Daftar Isi
Menjajal mobil travel kelas eksekutif
Bagaimana dengan travel eksekutif? Apakah benar-benar “eksekutif” seperti namanya? Ada beberapa hal yang memang menjadikannya berbeda dan terlihat eksektutif.
Pertama, travel Erte memilih Toyota Innova sebagai armada eksekutif dari Bukittinggi ke Padang dan sebaliknya. Dari obrolan dengan sang sopir, saya mengetahui bahwa Toyota Innova yang digunakan untuk travel eksekutif dibatasi tahun pemakaiannya, yaitu paling lama mobil keluaran tahun 2016, dan yang paling baru di 2023.
Kedua, Erte membatasi kapasitas penumpang travel eksekutifnya hanya 5 orang di luar sopir, walaupun kapasitas penumpang Toyota Innova bisa sampai 7 orang di luar sopir. Hal ini tentu saja membuat penumpang yang duduk di baris kedua atau ketiga di belakang sopir merasa lebih nyaman karena memiliki ruang duduk yang lebih lega.
Saya sendiri biasanya cukup puas dengan AWR, walaupun beberapa kali juga menggunakan Erte ekonomi. Tapi jika saya memilih bepergian dengan Erte eksekutif, biasanya dengan beberapa pertimbangan. Pertama, jika travel reguler atau ekonomi yang saya inginkan sudah penuh, atau ketersediaan kursinya tidak seperti yang saya inginkan. Kedua, saya memilih travel eksekutif biasanya jika saya memang sedang ingin bepergian dengan sedikit rileks.
Pada akhirnya tingkat kenyamanan perjalanan tidak mutlak ditentukan jenis kendaraan
Dari segi kenyamanan, apakah travel eksekutif memang yang paling baik dibandingkan yang lain? Kalau melihat jenis kendaraan dari yang telah saya sampaikan sebelumnya, travel eksekutif Bukittinggi Padang seharusnya memang bisa menjadi yang paling nyaman. Seharusnya, travel eksekutif pun bisa saya rasakan seperti tidak sedang menaiki kendaraan umum. Tapi dari pengalaman saya, tingkat kenyamanan tidak mutlak ditentukan oleh jenis kendaraan.
Entah sudah berapa puluh kali saya naik travel yang berbeda-beda dari Bukittinggi ke Padang. Pengalaman saya, travel reguler yang sudah jadi langganan pun tidak selalu memberikan standar kenyamanan yang sama. Sementara tak jarang, travel ekonomi beberapa kali bisa bikin saya tidur lelap sepanjang perjalanan. Lain waktu, travel eksekutif malah pernah bikin saya mual sepanjang perjalanan.
Pada akhirnya saya menyadari apa yang digadang-gadang Dominic Torreto di franchise Fast & Furious itu. The only thing that matters is who’s behind the wheel. Yang penting itu siapa sopirnya, bukan jenis kendaraannya. Begitu saya mengartikannya.
Ketika naik travel kelas ekonomi, reguler, eksekutif, atau duduk di kursi favorit samping sopir, atau pas apes dapat di barisan paling belakang sekalipun, yang jadi perhatian saya adalah bagaimana sang sopir membawa mobilnya. Tidak perlu yang jago ngebut seperti pembalap F1, tentu saja. Saya sudah merasa tenang sepanjang saya bisa menikmati perjalanan tanpa merasa mual, tanpa perlu merasa seperti ikutan refleks menginjak rem, tanpa perlu terbangun tiba-tiba dan kaget melihat jarak mobil depan tinggal satu senti.
Rute Bukittinggi Padang bukan rute sepele
Saya merasa, rute Bukittinggi Padang yang umumnya ditempuh sekitar 2-3 jam itu tidak bisa dianggap sepele. Rute normal yang biasa dilintasi travel adalah melalui Lembah Anai, berupa jalan berkelok-kelok menembus perbukitan, melalui jalan antar kota lajur dua arah, dan melintasi beberapa pasar dan kota-kota kecamatan.
Namun sejak bencana galodo (banjir lahar dingin) yang menimpa beberapa daerah Sumatera Barat beberapa waktu lalu, arah Bukittinggi ke Padang dan sebaliknya, semuanya dialihkan melalui daerah Malalak. Jalannya lebih sempit, lebih banyak kelok, rawan longsor, dan mudah berkabut tebal.
Dengan kondisi seperti itu, saya rasa yang paling penting adalah kemampuan sang sopir membawa mobilnya yang tidak hanya memberikan kenyamanan, tapi yang penting adalah keselamatan penumpangnya. Tapi tentu saja, kita hanya bisa memilih apa travelnya, bukan siapa sopirnya.
Penulis: Dessy Liestiyani
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Posisi Duduk Terbaik dalam Mobil Travel Padang-Bukittinggi, Cocok buat yang Mabuk Perjalanan.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.