PKKMB, Ajang UNS Memperbaiki Citranya yang Bobrok

Surat Terbuka untuk Elite UNS yang Suka Berantem (Wikimedia Commons) pkkmb tempat ibadah

Surat Terbuka untuk Elite UNS yang Suka Berantem (Wikimedia Commons)

Agustus adalah masa yang lumayan menyita perhatian untuk civitas academica UNS, sebab, UNS sedang punya hajat bernama PKKMB. Atau, untuk angkatan lama, kalian biasa menyebutnya Ospek. Sebenarnya tak hanya kampus ini saja yang sedang ribet PKKMB, kampus lain pun banyak.

Terlepas dari euforia dan keribetan ospek, UNS “seakan-akan” punya misi tersendiri untuk acara ini.

Seperti yang kita ketahui, kampus ini telah menuai kontroversi akibat ulah para petingginya. Dan seolah mereka ingin menutup rapat-rapat keburukan citra UNS melalui program pengenalan kampus.

Awal mula kasus yang menerpa UNS

Kasus ini bermula dari keputusan Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim, yang membatalkan rektor terpilih UNS periode 2023-2028. Hal tersebut juga disertai dengan dibekukannya MWA (Majelis Wali Amanat) UNS karena dinilai bertentangan dengan perundang-undangan. Namun masih belum jelas di mana letak kesalahan dari MWA ini.

Tak lama setelah kasus pertama tersebut mulai surut, muncullah masalah baru yaitu pencopotan gelar guru besar Hasan Fauzi dan Tri Atmojo Kusmayadi. Masing-masing merupakan wakil ketua dan sekretaris MWA, yang dilakukan oleh Nadiem Makarim.

Setelah pencopotan gelarnya, mungkin karena nggak terima diperlakukan seperti itu atau karena alasan lain, kedua petinggi MWA tersebut gantian melaporkan adanya tindakan korupsi yang dilakukan oleh rektor UNS. Bahkan sampai mendatangi Mas Gibran loh. Pak Rektor pun menyangkal tuduhan tersebut dan bilang agar petinggi MWA tersebut legowo dengan keputusan Kemendikbud Ristek. Hmmm, apakah ini jadi ajang balas dendam?

Baca halaman selanjutnya: Kasus dugaan korupsi ampuh memancing emosi mahasiswa…

Jebaited

Kasus dugaan korupsi yang entah benar atau tidak dilakukan oleh rektor ternyata ampuh memancing emosi para mahasiswa UNS. Padahal mereka belum mengetahui bukti validnya karena memang masih laporan dan belum diselidiki lebih lanjut. Tapi, memang masalah transparansi anggaran, penggolongan UKT, sarana prasarana, dll tidak dilaporkan pihak rektorat kepada seluruh mahasiswa secara terbuka.

Cukup kompleks ya permasalahannya, malah saling lempar tuduhan. Tapi kemudian saya mikir ulang, kalo misalnya kedua petinggi MWA tersebut tidak dicabut gelar guru besarnya, apakah mereka tetap menutupi kasus korupsi? Apakah kudu dislentik dulu baru mau mengungkap kebenaran?

Malahan di tengah keseruan dan kesenangan masa PKKMB 2023, UNS seolah lupa tentang pekerjaan rumahnya tersebut. Mereka sibuk untuk memperkenalkan tentang citra baik UNS di mata nasional maupun internasional. Katanya memupuk rasa cinta dan bangga mahasiswa baru kepada kampus almamater ndog asin ini, tapi melihat dari kasus-kasus tadi jangan heran jika kelak mahasiswa tidak respect lagi kepada kampus.

Madu di tangan kanan, racun di tangan kiri

Tapi saya juga bingung sama BEM UNS. Program PKKMB ini mereka design untuk memperkenalkan kehidupan kampus dan juga mempromosikan UNS melalui jingle, flashmob, podcast, dan penugasan kepada maba. Namun, di beberapa titik di kampus UNS, banyak banner berisi kritikan terhadap kasus korupsi rektor UNS.

Agak aneh gitu, mereka mengenalkan citra baik dan buruk UNS di waktu yang bersamaan. Mungkin informasi harus berimbang. Mungkin juga ini cara agar orang-orang tidak melupakan kasus besar yang sedang terjadi. Meski ya, rasanya membingungkan.

Saya lumayan kasihan sama maba. Mereka punya ekspektasi yang cukup tinggi dengan kampus pilihan mereka, tapi harus berhadapan dengan fakta pahit yang mereka lihat di banner kampus. Atau memang beginilah seharusnya mereka hidup: mengenal dan menerima pahitnya realitas.

Ah, UNS, betapa kompleksnya masalah yang menerpamu.

Penulis: Yessica Octa Fernanda
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Surat Terbuka untuk Elite UNS yang Suka Berantem

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version