Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Percuma Jalur Gumitir Diperbaiki Jika Masalah Utamanya Diabaikan

Fareh Hariyanto oleh Fareh Hariyanto
5 September 2025
A A
Percuma Jalur Gumitir Diperbaiki Jika Masalah Utamanya Diabaikan

Percuma Jalur Gumitir Diperbaiki Jika Masalah Utamanya Diabaikan (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Akses jalur di wilayah Gumitir penghubung Jember-Banyuwangi resmi dibuka Kamis dini hari kemarin setelah dilakukan perbaikan menyeluruh. Saking lamanya perbaikan jalur ini, jadwal kepulangan saya ke Banyuwangi sampai saya tunda. Sebab PO Mila Sejahtera yang jadi andalan saya harus berhenti sampai di Jember saja. Sementara jika menggunakan moda transportasi lain seperti kereta api, belum ada yang langsungan dari Kediri menuju Banyuwangi.

Memang saya akui perbaikan Jalur Gumitir patut diapresiasi. Apalagi target penyelesaiannya juga sudah dipercepat. Rencana awal penutupan dari 24 Juli-24 September 2025 bisa dipangkas 20 hari lebih cepat. Hal ini tentu membuat masyarakat di wilayah Tapal Kuda bisa bernapas lega. Sebab nggak perlu lagi memutar jalan.

Setelah perbaikan selesai, sebenarnya pemangku kebijakan juga harus memastikan bagaimana pengguna jalan tidak abai saat melintas. Sebenarnya Jalur Gumitir tak hanya butuh perbaikan, tapi juga perhatian. Sebab masalah jalur ini bukan sekadar jalan yang ambles atau rawan longsor.

Minimnya kesadaran sopir untuk taat muatan di Jalur Gumitir

Kendala utama yang seperti benang kusut di Jalur Gumitir sejak dulu adalah kendaraan yang melintas tak taat muatan. Sudah berapa banyak kendaraan ODOL (Over Dimension Over Load) bisa melenggang santai tanpa ada penindakan yang serius. Padahal di sisi Kalibaru, Banyuwangi, sudah ada jembatan timbang Kalibirumanis. Alih-alih menindak tegas pelanggar yang melebihi ambang batas aman muatan, jembatan ini hanya sebagai pajangan.

Beberapa kali saya melintasi jalur ini, saya berpapasan dengan kendaraan berat yang melintas dari Banyuwangi ke Jember. Kendaraan akan menumpuk di sekitaran Masjid Nurul Huda Kalibarumanis. Para sopir truk ODOL akan menunggu sampai jembatan timbang tutup, baru melintas.

Aksi saling tunggu ini seakan jadi pemandangan yang umum. Tentunya jika hal ini tak segera ditindak tegas, perbaikan Jalur Gumitir hanya menjadi sia-sia.

Armada tua yang dibiarkan begitu saja

Kendaraan tonase besar di Banyuwangi dan Jember memang cukup unik. Tidak sedikit kendaraan yang sebenarnya sudah tidak layak untuk jalan, tapi karena dipaksa keadaan, akhirnya dibiarkan begitu saja. Jadi jangan heran saat melintasi Jalur Gumitir, kita bisa melihat truk-truk yang “menolak tua” ini melenggang bebas tanpa ada pencegahan.

Padahal kondisi truk yang sudah tua ini sangat berisiko. Masalah rem blong, pecah ban, hingga terguling lebih mungkin dialami truk-truk tua ini. Sebab, medan Jalur Gumitir terkenal ekstrem.

Baca Juga:

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

Saya rasa tanpa tindakan tegas, jalur ini bakal terus jadi jalur tengkorak. Mau diperbaiki agar jalanannya bagus dan nyaman, kalau kendaraan yang melintas di sini tak aman, tentu bakal merugikan pengguna jalan lain yang sudah patuh aturan.

Aturan zonasi panen tebu yang dianggap angin lalu

Masa paling sentimentil dan penuh kesabaran di Jalur Gumitir adalah saat melintas di musim tebang tebu. Gimana nggak, panen tebu yang ada di Glenmore Banyuwangi harus dikirim ke PG Semboro Jember dengan melintasi Jalur Gumitir. Setali tiga uang, tebu yang ada di Jember juga banyak yang dikirim ke PG Glenmore. Padahal sekitar dua tahun lalu, wacana zonasi panen tebu sempat digaungkan oleh Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Indonesia.

Akan tetapi aturan itu hanya berlaku sekejap. Sebab tingginya kapasitas giling di masing-masing pabrik gula membuat banyak petani tergoda keluar zonasi panen. Ibarat semakin jauh lokasi kirim hasil panenan tebu, asal harganya cocok dan menutup biaya pengeluaran untuk pengiriman, semua bisa dipertimbangkan. Akhirnya, Jalur Gumitir kembali dipadati truk pengangkut tebu yang lalu-lalang.

Sebagai perantau yang pernah tinggal di Banyuwangi, saya akui Jalur Gumitir menjadi denyut nadi ekonomi wilayah Tapal Kuda. Upaya perbaikan saja tidak cukup untuk jalur ini, harus ada upaya preventif bagi kendaraan yang melintas sebagai investasi jangka panjang. Harapannya tentu saja agar jalan ini jauh lebih aman dilewati. Kalau tidak dimulai sekarang, lantas kapan lagi?

Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Saya Nggak Sepakat Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Ditutup Total, Bakal Merepotkan!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 September 2025 oleh

Tags: Alas GumitirBanyuwangijalur gumitirjemberperbaikan jalantruk odol
Fareh Hariyanto

Fareh Hariyanto

Perantauan Tinggal di Banyuwangi

ArtikelTerkait

Glenmore, Sepetak Skotlandia di Tanah Jawa

Glenmore, Sepetak Skotlandia di Tanah Jawa

21 September 2022
Darurat Jember Kota Seribu Gumuk: Kalau Uang Sudah Berbicara, Gumuk pun Dihancurkan!

Darurat Jember Kota Seribu Gumuk: Kalau Uang Sudah Berbicara, Gumuk pun Dihancurkan!

28 September 2023
7 Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Melanggar Hukum

7 Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Melanggar Hukum

11 Agustus 2022
KA Tawang Alun, Penghubung Malang dan Banyuwangi (Unsplash)

KA Tawang Alun, Penghubung Malang dan Banyuwangi yang Sayangnya Cuma 1 Armada

19 Maret 2023
3 Rekomendasi Makanan Berkuah Khas Banyuwangi yang Wajib Dicoba sebelum Meninggal

3 Rekomendasi Makanan Berkuah Khas Banyuwangi yang Wajib Dicoba sebelum Meninggal

23 Oktober 2023
3 Peninggalan Kerajaan Majapahit di Jember yang Perlu Diketahui Terminal Mojok.co

3 Peninggalan Kerajaan Majapahit di Jember yang Perlu Diketahui

30 Maret 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.