Pertok Pondok Indah, Pujasera Sultan yang Bisa Jadi Alternatif Tempat Nongkrong Muda-Mudi Jaksel yang Bosan ke PIM

Pertok Pondok Indah, Pujasera Sultan yang Bisa Jadi Alternatif Tempat Nongkrong Muda-Mudi Jaksel yang Bosan ke PIM

Pertok Pondok Indah, Pujasera Sultan yang Bisa Jadi Alternatif Tempat Nongkrong Muda-Mudi Jaksel yang Bosan ke PIM (unsplash.com)

Kalau bosen ke PIM atau Kemang, coba deh sesekali nongkrong di Pertok Pondok Indah. Dijamin ketagihan! 

Beberapa jamaah mojokiyah mungkin sudah tak asing dengan daerah Pondok Indah. Pondok Indah adalah sebuah daerah di Jakarta Selatan yang terkenal sebagai kawasan elite. Selain ada Pondok Indah Mall, di sana juga ada perumahan elite yang dihuni oleh artis papan atas Indonesia. Makanya daerah ini identik dengan daerahnya orang-orang kaya berdompet tebal.

Selain Pondok Indah Mall (PIM), ada juga tempat lain yang bisa dijadikan tempat nongkrong di sini, namanya Komplek Pertokoan Taman Hijau Baru (Pertok THB). Tempat ini juga akrab dengan sebutan Pertok Pondok Indah. Seperti namanya, Pertok adalah kompleks pertokoan di kawasan perumahan Pondok Indah. Lokasinya berada di Jalan Gedung Hijau, Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Nama Pertok sudah nggak asing bagi orang Jaksel dan sekitarnya. Di sana banyak kedai makanan dan minuman, misalnya penjual sate ayam, mie ayam, soto, hingga dimsum. Beberapa artis Indonesia juga kerap nongkrong di sini, lho.

Tempat nongkrong anak skena Jaksel

Selain Kemang dan PIM, Pertok Pondok Indah juga menjadi tempat nongkrong anak skena Jaksel. Sekitar tahun 2000-an, tempat ini cukup hits di kalangan anak muda.

Menurut kawan saya yang sering nongkrong di sini, setiap harinya Pertok selalu dipenuhi muda-mudi Jaksel. Lokasinya yang strategis memang membuat Pertok menjadi titik janjian anak-anak skena. Anak-anak sekolah pun biasa menghabiskan waktu mereka selepas pulang sekolah di sini. Nggak usah heran kalau kita menjumpai anak-anak sekolah BM 400, Al-Izhar, Jakarta International School (JIS) nongkrong selepas pulang sekolah di sini.

Hingga sekarang, Pertok tetap menjadi tempat nongkrong yang asyik dan malah sudah dijangkau oleh semua generasi. Jadi, nggak hanya anak muda yang datang ke sini.

Sate ayam Pertok Pondok Indah yang legendaris

Seperti saya bilang di atas, di Pertok banyak kedai makanan dan minuman yang bisa dipilih untuk memuaskan lidah dan memenuhi kebutuhan perut. Ada mie ayam, dimsum, soto mie, hingga sate ayam. Nah, khusus sate ayam, ada satu kedai yang paling diminati orang-orang yang datang ke Pertok.

Namanya Sate Ayam H. Martingen atau sering disebut sate ayam Pertok. Sate ayam legendaris ini sudah ada sejak tahun 1982. Rasanya yang khas membuat sate ini digemari beberapa selebriti ibu kota. Kabarnya, Ahmad Dhani selalu memesan sate ayam ini jika nongkrong di Pertok Pondok Indah. Konon, sate ayam di sini bisa terjual hingga 10 ribu tusuk setiap harinya. Mantap!

Tempat yang nyaman jadi pertimbangan untuk nongkrong di pujasera sultan

Tempat dan harga tentu menjadi pertimbangan jika kita ingin makan dan nongkrong di sebuah tempat. Hal itulah yang menjadi pertimbangan beberapa kawan saya ketika memilih untuk makan dan nongkrong di Pertok Pondok Indah.

Kalau soal harga makanan dan minuman sih masih terbilang murah untuk sebuah tongkrongan di kawasan sultan ini. Yang jadi poin plus adalah tempatnya nyaman. Iya, karena Pertok berada di kawasan perumahan elite Pondok Indah, jadi tempatnya cenderung tenang dan nggak bising. Beda dengan tempat nongkrong yang berada di kawasan permukiman padat atau pinggir jalan utama.

Itulah Pertok dan segala keunggulannya. Pujasera sultan satu ini rasanya bisa menjadi alternatif tempat nongkrong yang tepat jika bosan nongkrong di PIM atau Kemang. Banyak pilihan makanan dan minuman enak di sini, dan tentunya harganya nggak bakal bikin kantong kering kerontang.

Penulis: Jarot Sabarudin
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kantin Karyawan Pondok Indah Mall Enak dan Murah, Bisa Jadi Alternatif Makanan Mal yang Overpriced.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version