Punya Motor Vespa Itu Menyenangkan, tapi buat Kendaraan Harian, Nggak Dulu

Pengalaman Memelihara Motor Vespa Tua: Biaya Restorasi Selangit tapi Untung Tak Sampai Jual Ginjal

Pengalaman Memelihara Vespa Tua: Biaya Restorasi Selangit tapi Untung Tak Sampai Jual Ginjal

Motor Vespa memang menyenangkan dan bagus untuk dilihat, tapi buat kendaraan harian, nggak dulu, sorry

Zaman sekarang, teknologi motor berkembang begitu pesat. Belum sempat lunas cicilan motor yang pernah diambil, ehh, sudah muncul lagi motor keluaran terbaru yang bodinya lebih ciamik dengan fitur yang semakin komplit.

Padahal kalau mundur sedikit ke belakang, dulu di jalanan pernah ramai dengan nama-nama yang kini asing. Honda dengan Karisma-nya, Suzuki dengan Smash-nya, Yamaha dengan Vega-nya, sampai Kawasaki dengan Kaze-nya. Dulu, merek-merek ini tampak gagah di jalanan. Sekarang? Paling banter mereka cuma jadi bahan nostalgia di forum Facebook.

Tapi, di tengah semua perubahan itu, ada satu nama yang entah bagaimana masih bertahan dengan elegan. Dia adalah Vespa. Dari dulu sampai sekarang, pesona Vespa tak pernah gagal untuk membuat orang noleh dua kali. Pertanyaannya adalah, emang masih worth it ya hari gini punya Vespa untuk dipakai harian?

Punya Vespa itu menyenangkan

Dulu, om saya juga punya Vespa. Kalau motornya diparkir, saya yang kala itu masih SD suka sekali naik ke boncengan. Empuk-empuk gimana gitu. Berasa seperti sedang ada di atas jungkat-jungkit. Dan yah, mereka-mereka yang punya atau setidaknya pernah naik Vespa, pasti paham betul bahwa motor ini memang lain daripada yang lain.

Vespa di garasi, meskipun dia diem aja di pojokan, tapi punya efek yang menenangkan ketika disawang. Apalagi, disawangnya sambil ngopi sepulang kerja. Keruwetan yang terjadi sepanjang hari tadi entah kenapa jadi terasa terurai. Dan kalau kamu suka ngukur jalan, Vespa juga cocok untuk dijadikan kawan jalan sore-sore. Bentuknya yang bulat-bulat gemoy jadi sesuatu yang bisa dipamerkan tanpa terkesan pamer. Paham nggak sih?

Belum lagi kalau kamu gabung komunitas Vespa. Wah, nggak ada lawan. Dunia Vespa itu hangat banget. Jadi ya, seperti menemukan keluarga baru. Dengan kata lain, punya Vespa itu menyenangkan. Titik.

Ada sisi repotnya

Namun, sama halnya seperti kendaraan lain, Vespa juga punya sisi yang merepotkan. Yang paling kelihatan, jelas soal harga. Mau yang baru, mau yang klasik, keduanya sama-sama mahal. Ndilalah, mahalnya Vespa ini nggak siku dengan performanya. Kalau Vespa tua, yah, namanya juga produk jadul, apa sih yang bisa kita harapkan? Dia nggak mogok di tengah jalan aja sudah sukur. Sampai-sampai, ada anggapan kalau belum sah jadi anak Vespa jika belum pernah merasakan mogok di tengah jalan.

Nah kalau Vespa yang matic, dia mahal tapi mesin yang dipakai masih belum mengandopsi radiator (kecuali seri GTS). Bahkan, soal pendinginan mesin aja masih kalah sama Vario 110 lama. Kan njelei banget jadinya. Udah gitu, letak footstep juga terlalu ke dalam. Alhasil, bikin pembonceng jadi nggak nyaman.

Ndilalah, mahalnya Vespa ini nggak cuma soal harga beli saja. Tetapi, sekabehane, alias semuanya. Ya perawatan, ya suku cadang, ya pajak…semua mahal!

Lantas, apakah Vespa worth it untuk dijadikan kendaraan harian?

Begini. Kita realistis saja. Dibanding dengan motor matic pada umumnya, secara kepraktisan dalam penggunaan, jelas Vespa kalah telak. Kalau mau nyetandar harus pake standar tengah, isi bensin harus isi oli samping juga, dsb. Satu-satunya yang bisa diagung-agungkan dari Vespa ini adalah faktor nostalgianya.

Dengan kata lain, Vespa ini memang cocoknya dijadikan sebagai hobi, bahan konten, dan sebagai kawan jalan santai, bukan kawan untuk berburu dengan waktu dan rutinitas. Lagian, ngeri juga kalau Vespa kudu sering-sering parkir di parkiran umum. Sayang tau sama bodinya yang semok dan full cat. Takut kebaret-baret gara-gara senggolan sama motor lain. Ya kan kalau motor biasa bisa ganti body plastik. Lha kalau Vespa?

Dengan segala tantangan yang ada, bisa disimpulkan kalau hanya orang yang nekat atau benar-benar kaya yang menjadikan Vespa sebagai kendaraan mobat-mabit mereka. Maka, kalau kalian tidak cukup nekat dan masih jauh dari kaya, mending cari motor lain saja untuk harian.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mengenal Tipe Vespa Matic yang Harganya Overpriced

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version