Perempuan, Makhluk yang Punya Banyak Alasan untuk Malas Servis Motor

penyebab motor mogok, Perempuan, Makhluk yang Punya Banyak Alasan untuk Malas Servis Motor

Banyak teman perempuan saya mengeluh mengenai motor mereka yang sering ‘sakit-sakitan’. Setelah diselidiki, ternyata memang mereka (kaum perempuan) adalah makhluk pemalas!

Izinkan saya sedikit bercerita mengenai asal muasal saya tertarik menulis topik ini. Walaupun nggak penting-penting amat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara kalian, tapi tolonglah anggap saja ini penting. Hihihi~

Pada malam Minggu lalu, tepatnya tanggal 29 Februari 2020, saya sebagai pemuda yang sedang bermadu kasih berencana nonton ke bioskop bersama pacar. Lantaran motor saya sedang dipakai (untuk pacaran juga) kakak saya, maka pacar saya yang datang menjemput ke rumah. Di tengah perjalanan, karena merasa janggal dengan kendaraan yang kami berdua tumpangi, saya pun membuka obrolan dengan basa-basi demikian.

“Ini tarikan motornya udah nggak enak. Kamu terakhir servis motor kapan?”

“Nggg, lupa sih, Beb, kapan. Udah lama banget kayaknya.”

“Wah pantes nggak enak, udah lama nggak diservis, sih. Yaudah kita ke bengkel aja, Beb, servis motor kamu dulu.”

“JADI LEBIH MENTINGIN SERVIS MOTOR DARIPADA NONTON BIOSKOP??!!”

“…”

Sehabis percakapan di atas motor itulah dasar inspirasi atas tulisan ini dan juga sebagai awal mula pertengkaran dalam hubungan kami.

Kembali ke topik, selain maraknya kejadian perempuan yang enggan untuk meng-servis motor mereka (kayaknya sih banyak). Banyak mindset orang-orang di luar sana yang beranggapan bahwa perempuan dan otomotif layaknya air dan api, nggak bisa disatukan. Mungkin pemikiran itulah yang membuat banyak kaum hawa kurang memperdulikan kesehatan motornya.

Padahal penting bagi perempuan untuk rajin servis motor. Pasalnya itu adalah pertanda bahwa mereka peduli tentang kesehatan motor yang menemani kegiatan mereka sehari-hari. Selayaknya pria belajar masak, pria belajar model busana, pria belajar merawat anak, pria belajar memahami hati perempuan, dan bukan hal aneh pula tuk perempuan belajar merawat kendaraan roda duanya.

Terlepas dari perbandingan mengenai pria dan perempuan di atas, menurut pengalaman sehari-hari saya, masih banyak alasan lain yang membuat kaum hawa malas untuk servis motor pribadinya.

Sifat Perempuan yang Egois

Menurut survei di Inggris, perempuan cenderung memiliki sifat egois. Beberapa fakta terungkap melalui survei tersebut, misal perempuan cenderung kurang bersimpati terhadap orang lain, mereka lebih terkesan mengurungkan niatnya membukakan pintu untuk orang lain, dan kurang tergerak dalam menolong orang yang butuh bantuan.

Nah, jadi bisa diperkirakan alasan perempuan malas untuk servis motor pribadinya. Ia cenderung kurang bersimpati terhadap perasaan motornya dan kurang tergerak dalam menolong motor yang butuh bantuan akibat jarang mendapatkan servis. Bayangkan, kalau motor bisa ngomong, ia pasti akan meronta dan sambat karena terlalu lelah mengantarkan majikannya keliling kota.

Hanya Sambat, tapi No Action

Sambat memang menjadi opsi paling menyenangkan dalam mengahadapi masalah di lingkar kehidupan ini. Yang penting sambat dulu, perkara masalah rampung apa nggak itu urusan belakangan.

Sama halnya, alih-alih insiatif untuk membawa motor ke bengkel terdekat, mereka kebanyakan hanya sambat melulu mengenai motornya yang sudah mulai nggak enak dipakai. Pol mentok ujung-ujungnya meminta bantuan sang kekasih atau sang ayah untuk nyervisin motornya. Ini kalau motor bisa ngomong lagi, “Dasar kalian tidak bertanggung jawab, masa habis ‘dipakai’ aku malah dilempar ke orang lain.”

Yah saya mencoba berpikir positif aja, mungkin akibat dari minimnya pengetahuan mengenai otomotif itulah yang membuat banyak perempuan takut atau bingung sewaktu datang ke bengkel. Takut bakal kebingungan kalau diajak ngobrol abang bengkelnya, “Mbak ini mah businya yang bermasalah.” Lalu dijawab, “Hah apa, Mas? Kok malah bahas-bahas gusi? Kan saya minta tolong soal motor saya.”

Menganggap Servis Motor Adalah Hal yang Remeh Temeh

Servis motor sebenarnya merupakan upaya untuk membuat umur motor kita semakin panjang, meliputi ganti oli, membersihkan karburator, check-up aki, dan lain-lain. Jika dilakukan secara rutin, maka motor kita akan selalu dalam kegiatan prima yang aman untuk berkendara.

Berbicara soal keamanan dalam berkendara, Global Status Report on Road Safety (WHO, 2015) menyebutkan bahwa setiap tahun, di seluruh dunia, lebih dari 1,25 juta korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas dan 50 juta orang luka berat. Selain itu, menurut Kominfo, di Indonesia setiap jam rata-rata 3 orang meninggal akibat kecelakaan, dan salah satu faktornya adalah dari kondisi kendaraan.

Nah, itulah mengapa pentingnya perempuan untuk tidak menganggap remeh soal servis motor dan sedikit-sedikit harus paham soal dunia otomotif. Selain penting untuk dipahami dan mencegah risiko berkendara di jalan raya, dari servis motor kita diajarkan menjadi orang yang peduli dengan sekitar. Dan ini dimulai dari kesehatan motor kita sendiri.

Ibarat otak pada manusia, mesin dalam motor juga butuh refreshing dan istirahat yang rutin. Jadi, jangan malas untuk pergi ke bengkel!

BACA JUGA Pentingnya Perempuan Tahu Soal Otomotif Biar Nggak Ditipu Saat Servis di Bengkel atau tulisan Alpha Sapa Matahari lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version