Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

Pengalaman Mereplikasi Adegan yang Cokot-able dalam Drama Korea

Hanie Maria oleh Hanie Maria
17 Juli 2021
A A
Pengalaman Mereplikasi Adegan yang Cokot-able dalam Drama Korea terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Kembali harus menjalani sebagian besar aktivitas di dalam rumah, membawa saya pada kebiasan-kebiasaan yang saya lakukan di awal pandemi setahun lalu. Saya kembali memelototi aplikasi resep masakan setiap hari, menonton video-videonya Yackikuka dan Devina Hermawan, juga kembali menonton drama Korea. Yang terakhir agak berbeda. Kali ini saya tak hanya mengagumi paras pemeran utama (pun second lead yang sering bernasib tragis), saya juga mencoba mereplikasi beberapa adegan dalam drama Korea.

Sebagai penyuka drama Korea, ada beberapa adegan yang—sepengamatan saya—hampir selalu ada di dalam drama, apa pun genrenya. Setidaknya adegan-adegan ini ada di genre romance, action, fiction dan romance comedy. Adegan drama Korea ini lama-lama mengusik saya, dan membuat saya penasaran ingin mempraktikkannya di rumah. Meski ternyata yang terjadi tidak mulus seperti apa yang saya lihat di layar kaca. Berikut pengalaman saya mencoba mereplikasi beberapa adegan cokot-able di drama korea.

Adegan ter-epic pertama adalah makan ramyeon panas menggunakan sumpit. Entah apa maksud Dinas Kebudayaan Korea (jika memang ada) dengan selalu menyelipkan adegan makan ramyeon hampir di setiap drama korea. Entah mereka berjualan ramyeon, berjualan sumpit, atau sekadar ngawe-awe kita untuk menabung beli tiket ke Korea demi menikmati ramyeon asli sana. Yang jelas adegan menyeruput ramyeon itu terasa sangat intimidatif. Meski dalam keadaan perut kenyang, kalau lihat adegan makan mi itu, kok ya saya langsung menelan ludah, perut mendadak kemruyuk, dan kemudian menyesal karena tidak menyetok Indomie rasa ayam bawang.

Akan tetapi, berkali-kali mencoba mereplikasi adegan tersebut, rasanya saya tidak pernah bisa menyeruput mi menggunakan sumpit selihai mereka. Entah minya lolos dari jepitan sumpit atau sebaliknya sumpitnya yang lolos dari jepitan tangan saya. Jadi hanya sedikit saja mi yang masih terjepit dengan sempurna dan dengan demikian tidak sesuai dengan adegan menyeruput mi ala Korea di mana minya bisa sampai memenuhi mulut dan pipi. Seperti hamster yang pipi kanan kirinya penuh simpanan makanan gitu.

Adegan kedua adalah makan langsung dari pancinya. Makanan ini seringnya mi juga, tapi di Full House (((iya, drakor lawas banget itu))) ada adegan Han Ji-eun mencampurkan nasi dan sayur ke dalam panci berisi lauk. Alih-alih memindahkan nasi campur itu ke dalam piring, ia makan langsung dari panci. Bahkan, ekspresi wajahnya yang penuh kepuasan masih bisa saya ingat sampai sekarang.

Adegan makan nasi campur di panci juga muncul di drama favorit kedua saya setelah My Mister, yaitu Reply 1988. Itu menu makan malam Jung Bong, Jung Hwan, dan Ayah mereka ketika sang Ibu pergi ke rumah Nenek. Ekspresi mereka ketika makan menunjukkan betapa enaknya makanan itu. Jujur, ekspresi mereka-mereka itu yang bikin saya makin kebelet mencobanya.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Ketika mencoba adegan makan nasi campur itu, saya malah gilo sendiri. Di dalam drama Korea, nasi campur ini ya dicampur-campur dan diaduk-aduk pakai sendok sampai semua tercampur. Saya meniru persis seperti yang saya lihat. Bukannya membangkitkan selera, saya malah jadi bingung gimana cara menghabiskan makanan yang terlanjur saya campur-campur ini.

