Preman Pensiun Episode 4, Musim 1: Komar Bikin Ulah Lagi

sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19 kang bahar

sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19

Preman Pensiun episode 4 musim 1 diawali dengan Kang Bahar yang menceritakan masa lalunya kepada Kinanti, putri bungsunya. Bahwa dulu dia lahir di desa, berasal dari keluarga petani yang tidak mempunyai lahan, dan karena miskin akhirnya putus sekolah untuk merantau ke Bandung. Walaupun sebenarnya di kota itu pun dia belum mempunyai tempat tujuan.

Di tempat lain, Ubed dan Saep dihajar anak buah Kang Mus karena telah mengambil hape Safira atau Eneng, anak Kang Mus. Goyangnya empat gigi geraham Ubed hasil hantaman anak buah Kang Mus membuat dia berniat berhenti menjadi copet dan banting setir kerja di perusahaan. Berbeda dengan Ubed, Saep tidak kapok dan tetap ingin meramaikan khazanah dunia percopetan Bandung. Meskipun tanpa partner, dia tetap beroperasi sendirian di angkot.

Namun, Saep jadi selalu gagal mendapatkan dompet korban karena beroperasi sendirian. Dia berspekulasi keahlian mencopetnya diserap Ubed. Yaaa, dulu Saep adalah orang yang mengajari Ubed teknik-teknik percopetan hingga mahir, dan sekarang Saep merasa apes telah ditinggal oleh rekannya itu.

Juned sebagai bos copet tidak tinggal diam melihat anak buahnya berkurang satu, dia menemui Ubed dan menyarankan agar memikirkan ulang keputusannya, mengingat dia belum mempunyai koneksi di dunia perkantoran.

Pindah lagi: Kang Mus marah kepada Kang Komar, rambut gondrongnya dijambak karena ulahnya yang tidak pernah jera menggoda Yuyun, pedagang di pasar. Yuyun adalah janda, jadi menurut Komar tidak ada salahnya digoda. Tapi kan Kang Komar sudah mempunyai istri di rumah, jelas itu salah. Akibatnya dia pun diberhentikan tugas untuk sementara waktu.

Kang Mus berencana memindahkan Kang Komar ke tempat lain, di mana ia tidak bisa lagi menggoda perempuan. Rasa takut Kang Mus membuat dia tidak pernah berani melangkahi Kang Bahar dalam hal mengambil keputusan, dia tetap membicarakan kepadanya. Akan tetapi, Kang Bahar dengan sikapnya yang begitu dingin tidak memberi saran sedikit pun, dia melimpahkan keputusan itu ke tangan Kang Mus.

Sementara itu, Kinanti yang sudah lama mencari pekerjaan akhirnya mendapat panggilan magang di sebuah perusahaan. Ada seorang lelaki yang menyukai Kinanti di kantor itu, tentu jika melihat track record kisah percintaannya, dapat dipastikan pria itu akan mundur jika sudah tahu siapa Kinanti.

Pada Preman Pensiun episode 4 ini juga diceritakan betapa sulitnya bekerja sebagai preman. Safira dan Ceu Esih merasa bingung jika ditanyai perihal pekerjaan Kang Mus sebagai apa, dan kerjanya di mana. Namun, Kang Mus memilih untuk menutupi jati dirinya di jalanan, dia tidak ingin anaknya tahu pekerjaan aslinya. “Saya kerjanya freelance,” jawab Kang Mus ketika ditanya Safira.

Pun, Kang Bahar mulai didesak untuk mengungkap masa lalunya sebagai preman. Kinanti tanpa sungkan bertanya apakah papinya itu preman, tetapi Kang Bahar juga mengelak tanpa menyertai penguatan, “Bukan, saya bukan preman,” ujarnya.

Kinanti yang mendengar jawaban lugas dari Kang Bahar itu pun langsung terdiam, tak berani membalas perkataan.

Hanya Amin yang mengetahui seluk-beluk masa lalu Kang Bahar. Sopir Kang Bahar itu jelas tahu dia sedang bekerja di rumah kepala preman. Ia pun sempat menjawab pertanyaan dari Imas tentang kevalidan bahwa Kang Bahar adalah preman.

“Menurut cerita orang-orang, Bapak itu tidak mempan dibacok dan tidak tembus peluru,” kisah Amin kepada Imas. Pantas saja, Amin terlihat ketakutan setiap berdekatan dengan Kang Bahar.

Menjelang berakhirnya Preman Pensiun episode 4, istri Kang Bahar ingin Kinanti cepat-cepat menikah karena dia takut umurnya sudah tidak lama lagi. Mendengar pernyataan dari maminya itu, Kinanti membalas dengan “nada keras”. Kang Bahar segera berdiri dan mengajak Kinanti untuk mengikutinya.

Di ruangan lain Kang Bahar menasihati Kinanti. “Mami yang sembilan bulan mengandung kamu, Mami yang lebih setahun menyusui kamu. Mami yang merawat, menjaga, menyayangi seumur hidup kamu, kenapa kamu berbicara pada mami dengan nada setinggi itu,” ucap Kang Bahar. “Minta maaf! Peluk mami!” lanjutnya, seraya menahan tangis.

Kinanti menuruti perintah Kang Bahar dan lekas kembali ke maminya untuk meminta maaf dan memeluknya.

Baca sinopsis semua episode Preman Pensiun musim 1 di sini.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version