Kolaborasi Kanky x dr. Tirta meraup omset Rp200 juta dalam 2 jam live TikTok. Kok bisa?
Beberapa tahun terakhir, merek sepatu lokal sedang naik daun dan masyarakat sangat meminatinya. Faktornya banyak, seperti pernah dipakai presiden, harganya terjangkau, semangat menggunakan produk lokal, produknya keren, dan kualitasnya bersaing. Bahkan, beberapa merek sepatu lokal mampu bersaing dengan Vans, Converse, New Balance, dan semacamnya.
Buktinya, kolaborasi sepatu Kanky dan dr. Tirta dalam artikel Story Sensu. Artikel ini keluar di Januari 2024 yang lalu. Saking larisnya, sepatu ini masuk dalam kategori “sepatu gaib” alias susah dicari karena tingginya minat masyarakat. Bahkan, restock sejumlah 4000 pasang langsung ludes dalam waktu 2 jam saat dr. Tirta live TikTok pada 6 Juni kemarin.
Usut punya usut, penjualan ini meraih omset hingga Rp200 juta. Jumlah yang fantastis mengingat waktunya hanya 2 jam. Praktis, hal ini bikin saya bertanya-tanya. Kok bisa? Apakah produk Kanky emang sebagus itu atau karena ada dr. Tirta aja? Alhasil saya melakukan riset sederhana untuk mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
Daftar Isi
Kredibilitas dr. Tirta di dunia persepatuan
Sebenarnya, dr. Tirta telah membahas banyak produk dalam negeri, terutama sepatu, sejak pertama kali kanal YouTube-nya dibuat (2018). Sejak saat itu, belio aktif mengulas sepatu lokal melalui konten #CipengVlog.
Nama konten #Tirtalokal digunakan pertama kali pada 3 April 2021 dengan judul “#tirtalokal: DUEL SEPATU MERK LOKAL | REVIEW BARBAR”. Sesuai judulnya, konten ini membandingkan 3 sepatu merek lokal, yaitu Ventela, Aerostreet, dan Viergo. Setelah itu, dr. Tirta mulai menggunakan nama #Tirtalokal untuk konten ulasan berbagai produk dalam negeri, terutama sepatu, sampai sekarang.
Artinya, kita nggak boleh memandang remeh kiprah dr. Tirta dalam hal sepatu lokal. Kita harus mengakui kredibilitasnya. Saya juga sering menonton konten belio sebelum memutuskan untuk membeli sepatu merek tertentu. Bisa dibilang dr. Tirta ini mirip David GadgetIn. Bedanya satu bahas sepatu, satunya lagi bahas gadget.
Nama baik Kanky sudah terukir sebelum kolaborasi
Kanky berdiri pada tahun 2019 di Bandung. Menariknya, pabrik produksi sepatu ini justru terletak di Surabaya.
Selain itu, alasan merek ini berdiri juga cukup mulia, yakni keresahan banyak yang menggunakan sepatu KW karena harga sepatu saat itu mahal. Oleh sebab itu, sepatu Kanky punya semangat untuk menyediakan sepatu orisinal, terjangkau, dan tentu saja keren.
Meskipun baru berusia seumur jagung, sepatu Kanky berhasil menjadi salah satu UMKM yang produknya go internasional, lho. Tahun 2022, merek ini menjadi pengisi di acara Java in Paris di Le BHV Marais. Selain itu, produk Kanky juga digunakan sebagai souvenir dalam event Powerboat F1H20 World Championship di Danau Toba pada Februari 2023.
Lebih lagi, banyak pengulas sepatu terpercaya di TikTok merekomendasikan merek ini. Banyak penggunanya juga sepakat kalau sepatu Kanky itu nyaman dan sangat worth it melebihi harganya. Jadi, sebelum berkolaborasi dengan dr. Tirta, merek ini sudah mampu menarik perhatian banyak orang.
Kanky x dr. Tirta adalah kolaborasi overpower
Dari 2 poin di atas, saya kira kalian sudah bisa menyimpulkan kenapa kolaborasi Kanky x dr. Tirta pada artikel Story Sensu bisa menghasilkan Rp200 juta dalam waktu 2 jam. Ya karena kolaborasi mereka se-overpower itu. Keduanya sangat menjanjikan.
dr. Tirta, dengan kredibilitasnya mampu menjadi Key Opinion Leader (KOL) yang berhasil mengubah pikiran netizen. Merek Kanky sendiri yang sudah punya nama baik dari para penggunanya. Kalau gini, sih, nggak usah heran kenapa penjualannya bisa tembus sampai Rp200 juta hanya dalam waktu 2 jam.
Selain itu, karena nulis artikel ini, saya jadi penasaran dan pengin nyoba sepatu Kanky. Yah, meskipun artikel kolaborasinya dengan dr. Tirta udah sold out, masih ada artikel lain yang memikat mata, misalnya Story of Honjo. Kalau kalian, udah ada yang pernah nyoba sepatu Kanky belum, Gaes?
Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Yamadipati Seno
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.