Apa yang terbesit di pikiran para mojokiyah ketika mendengar kata Rawamangun? Sebagian besar dari kalian mungkin akan menjawabnya dengan tempat kaum muda-mudi menimba ilmu. Sebagai contoh, jika kita menyebut UNJ (Universitas Negeri Jakarta), akan selalu dikait-kaitkan dengan Rawamangun.
Ya, tak mengagetkan, kampus yang dulunya bernama IKIP Jakarta ini memang menjadi salah satu ikon dari Rawamangun. Namun, selain dikaitkan dengan dunia pendidikan, Rawamangun juga memiliki kelebihan dibandingkan daerah-daerah lain di Jakarta Timur. Marilah baca dan simak bersama-sama.
Rawamangun mudah diakses
Walaupun tidak terletak di pusat kota Jakarta, daerah Rawamangun tergolong sebagai daerah yang sangat mudah diakses. Penyebabnya, tidak lain tidak bukan karena beragamnya transportasi umum yang mengarah dari atau ke Rawamangun.
Jika orang-orang dari kawasan pusat kota mau ke daerah ini, nggak perlu pusing. Bisa naik Transjakarta dari Koridor 4, 4D, ataupun 4C. Kalau dari arah Cawang bisa naik bis TJ Koridor 10 dan turun di Halte Pemuda Pramuka.
Kalau ingin ke Rawamangun dengan KRL, bisa turun di Stasiun Manggarai kemudian nyambung naik bis TJ. Beberapa rute Mikrotrans atau angkot juga ada, yang melayani trayek ke Rawamangun dan daerah di sekitarnya, seperti Pulomas atau Cipinang. Kalau dari arah Kelapa Gading, tinggal naik LRT dan turun di Stasiun Velodrome. Gampang betul.
Trotoar yang rapi
Berbeda dengan Jakarta Selatan, pemandangan trotoar yang rapi ini jarang ditemukan di Jakarta Timur. Beruntungnya, Rawamangun memiliki pemandangan tersebut. Trotoarnya telah dilengkapi dengan bollard dan guiding block guna membantu pejalan kaki yang tunanetra dalam berjalan di atasnya.
Ya, walaupun masih ada penyalahgunaan penggunaan trotoar seperti dijadikan tempat berjualan atau parkir kendaraan, tetapi kehadiran trotoar yang rapi tersebut menandakan bahwa Rawamangun adalah daerah yang ramah pejalan kaki. Jalan besar yang melewati daerah ini, Jalan Pemuda, sebagian besar ruas kanan-kiri jalan telah ada trotoar yang rapi.
Tidak hanya Jalan Pemuda, jalan-jalan kecil di dalam Rawamangun seperti Rawamangun Muka, Balai Pustaka Timur, Sunan Giri, dan Waru telah dilengkapi dengan trotoar yang berguna dan sedap dipandang mata.
Rawamangun surganya kuliner
Mungkin, daerah Jakarta Timur yang lain punya kuliner yang khas dan terkenal. Tetapi Rawamangun sendiri nggak pernah kalah kalau soal kuliner. Dari kuliner yang harganya murah sampai agak mahal pun ada. Terlebih mengingat Rawamangun adalah daerah menimba ilmu, warung makan harga mahasiswa begitu banyak hadir di sini.
Terus, apa aja sih tempat untuk kuliner yang recommended di tempat ini?
Jawaban pertama ialah Sate Padang Ajo Manih yang terletak di Jalan Balai Pustaka Timur. Hidangan asal Minang yang sudah terkenal akan kelezatannya ini mulai melayani pembeli dari pukul 5 sore hingga 1 dini hari.
Selain itu, ada pula Nasi Kapau Pemuda yang tak kalah lezat dan menarik. Berikutnya, kalau ingin nongkrong sambil makan bareng teman-teman, banyak pilihannya. Bisa di Mall Arion, Family Mart Sunan Giri, McD Pemuda, Ropisbak Ghifari, Dapoer Kite, Bebek Kaleyo, Geprek Juara Rawamangun, Walties, Kopi Peron, dan masih banyak lagi. Asli, banyak banget tempat nongkrong dengan harga yang bersahabat di sini.
Tempat yang ikonik
Rawamangun memiliki tempat yang ikonik selain UNJ, seperti Stadion Velodrome yang menjadi ikon olahraga dari Rawamangun. Banyak masyarakat Rawamangun atau luar berolahraga di tempat ini dan menggunakannya untuk jogging, badminton, bola basket, voli, dan sepedaan.
Stadion yang berdiri sejak 2018 ini dijadikan tempat cabor balap sepeda di Asian Games dan Asian Para Games. Yang jelas, tempat ini bisa dibilang pusat kebugaran warga dan sekitarnya.
Selain itu, Mall Arion yang terletak berseberangan dengan Stadion Velodrome juga tak kalah ikonik. Pusat perbelanjaan yang telah berdiri sejak 1990 ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Rawamangun dan sekitarnya.
Selanjutnya, tempat yang menurut saya ikonik dan belum pernah saya jumpai di lain tempat selain di Rawamangun adalah deretan percetakan yang terletak di sebelah kiri sepanjang Jalan Waru. Jalanan ini selalu ramai oleh para pelanggan dari percetakan tersebut dan untungnya tempat parkirnya ditata dengan baik.
Salah satu hal positif dari deretan percetakan ini adalah ketika ingin mencetak pamflet, banner, spanduk, kita dihadapkan oleh banyak opsi percetakan. Nah, dengan begitu kita dapat membandingkan percetakan mana yang akan kita pakai jasanya dengan berbagai pertimbangan; mana yang termurah, mana yang berkualitas bagus, dan pertimbangan-pertimbangan lainnya.
Nah, kurang lebih begitulah kelebihan yang dimiliki oleh Rawamangun dibandingkan daerah lain di Jakarta Timur. Aksesnya mudah, trotoarnya yang rapi, kulinernya bervariasi dan murmer, serta memiliki berbagai tempat ikonik yang membuat siapa pun akan betah berlama-lama berada di daerah ini. Daerah ini, memang semenyenangkan itu.
Kalau di tempat kalian, bagaimana, Gaes?
Penulis: Muhammad Arifuddin Tanjung
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 4 Kelebihan yang Membuat Jakarta Timur Tidak Bisa Dipandang Sebelah Mata