Saya pernah juga mencoba makan mi langsung dari pancinya. Di Reply 1988, ada banyak adegan lima sekawan makan ramyeon di rumah. Tidak lama setelah matang, ramyeon langsung disantap dari panci. Lagi-lagi, saya mencoba mempraktikkan persis seperti yang saya lihat. Rasanya tetap enak, hanya saja beberapa kali tangan saya menyenggol bibir panci yang masih panas, lidah juga jadi babaken karena makan makanan panas. Ternyata begini perjuangan jadi penggemar drakor. Ngefans itu luka, Bung.

Baca Juga:

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Drama Korea Typhoon Family, Membahas yang Terlewat dalam Debat Perintis vs Pewaris di Media Sosial

Adegan ketiga yang mungkin tidak seromantis makan ramyeon kala salju turun bersama pacar adalah mencuci piring menggunakan sarung tangan. Di Itaewon Class, beberapa kali muncul adegan si anak bos yang sedang mencuci piring di restoran. Adegan ini muncul juga dalam drama Doom At Your Service. Dengan menggunakan sarung tangan, kita tidak perlu ngelap-lap tangan yang masih basah ke celana kalau tiba-tiba ada bunyi telepon. Ujung jari kita juga mungkin tidak akan keriput setelah mencuci piring dan gerombolannya.

Maka waktu sedang jalan-jalan ke Ace dan menemukan sarung tangan dengan gambar sink dan tumpukan piring di plastik pembungkusnya, saya langsung mengangkutnya ke keranjang. Langsung saya pakai sesampainya di rumah, padahal waktu itu hanya ada 2 gelas kotor. Kesan pertama ternyata tidak terlalu menggoda. Sarungnya terlalu tebal, jari saya tidak masuk sampai ke ujung yang membuat gerakan mencuci jadi kurang lincah. Repot juga pakai sarung tangan kalau cucian sedikit. Padahal kalau saya masak biasanya sambil cuci piring. Yang paling mengganggu adalah saya jadi tidak bisa memastikan apakah wadah-wadah plastik, wajan dan panci sudah benar-benar bersih dan kesat.

Padahal saya sudah membayangkan kulit tangan saya bakal semulus eonni-eonni sejak pakai sarung tangan cuci piring di hari pertama. Tapi ya sudah, sarung tangan itu ternyata rezekinya kamar mandi, bukan bak cuci piring.

Itulah tiga adegan dalam drama Korea yang sudah saya praktikkan sendiri di rumah. Kira-kira adegan drama mana lagi yang menarik untuk dicoba sendiri di rumah, ya?

BACA JUGA Menikah Itu Emang Nggak Mudah dan 4 Drama Korea Ini Membuktikannya dan tulisan Hanie Maria lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: adegandrama koreaHiburan Terminal
Hanie Maria

Hanie Maria

Ibu Rumah Tangga. Sesekali memasak dan menjahit.

ArtikelTerkait

Why Her Drama Korea tentang Dunia yang Belum Ramah bagi Perempuan

Why Her? Drama Korea tentang Dunia yang Belum Ramah bagi Perempuan

22 Juni 2022
5 Anak Chaebol di Jagat Drama Korea yang Nggak Sombong Terminal Mojok

5 Anak Chaebol di Jagat Drama Korea yang Baik Hati

24 Oktober 2022
Sisi Gelap Chaebol di Dunia Nyata: Benarkah Sekejam di Drama Korea

Sisi Gelap Chaebol di Dunia Nyata: Benarkah Sekejam di Drama Korea?

1 Oktober 2023
10 Drama Korea yang Cocok untuk Binge Watching Terminal Mojok

10 Drama Korea yang Cocok untuk Binge Watching

7 Agustus 2022
Mempertegas Identitas Melalui Bahasa dengan Belajar pada Para Tokoh di Drama Korea Vincenzo

Cara Kelihatan Keren di Tongkrongan ala Para Tokoh di Drama Korea ‘Vincenzo’

19 April 2021
Sayembara Pemuda Ideal_ Si Boy atau Si Doel_ terminal mojok

Memilih Pemuda Ideal: Si Boy atau Si Doel?

21 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.