Beberapa hari kemarin, saya membaca berita soal Damkar yang membantu melepaskan sandal yang nyangkut di betis seorang pemuda di Bandung. Waktu pertama kali membaca judul berita saya sempat heran. Maksudnya gini, sandal kayak apa sih yang nyangkut di betis sampai harus minta tolong petugas Damkar untuk melepaskannya? Ternyata setelah saya baca, si korban enggan memotong sandal karetnya karena baru beli.
Tentu saja saya langsung mbatin, hah…? Gini, lho, itu sandal kan terbuat dari bahan karet. Kalaupun nyangkut di betis, ya tinggal dipotong aja nggak, sih? Terus, memangnya nggak bisa minta bantuan keluarga di rumah, teman, atau bahkan tetangga untuk melepas sandalnya alih-alih ke Damkar?
Tunggu, deh, kayaknya nggak cuma sekali ini aja Damkar menolong warga yang “kesulitan”. Saya pernah membaca berita lain soal petugas pemadam kebakaran yang menolong seorang siswa mengerjakan PR bahkan sampai mengambilkan rapor di sekolah. Damkar memang terkenal serba bisa, tapi kayaknya kita udah kelewatan, deh…
Tugas Damkar ternyata nggak cuma menangani kebakaran
Selama ini kita tahunya tugas Damkar ya memadamkan kebakaran, sesuai dengan namanya “Pemadam Kebakaran”. Tetapi nyatanya, tugas mereka lebih dari itu. Mereka juga memiliki peranan lain selain sekadar memadamkan kebakaran. Mengutip Kumparan, setidaknya ada 7 tugas Damkar.
Pertama, Damkar bertugas menanggulangi kebakaran. Ini adalah tugas utama mereka. Jadi, para petugas ini memiliki tugas utama memadamkan api pada kebakaran yang terjadi di berbagai tempat seperti rumah, hutan, kantor, fasilitas umum lainnya, dll.
Kedua, selain kebakaran, damkar juga bertugas menangani bencana alam dengan mengevakuasi para korban. Selanjutnya, para petugas juga bertugas untuk menyelamatkan korban yang terjebak dalam kebakaran, kecelakaan, atau bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, dll.
Keempat, petugas juga memiliki tugas melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya kebakaran. Mereka juga melakukan pemeriksaan terhadap standar keselamatan kebakaran yang ada di berbagai fasilitas umum demi pencegahan.
Kelima, Damkar juga bertugas menangani bahan-bahan berbahaya atau bahan kimia yang memiliki potensi bocor. Saya pikir yang dimaksud bahan berbahaya ini mungkin juga termasuk hewan-hewan berbahaya seperti ular, biawak, bahkan tawon. Soalnya kasus petugas menangkap ular atau memindahkan sarang tawon sering sekali terdengar.
Keenam, tugas Damkar adalah memberi edukasi kepada masyarakat mengenai cara aman untuk menghindari kebakaran. Terakhir, dalam beberapa kasus, para petugas juga memiliki tugas memberi pertolongan pertama pada korban kecelakaan.
Wow, ternyata tugas petugas Damkar banyak sekali, ya. Ternyata nggak cuma menangani kebakaran, tapi juga sampai mengevakuasi korban bencana alam hingga menangkap ular. Meski serba bisa dan punya banyak pengalaman, bukan berarti kita bisa memanfaatkan kemampuan para petugas ini dengan permintaan tolong di luar tupoksi mereka, ya.
Sudah keterlaluan
Saya sudah katakan di atas, sebelum membantu warga melepas sandal karet yang nyangkut di betis, sudah banyak permintaan tolong kepada Damkar yang terkesan nyeleneh. Ada yang minta tolong ambilin rapor di sekolah, evakuasi kartu ATM yang masuk ke dalam selokan, melepaskan kaleng yang tersangkut di kepala, hingga mengambilkan bola voli yang kecebur di Banjir Kanal Timur Jakarta.
Semua permintaan tolong dari masyarakat ini disebabkan citra Damkar yang serbabisa dan siap sedia membantu masyarakat yang membutuhkan. Masyarakat percaya para petugas pemadam kebakaran ini akan membantu menyelesaikan masalah mereka. Memang bagus dan patut diapresiasi. Dedikasi mereka untuk menolong masyarakat nggak perlu diragukan lagi.
Akan tetapi kita juga perlu sadar diri. Nggak perlu lah kita meminta tolong pada Damkar buat urusan yang sebenarnya kurang mendesak dan bisa dicari solusinya sendiri. Saya paham mungkin kalau sedang kena masalah, kita cenderung panik. Tapi ya nggak lantas semua masalah bisa diserahkan kepada petugas Damkar, dong. Gimana kalau petugas sampai terlambat ke lokasi kebakaran gara-gara meladeni masalah kita yang sebenarnya bisa kita selesaikan sendiri misalnya?
Jadi mulai sekarang, nggak perlulah meminta tolong pada petugas Damkar untuk menyelesaikan hal-hal yang sebenarnya sepele dan bisa kita selesaikan sendiri. Kalau butuh bantuan mereka, ya sesuaikan dengan tupoksi mereka saja lah. Nggak perlu meminta para petugas mengambilkan rapor segala sampai ngerjain tugas sekolah kalian.
Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Hal yang Tidak Sanggup Diatasi Damkar yang Terkenal Serbabisa
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.


















