Gimana, ya. Rasanya kok suram. Saya kan jadi berpikir kalau yang dikeluarkan dari literan untuk saya itu nggak PAS. Kan yang berceceran di lantai itu adalah hak saya juga. Yang membayar kan juga saya.
Saya nggak tahu si petugas SPBU itu mikirnya apa. Mungkin lagi banyak pikiran jadi terburu-buru ketika melayani pelanggan. Takut antrean jadi panjang? Kok itu alasan yang nggak masuk akal, ya. Lama-lama, rasanya tuh jadi suram. Mana pegawai mereka itu kebanyakan jutek, nggak murah senyum.
Pertashop lebih memberi rasa aman
Hal-hal “aneh” kayak gitu nggak saya temukan ketika membeli Pertamax di Pertashop. Walau tempatnya kecil dan hanya sedia satu jenis BBM, tapi pegawainya benar-benar ramah.
Mereka juga tidak menarik selang bensin sebelum benar-benar habis. Tidak ada lagi yang sampai berceceran. Iya, masih ada beberapa tetesan, tapi masih dalam tahap yang wajar.
Suatu kali saya pernah bertanya ke petugas Pertashop. Intinya, kata si petugas, bensin akan tetap keluar dari selang apabila keran mengarah ke bawah. Bahkan ketika tuasnya tidak ditekan. Untuk mengatasi situasi kayak gitu, petugas harus memiringkan ujung selang bensin ke kanan atau kiri supaya tidak terlalu banyak bensin yang berhamburan keluar.
Oleh sebab itu, untuk saat ini, saya lebih nyaman mengisi BBM di Pertashop. Selain minimnya ceceran dan keramahan petugas, antren di sana juga lebih pendek. Saya jadi tidak membuang banyak waktu untuk mengisi Pertamax. Intinya, yang berkilau akan selalu kalah sama yang bisa bikin nyaman.
Penulis: Imanuel Joseph Phanata
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Pertashop: Bisnis Halu yang Kata Agen Pertamina Bisa Bikin Sugih, tapi Nyatanya Perih