminal mojok.co

Apa yang saudara rasakan tetiba ada razia kendaraan untuk mengecek kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor? Mungkin tidak akan ada persoalan jika SIM dan STNK lengkap. Lengkap dalam artian masih berlaku, ya. Namun, bagaimana bila lupa bawa dompet? Ya, alamat berurusan dengan bapak-bapak polantas yang siap mengupas tuntas para rider pelanggar lalu lintas.

Beruntunglah bagi yang tidak lengkap surat-suratnya karena di masa pandemi Covid-19, sudah sangat jarang kita saksikan razia kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor bagi para pengendaranya. Kalau kita ingat-ingat, sebelum pandemi, sering kali suka ada razia kendaraan. Padahal saat yang sama kita harus melewati jalan yang sama untuk buru-buru sampai ke kantor atau mengantar sekolah anak.

Kadang tanpa tanda dan pemberitahuan, hanya tampak dari jauh ada pemeriksaan kendaraan bermotor. Reaksi dan usaha rider demi menghindari razia kendaraan, menurut saya kreatif, lucu-lucu, dan nekat. Berikut di antaranya yang dapat saya bagi.

#1 Nempel di balik bus

Saya pernah menyaksikan video seorang rider yang sangat piawai menempel di balik bus besar demi menghindari razia petugas. Dan ndilalah ia berhasil bersembunyi di sebalik bus pas lewat razia para petugas. Selain beruntung, skill berkendara dituntut pula. Yah, minimal pernah ikut lomba trek-trekan jalanan, lah. Atau memang lagi beruntung, dapet momentumnya.

#2 Putar balik lawan arus

Pilihan putar balik lawan arus, paling banyak ditemukan di jalanan saat petugas tetiba menggelar razia kendaraan bermotor. Entah apa yang ada di pikiran sang rider saat itu. Panik bin nekat sepertinya pas untuk melukiskan karakter sang rider saat kejadian. Meski sangat berbahaya, tak urung banyak yang melakukannya. Bisa jadi nggak mau ribet ngurus ke kantor polisi jika mendapatkan surat tilang atau motif lainnya.

#3 Nego

Di jalanan, tak perlu heran jika kita lihat beberapa oknum rider yang kena razia kendaraan coba bernego dengan para bapak-bapak petugas. Biasanya lagi-lagi pengin cepat beres urusan. Namun, bukan nego memilih warna surat tilang merah atau biru seperti pada 2019-ana. Nego di sini adalah berapa rupiah agar bisa lewat meneruskan aktivitas. Banyak kawan yang cerita berhasil, tapi ada pula yang malah ditambah sanksi karena dianggap berusaha menyuap petugas.

#4 Pasrah

Kebanyakan rider yang kena razia kendaraan memilih cara  ini. Ya, mau gimana lagi, emang nggak lengkap surat-suratnya. Bisa karena lupa bawa dompet di mana surat-surat kendaraan biasa disimpan, atau karena memang sudah habis masa berlaku STNK dan SIM-nya. Seperti yang saya rasakan. Gegara itu SIM disimpan dengan sangat rapi di dompet, tanpa disadari sudah kelewat masa berlakunya. Harus bikin ulang dari awal. Maka pilihan pasrah adalah sikap terbijak bagi saudara yang memiliki nasib seperti saya.

#5 Menggoda petugas

Nah, ini yang kadang bikin geli melihat kelakuan beberapa orang saat ditilang petugas yang cakep. Tak pelak, kejahilannya pada keluar. “Aduuuh panas-panasan, entar jadi item lho,” ujar suara-suara dari mereka yang ditilang. Mereka berharap dengan “godaan” tersebut petugasnya jadi meleleh dan mereka nggak jadi ditilang. Padahal, mah.

#6 Berzikir dan berdoa supaya tak terlihat

Bismillah. Logika manusia pasti menganggap kalau petugas akan melihat kita yang melewati tempat pemeriksaan tersebut. Lantas mereka akan memberhentikan kendaraan kita dan meminta kita untuk menunjukkan SIM dan STNK. Namun, kita tidak tahu dengan apa kuasa dan rencana-Nya, bukan? Siapa tahu saat kita lewat, petugas lagi ngurus pengendara yang lain dan kita bisa tancap gas dengan aman.

BACA JUGA 8 Karakter Orang Betawi yang Perlu Dipelajari kalau Tinggal di Jakarta dan tulisan Suzan Lesmana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version