Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

3 Pengalaman yang Bikin Saya Kapok Mengunjungi Taman Harmoni Surabaya

Suluh Dwi Priambudi oleh Suluh Dwi Priambudi
3 Oktober 2025
A A
3 Pengalaman yang Bikin Saya Kapok Mengunjungi Taman Harmoni Surabaya Mojok.co

3 Pengalaman yang Bikin Saya Kapok Mengunjungi Taman Harmoni Surabaya (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Akhir pekan lalu, saya mengajak keluarga untuk mengunjungi Taman Harmoni Surabaya. Taman ini berada di Kawasan Keputih Tegal Timur, Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya. Taman Harmoni Surabaya sedang hype karena baru direvitalisasi dan dibuka kembali pada awal Agustus lalu.

Setelah revitalisasi besar-besaran, taman dengan luas sekitar 8 hektare ini mengusung tema Harmony of The World. Konsepnya memadukan ikon-ikon dari beberapa benua di dunia, seperti Asia, Eropa, Australia, Amerika, dan Antartika. Dilengkapi juga tempat bermain untuk anak-anak, kuliner Pasar Ngisor Pring (Sorpring), dan arena-arena melihat hewan. Ada juga beberapa spot yang cukup rindang yang bisa digunakan untuk duduk-duduk sambil berlindung dari panasnya kota dan merasakan semilir angin. Di sana juga ada beberapa spot lokasi foto.

Tampilan baru Taman Harmoni tentu saja menarik banyak pengunjung pada akhir pekan. Apalagi, tidak ada biaya masuk alias gratis. Cukup membayar parkir bila membawa kendaraan pribadi. Pengunjung bisa berjalan-jalan santai sambil melihat sekeliling atau hanya sekadar duduk-duduk sambil makan.

Akan tetapi, di balik kemewahan itu semua, ada tiga hal yang membuat saya merana ketika mengunjungi Taman Harmoni Surabaya. Hal itu saya rasakan sejak tiba hingga menjelang pulang dari taman yang berdiri sejak 2014 lalu itu.

Lahan parkir resmi terbatas menumbuhkan parkir liar

Ramainya pengunjung membuat tempat parkir yang disediakan oleh pengelola tidak cukup menampung kendaraan, utamanya bagi pengendara roda empat. Dua titik parkir resmi yang berada di bagian depan taman dan belakang taman penuh semua. Alhasil, muncul parkir-parkir liar yang dikelola oleh masyarakat.

Tarif di lokasi parkir resmi untuk roda empat sebesar Rp5.000 yang diberi karcis. Sedangkan di beberapa titik parkir tidak resmi, tarifnya lebih mahal dua kali lipat yakni Rp10.000 tanpa karcis. Karena tidak ada pilihan lain, akhirnya saya memilih parkir tidak resmi. Lokasi-lokasi parkir tidak resmi ini tak jarang justru menimbulkan kemacetan karena mengambil sebagian bahu jalan.

Praktik seperti ini justru terjadi di depan mata petugas. 

Belum ramah bagi pengguna kursi roda

Dibandingkan dengan taman-taman lain, Taman Harmoni Surabaya disebut-sebut sebagai taman terbesar di Kota Surabaya ini. Namun, karena berdiri di atas lahan bekas tempat pembuangan sampah akhir, sebagian kontur tanah di Taman Harmoni agak naik dan turun.

Baca Juga:

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

Bagi pengguna kursi roda seperti bapak saya, tentu saja hal itu terasa berat dan menyulitkan bila tidak disertai fasilitas yang memadai. Apalagi, penggunaan paving block untuk pejalan kaki berkeliling taman, mengakibatkan jalanan tidak rata. Mendorong kursi roda menjadi lebih butuh daya dan tenaga berlebih.

Lebih tidak ramah lagi ketika hendak ke tempat makan. Tidak ada akses jalan sama sekali bagi pengguna kursi roda yang terhubung dari taman. Konsepnya dibuat anak tangga. Alhasil, pengguna kursi roda tidak bisa langsung ke kantin yang ada di Taman Harmoni Surabaya. 

Pengunjung duduk lesehan di tempat pejalan kaki

Ramainya pengunjung Taman Harmoni membuat sebagian orang memilih mencari tempat sekenanya untuk berduduk santai. Rata-rata bernaung di bawah pohon yang rindang agar tidak terkena sengatan cahaya matahari secara langsung.

Masalahnya, sebagian orang duduk di jalanan yang sebenarnya merupakan akses bagi pejalan kaki untuk berkeliling taman. Tak sedikit yang menggelar alas duduk dan lesehan sambil makan-makan di jalanan tersebut, sehingga mengurangi luas jalan pejalan kaki.

Aktivitas pengunjung yang egois seperti itu membuat saya merana ketika mendorong kursi roda dan melewati mereka. Beberapa di antaranya harus melipat alas duduk kemudian sedikit bergeser agar kami bisa lewat.

Memang saya sadari, Taman Harmoni Surabaya adalah fasilitas umum yang bisa diakses oleh siapa saja. Orang dari kalangan manapun bisa mendatanginya untuk sekadar mencari hiburan. Namun, pengunjung dan pengelola setidaknya memiliki kepekaan agar fasilitas ini lebih inklusif. 

Penulis: Suluh Dwi Priambudi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Tugu Jombang Senilai Rp1 Miliar Bukti Pemkab Jombang Nggak Paham Prioritas.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Oktober 2025 oleh

Tags: landmarklandmark surabayaSurabayaTaman HarmoniTaman Harmoni Surabayataman kotataman surabaya
Suluh Dwi Priambudi

Suluh Dwi Priambudi

Penyuka durian.

ArtikelTerkait

5 Dosa Wali Kota Surabaya yang Tercatat dalam Ingatan Warga

5 Dosa Wali Kota Surabaya yang Tercatat dalam Ingatan Warga

14 September 2024
SMA Komplek Surabaya, Kumpulan SMA Prestisius di Surabaya yang Isinya Siswa dengan Otak Setara Jimmy Neutron

SMA Komplek Surabaya Tidak Sehebat Itu kok, Tak Perlu Diglorifikasi, Tak Perlu Dipuji Sebegitu Tinggi

29 Februari 2024
Review Wizzmie Surabaya, Saingan Mie Gacoan di Jagat Kuliner Mie Pedas

Review Wizzmie Surabaya, Saingan Mie Gacoan di Jagat Kuliner Mie Pedas

31 Oktober 2023
Terminal Bungurasih Momok bagi Pengguna Jalan Raya Waru Sidoarjo, Macet Ora Umum! Mojok terminal bungurasih surabaya

Pengalaman Saya Dipalak dan Ditipu Calo di Terminal Bungurasih Surabaya, Bikin Kapok untuk ke Sana Lagi

20 Agustus 2024
Taman Mayura Mataram Sepi padahal Tempat Paling Nyaman untuk Melepas Penat

Taman Mayura Mataram Sepi padahal Tempat Paling Nyaman untuk Melepas Penat

19 April 2024
Jalan Perak, Jalan Paling di Berbahaya di Surabaya Sekaligus Tempat Orang Surabaya Mengasah Skill Berkendara

Jalan Perak, Jalan Paling di Berbahaya di Surabaya Sekaligus Tempat Orang Surabaya Mengasah Skill Berkendara

28 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.