Pensiun Pensiun Episode 16, Musim 1: Jamal Mulai Kesal Dipermainkan Kang Mus

sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19 kang bahar

sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19

Preman Pensiun episode 16 diawali oleh si Jupri yang masih pagi malah menggoda pedagang pasar. Yang digoda tak lain adalah Yuyun, janda dua tahun yang telah berbisnis dengan Dikdik untuk menggoda Komar beserta seluruh anak buahnya.

Ketika Jupri sedang asik menggoda Yuyun untuk mengajaknya menonton bioskop, tiba-tiba tangan Komar muncul dari belakang dan langsung menjambak rambut Jupri. Setelah terciduk bos Komar, Jupri auto diskors bahkan tak boleh lagi muncul di pasar hingga bos Komar memanggilnya kembali.

Saat pasar sedang ramai antara Komar dan Jupri, Dikdik yang ada di jalanan justru diangkat menjadi asisten oleh Jamal. Dengan promosi naik jabatan itu, Dikdik tak perlu lagi turun ke jalan untuk narik pajak ke pedagang. Namun, Dikdik tetap tidak yakin jika Ujang harus turun sendirian. Jamal pun mengambil keputusan sepihak, yang menurut saya harusnya dikonsultasikan ke Kang Mus terlebih dahulu sebagai atasannya.

“Cari orang baru, yang muda, yang gede nyali, bukan cuma gede badan doang,” perintah Jamal kepada Dikdik.

Adegan beralih ke kehidupan Kang Bahar yang makin hari makin menyedihkan sejak ditinggal istrinya yang meninggal dunia. Karena merasa kesepian di rumah, Kang Bahar memilih untuk menelepon anak keduanya, Kirani. Ia menanyakan kabar Kirani dan memintanya pulang ke Bandung bersama kakaknya, Kinasih, yang berencana pulang juga saat akhir pekan.

Pada Preman Pensiun episode 16, Kang Bahar memang jarang sekali muncul. Tapi sekalinya muncul saya malah terharu dan langsung teringat momen tersedih di episode 14 sebelumnya. Tentu saja karena kematian istri Kang Bahar atuh.

Biar nggak sedih terus, mari kita beralih ke trio copet Junaedi, Saep, dan Ubed yang masih aja apes.

Sepertinya nasib apes masih akan terus menghantui trio copet itu hingga episode yang tidak bisa ditentukan. Alih-alih panen dompet penumpang angkot, mereka justru tertipu jutaan rupiah oleh satu perempuan yang sama tapi memiliki bayak nama samaran. Perempuan itu pula yang membuat mereka memutuskan bersolo karir, sebab mempunyai misi yang berbeda-beda namun untuk satu perempuan jua.

Motif penipuan yang mereka alami sama, yaitu jatuh cinta pada pandangan pertama, lalu berinisiatif membantu untuk mencuri hatinya. Perempuan licik itu justru pura-pura kesusahan dan meminta bantuan untuk meminjam uang kepada mereka bertiga dengan alasan yang berbeda-beda.

Pada Saep, perempuan itu mengenalkan diri dengan nama Resty, serta berdalih butuh uang 2 juta untuk membayar kuliah. Sedangkan pada Ubed, perempuan itu mengenalkan diri dengan nama Eva, serta berdalih butuh uang 5 juta sebagai biaya jasa pengiriman tenaga kerja jika Ubed ingin bekerja di Malaysia. Dan pada Junaedi, perempuan itu mengenalkan diri dengan nama Mike, serta berdalih butuh uang 1,5 juta untuk membayar kos.

Setelah mereka banting tulang jari tangan untuk mengambil dompet penumpang angkot. Akhirnya mereka bertiga menemui perempuan itu kembali di tempat yang sama, namun pada waktu yang berbeda. Perempuan dengan tiga nama itu pun berhasil membawa uang tunai senilai 3 juta rupiah dari trio copet apes.

Di lain sisi, mantan partner copet terbaik Ubed, yaitu Dewi, justru banting setir menjadi penjual cilok. Saat ia ditemui pelanggan bernama Jupri (iya, anak buah Komar yang diskors) Jupri malah tertarik menjadi asisten Dewi, lumayan bantu-bantu mendorong gerobak ciloknya.

Dewi sebetulnya sudah janjian dengan Ubed untuk mendirikan usaha bersama, namun Ubed memilih nyopet kembali hingga Dewi meninggalkannya. Tapi sekarang, Dewi justru membuka usahanya sendiri tanpa kehadiran Ubed, dengan cara menyewa gerobak cilok milik Mang Agus, tetangga Dewi, yang sedang sakit asma.

Sebelum beralih ke pergerakan Jamal yang makin tengil dan menggemaskan, kita tengok sebentar kesederhanaan keluarga kecil Kang Mus yang sering sarapan dengan nasi goreng kecap dan makan siang dengan nasi putih, lauk telor ceplok, toping kecap manis dan kerupuk.

Saat Ceu Esih sedang asik membaca buku resep, tiba-tiba Kang Mus bertanya kepada istrinya untuk apa ia membaca. Dengan wajah datar dan tetap membaca, Ceu Esih membalas bahwa dirinya ingin tahu resep soto bandung. Tanpa disangka, Kang Mus malah menyatakan bahwa istrinya tidak perlu repot-repot membaca buku resep. “Kamu masak telor ceplok sama lotek, ilmu turunan dari Ema, udah cukup,” ucap Kang Mus.

Oke, kembali membahas Jamal.

Saat Dikdik telah mendapat dua anak buah baru, kebetulan Jamal mendapat job untuk menjadi debt collector. Niat hati ingin memerintah Dikdik dengan bantuan Murad dan Firman Syahpitra alias Pipit, ia justru gagal. Lantaran Kang Mus telah mencium pergerakannya atas informasi dari Dikdik. Dengan sigap, Kang Mus langsung mengamankan duo Murad dan Pipit dengan alibi tugas pengawalan.

Ketika Jamal mencoba menelepon Murad dan Pipit, justru Suara Kang Mus yang terdengar. “Murad dan Pipit sedang mengawal saya, dan bukan anak buahmu lagi,” pesan Kang Mus kepada si koboi jadi-jadian.

Lantas, Jamal langsung geram dan memerintah Dikdik untuk melaksanakan job barunya itu dengan dua anak buah barunya.

Ending episode akhirnya menjawab kecurigaan kita di awal. Karena ketika Dikdik beraksi, target yang diadangnya justru si perempuan yang memiliki banyak nama itu, yaitu Resty atau Eva atau Mike, si penipu trio copet tadi.

Perempuan itu diceritakan jelas sebagai penipu kelas kakap. Selain menipu trio copet, ia juga telah membawa kabur uang klien Dikdik sebesar 50 juta rupiah.

Sambil mencengkeram dagu perempuan itu, Dikdik pun menitipkan pesan, “Kalau dalam waktu satu minggu kamu nggak ngembalikan uang teman saya, kamu akan ngambang di Sungai Cikapundung dalam keadaan tidak bernafas.” Serem, Bos!

Begitulah akhir Preman Pensiun episode 16. Menggambarkan pergerakan Jamal yang semakin tengil, tapi Kang Mus tetap santuy. Lalu trio copet yang makin apes dan kondisi Kang Bahar yang makin kesepian.

Baca sinopsis semua episode Preman Pensiun musim 1 di sini.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version