Dikasih fasilitas shuttle bus gratis buat nonton Piala Dunia U-17 kok nggak bersyukur. Warga Surabaya ini maunya apa, sih?
Kota Surabaya bersiap menyambut Piala Dunia U-17 dengan semangat membara. Upacara pembukaan akan digelar tepat di Hari Pahlawan, yaitu tanggal 10 November 2023 besok. Acara tersebut ditangani langsung oleh Wishnutama, bapak spesialis pembukaan event besar dengan jaminan kualitas bagus dan memukau.
Saat tulisan ini saya buat, beberapa atribut Piala Dunia U-17 seperti poster, spanduk, dan maskot sudah bertebaran di gang-gang perkampungan dan pusat perbelanjaan Kota Pahlawan. Beberapa penambahan fasilitas Stadion Gelora Bung Tomo juga disediakan, salah satunya dengan memberikan akomodasi gratis berupa shuttle bus menuju GBT.
Dulu saya pernah menulis di Terminal Mojok kalau Pemkot Surabaya seharusnya membuka rute Suroboyo Bus menuju Stadion GBT mengingat lokasi stadion yang jauh dari pusat kota dan dikelilingi oleh tambak. Tulisan selengkapnya bisa dibaca di sini. Maka nggak usah heran saat Pemkot Surabaya menyediakan shuttle bus gratis menuju Stadion GBT selama gelaran Piala Dunia U-17, saya menyambut gembira gebrakan tersebut.
Sayanganya, layanan shuttle bus yang seharusnya diapresiasi dan disyukuri warga Surabaya tersebut justru dicibir. Banyak warga Surabaya yang menulis komentar miring di Instagram Pemkot Surabaya. Mayoritas dari mereka mengeluh ribet kalau harus ke Stadion GBT menggunakan bus dan dilarang menggunakan kendaraan pribadi.
Jujur aja, komentar-komentar tersebut sangat aneh bagi saya dan nggak masuk akal. Seng ribet iku kon, Rek! Udah dikasih shuttle bus gratis, masih aja protes!
View this post on Instagram
Daftar Isi
Shuttle bus ke GBT memudahkan akses penonton Piala Dunia U-17
Rencananya akan ada 114 armada yang dibagi dalam 6 titik penjemputan. Keenam titik penjemputan tersebut adalah Terminal Intermoda Joyoboyo, Balai Kota, Terminal Osowilangun, Ciputra World Mall, Terminal Benowo, dan PKB Tandes. Rencananya setiap armada akan datang setiap 30 menit sekali di tiap titik penjemputan. Armada yang digunakan ada tiga tipe, yaitu Suroboyo Bus, Wira-wiri, dan bus AKDP.
Nantinya setiap supporter yang datang harus memarkirkan kendaraan pribadi mereka di kantong-kantong pemberhentian yang ada di 6 titik penjemputan itu, barulah menuju Stadion GBT dengan shuttle bus. Sebenernya enak, lho, Rek. Kita nggak perlu capek nyetir mobil atau motor dan macet-macetan di jalan saat menuju stadion. Kita tinggal duduk manis di dalam shuttle bus. Mau sambil nyanyi juga nggak apa-apa, bebas aja.
Nggak hanya itu, Pemkot Surabaya juga menyediakan pujasera atau kantin dan playground mini untuk bermain anak-anak di 6 titik penjemputan shuttle bus tadi. Tujuannya agar penonton yang menunggu bus nggak bosen karena bisa menunggu sambil makan, minum kopi, dan bermain. Piye? Mantap, kan? Ribetnya di mana, sih?
Shuttle bus justru membuat akses ke Stadion GBT lebih mudah dan memungkinkan penonton dari luar kota serta penonton yang nggak memiliki kendaraan pribadi tetap bisa menonton gelaran Piala Dunia U-17 di stadion. Selain itu, shuttle bus juga bisa meminimalisir penonton tanpa tiket yang berpotensi membuat keributan. Sebab, tiket pertandingan menjadi syarat boleh atau tidaknya kita naik shuttle bus tersebut.
Kalau otak sudah carsentris memang repot
Dari beberapa komentar netizen yang saya baca di Instagram Pemkot Surabaya serta akun influencer Surabaya, rata-rata mengeluhkan ribet naik bus. Alasan mereka jadwal shuttle bus-nya nggak fleksibel, beda sama naik kendaraan pribadi yang bisa kapan saja dan jam berapa pun tiba di stadion.
Heleh, kalau pemikirannya udah carsentris kayak gini, mau disediakan bus sebagus dan sekeren apa pun ya tetep nggak akan diterima, Rek. Soalnya masalahnya bukan pada fasilitas busnya, melainkan pada otak mereka yang bebal dan kolot. Diajak maju kok susah banget?
Gini, lho, Rek. Namanya transportasi umum di mana pun tempatnya ya memang harus ada jadwalnya. Nggak bisa sak karepe dewe karena layanan tersebut digunakan untuk masyarakat umum. Kalau mintanya layanan khusus, kalian tukar nasib dengan Erick Tohir dulu supaya bisa nonton Piala Dunia U-17 dan masuk ke Stadion GBT dengan mobil VVIP.
Sebagai tambahan informasi, jam operasional shuttle bus untuk penjemputan (keberangkatan) penumpang pukul 12.00-17.00 WIB. Sementara jadwal pulangnya pukul 19.00-23.00 WIB. Jadwal pertandingan Piala Dunia U-17 di GBT selama babak penyisihan grup ada dua kali, yakni pukul 14.00 WIB dan 19.00 WIB. Saya rasa jadwal operasional shuttle bus dan jadwal pertandingannya udah sesuai dan pas.
Lagi pula, kehadiran shuttle bus di gelaran Piala Dunia U-17 di Surabaya ini juga salah satu syarat dari FIFA, lho. Standar event besar memang harus ada akomodasi/transportasi umum. Sampai sini paham, ya, Rek? Tolong biasakan mikir dulu sebelum sambat. Ojok angger ngegas dan misuh ae!
Harga tiket murah dan jadwalnya masuk akal
Saat pertama kali harga tiket Piala Dunia U-17 diumumkan, saya sempat melihat rate harganya mulai dari Rp250 ribu hingga Rp500 ribuan. Namun saat menulis artikel ini, saya cek kembali harga tiket untuk babak penyisihan menjadi Rp100 ribuan saja. Harga Rp250 ribu khusus untuk pembukaan saja. Menurut saya, harga tiket Rp100 ribuan sangat masuk akal, harga tersebut sama dengan tiket nonton Persebaya.
Selain itu, karena Surabaya menjadi stadion yang digunakan bertanding timnas Indonesia selama babak penyisihan, semua jadwal pertandingan yang dimainkan oleh Timnas Indonesia dilakukan pukul 19.00 WIB. Pemilihan pertandingan malam ini lebih memungkinkan pekerja maupun anak sekolah untuk datang dan nonton langsung ke stadion.
Sejauh ini, saya rasa Pemkot Surabaya dan penyelenggara Piala Dunia U-17 berusaha memberikan yang terbaik. Jarang-jarang, lho, saya memberikan pujian kayak gini.
Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Naik Transportasi Umum di Surabaya Adalah Simbol Kemiskinan, tapi Saya Tidak Malu Menggunakannya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.