Preman Pensiun episode 28 dibuka dengan adegan Kang Mus dan Komar sedang ngobrol di markas kecil preman. Pertemuan Komar dengan Kang Mus ini lanjutan curhatan Komar tentang rumah tangganya yang mulai kacau. Kang Mus tidak mengerti kenapa istri Komar masih minta cerai, padahal sebelumnya Komar sudah berjanji nggak akan deketin Yuyun lagi. Tapi, ternyata setelah diceramahi Kang Mus, Komar masih nemuin Yuyun.
Kang Mus marah, sebab Komar sebelumnya udah janji nggak akan godain Yuyun lagi. “Tapi masih nemuin Yuyun!” ujar Kang Mus sambil menjenggut rambut gondrongnya. Komar meringis dengan gaya lebaynya yang khas, minta dilepaskan untuk memberi penjelasan lebih lanjut kenapa ia menemui Yuyun. Komar bercerita, ia ketemu Yuyun di pasar bukan untuk ngegoda, malah justru untuk marah, menuduh bahwa karena Yuyun-lah istrinya minta cerai.
Namun, sialnya setelah Komar kembali ke posnya, ia berpikir, ia merasa bersalah ke Yuyun karena udah nyalahin dia atas gugatan cerai istrinya. Padahal, istrinya minta cerai karena memang salah Komar sendiri yang suka godain cewek. Makanya Komar kemudian datang ke rumah Yuyun untuk minta maaf. Kang Mus lagi-lagi naik darah, seharusnya Komar nggak usah repot-repot ke rumah Yuyun kalau cuma mau minta maaf. Ia bisa nunggu besok dan ketemu lagi sama Yuyun di pasar terus minta maaf.
Dengan bloonnya Komar jawab, “Oh iya, ya”. Ngakak banget lihat gelagat Komar kalau lagi dimarahin Kang Mus. Sejak episode pertama Preman Pensiun, Komar memang sudah didesain galak di hadapan orang lain, tapi mendadak melempem di hadapan Kang Mus dan perempuan, terutama istrinya. Tanpa ngomong apa-apa, Kang Mus kemudian pergi meninggalkan Komar sendiri.
Adegan kemudian beralih ke pasar. Di sana sudah ada Jupri yang bercerita kepada Yuyun bahwa ia yang melaporkan Komar yang suka goda Yuyun ke istrinya. Yuyun dengan simpati menanyakan pada Jupri, “Kamu nggak kasian kalau Kang Komar akhirnya cerai?”
Jupri kemudian mengungkit kesalahan Komar yang selalu marah kalau anak buahnya godain Yuyun, tapi Komar sendiri suka juga ngegoda Yuyun. Jupri juga mengaku bahwa ia yang lapor ke istri Komar bahwa Komar ke rumah Yuyun. Saat mengatakan itu, Komar muncul di belakang Jupri dan langsung menjambak rambutnya, lantas menggusurnya ke pos.
Saat di pos, Komar meraih kerah Jupri. Memarahinya dan mengecam bahwa kalau ia cerai dengan istrinya, itu adalah salah Jupri. Saya selalu senang lihat akting Komar, meski kadang sikapnya lebay, tapi kalau udah marah, kelihatan juga muka dan sikap premannya. Kemudian Komar melepas Jupri, sambil tersengal Jupri bilang, “Makasih, Kang.”
Komar lalu kembali meraih kerah Jupri, bertanya dengan keras kenapa Jupri bilang terima kasih. Jupri mengira Komar sudah memaafkannya, itu kenapa ia bilang terima kasih. Komar makin naik pitam, ia berkata dengan tegas kalau ia nggak maafin Jupri, malah dengkulnya naik memukul telak perut Jupri. Belum puas, Komar bahkan menginjaknya.
Di rumah, Kang Mus bercerita ke istrinya kalau ia pusing karena masalah Komar, belum lagi masalah Kang Bahar yang belakangan sering ngomong mau pensiun dan mulai nggak mau terima uang hasil iuran. Di sini terlihat betapa loyalnya Kang Mus kepada Kang Bahar, wajar jika akhirnya ia jadi tangan kanannya. Untuk ngambil uang iuran saja, Kang Mus selalu ragu sebelum Kang Bahar benar-benar mengatakannya secara tegas. Padahal, Kang Bahar nggak akan sadar kalau uang iuran dikorup walau sedikit.
Lalu, Kang Mus teringat bahwa ia diperintahkan Kang Bahar mengawasi Kinanti yang udah punya pacar. Kang Mus telepon Komar untuk tugas pengawasan, tapi semua anak buah Komar nggak ada yang bisa diandalkan. Jadilah Kang Mus teringat Dewi, teman Dea keponakannya sekaligus mantan copet untuk menanggung tugas itu.
Setelah itu, Dewi mengajak Ubed yang juga masih nganggur untuk membantunya mengawasi Kinanti dan Adit pacarnya. Tapi, tampaknya pengawasan itu kurang berjalan dengan baik, sebab Adit sempat menyadari bahwa mereka sedang diawasi.
Jika ada adegan yang bertentangan, tapi memiliki pesan moral tersirat yang bagus, bagi saya adalah ada pada adegan Kang Mus dan Jamal yang sedang berbicara tentang siapa yang akan jadi pengganti Kang Bahar kalau ia pensiun. Kang Mus, meski sudah diakui kapasitasnya dalam memimpin, mengaku pada Esih bahwa ia tidak berambisi untuk jadi pemimpin, ia juga merasa nggak pantas menjadi pengganti Kang Bahar. Ia merasa kecerdasan dan karismanya masih jauh di bawah Kang Bahar.
Di sisi lain, Jamal, antagonis utama dalam Preman Pensiun, berambisi sekali untuk jadi pemimpin menggantikan Kang Bahar. Ia juga berencana menggusur Kang Mus. Bukankah di dunia ini banyak tipe pemimpin model Jamal? Ambisius, tapi minim kapasitas sebagai pemimpin.
Preman Pensiun episode 28 ditutup dengan adegan Komar pulang ke rumahnya, tapi baru sampai di pintu, istrinya justru malah melemparkan pakaian Komar. Istrinya menyuruh Komar tidak kembali lagi ke rumah. Sedih sekali melihat orang garang nangis kayak gitu sambil berteriak lirih, “Bebeb, jangan sadis gitu, dong… Beb… Bebeb….”
Apakah Komar akan benar-benar bercerai dengan istrinya? Tentu tidak. Tapi, gimana bisa? Nah, silakan lanjut baca sinopsis episode berikutnya, ya!
Baca sinopsis semua episode Preman Pensiun musim 1 di sini.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.