Pengalaman Jogging di Siang Hari: Dianggap Aneh Sampai Dijuluki Manusia Plastik

jogging mojok.co

jogging mojok.co

Banyak opsi kegiatan yang bisa dilakukan waktu pandemi ini, seperti membaca, bermain game, atau menulis di Mojok. Pada dasarnya semua kegiatan tersebut bernilai positif dan tidak mengganggu ketentraman orang lain.

Namun masih ada satu lagi kegiatan yang bisa menjadi referensi bagi kita di siang hari yaitu jogging. Pengertian sederhana dari jogging adalah berlari-lari kecil, yang bertujuan untuk menjaga stamina dan memperkuat daya tahan tubuh. Kali aja nih, rutin jogging bikin perut yang sudah mulai offside dapat susut sedikit demi sedikit.

Tapi namanya juga orang Indonesia, susah kalau nggak komentar miring terhadap hal apapun. Selama saya rutin jogging, banyak orang memberikan komentar miring dan nyeleneh terhadap kegiatan yang saya lakukan. Kok bisa olahraga aja dijulidin? Ya bisa. Rumah tangga orang aja diurusin, apalagi olahraga.

Setelah melakukan pengumpulan data (dan tentu saja, keringat), saya akan menuliskan komentar nyeleneh yang ditujukan kepada saya.

Dicap aneh

Biasanya, orang akan mengisi waktu siang hari dengan menonton film, mengobrol, atau bersosmed ria. Tapi saya memilih untuk jogging, dan orang-orang memandang nanar kepada saya. Orang-orang nggak pernah lari apa ya.

Meski sepenglihatanku mereka tidak ngomongin saya, tapi dari sorot matanya itu seolah ingin memulai gosip dengan teman sebelah rumahnya. “Jeng, si Anu aneh banget ya, masa siang bolong begini lari-lari di jalan.” Barangkali itu awal mula pembuka obrolan mereka sampai kemudian menjurus kepada mengobrolkan ibu-ibu yang belum bayar uang arisan.

Cari perhatian

Ini stigma yang diberikan dari para pemuda harapan bangsa yang kurang bahan pembicaraan. Setiap kali ada orang lain yang berbeda kebiasaanya dari mayoritas orang pasti dianggap caper (cari perhatian). Coba aja kamu berbeda kebiasaan dengan teman satu gengmu pasti di antara mereka ada yang bilang kamu lagi cari perhatian. Sok-sokan berbeda biar dilirik orang lain. Begitu biasanya dikatakan di tempat tongkrongan.

Mungkin demikian juga anggapan para cewek yang sedang bercurhat ria di bawah pohon rindang ketika asaya beberapa kali lewat dari depan mereka. Bisa saja salah satu di antara mereka berdua merasa sedang kutaksir sehingga disangkanya aku berpura-pura mencari perhatian dengan cara jogging. “ Sis, lihat si Anu lagi caper sama kita. Pasti ada yang ditaksir di antara kita.” Begitu kira-kira omongan mbak-mbak di bawah pohon rindang. Padahal bukan sama sekali, ini semata-mata demi melenyapkan perut yang offside ini.

Kok saya jadi overthinking gini?

Kurang kerjaan

Kalau jogging di siang hari dikatakan sebagai orang yang kurang kerjaan, saya agak setuju. Tapi ini bukan semata-mata karena saya kurang kerjaan. Melainkan ini adalah manajemen waktu yang baik.

Sebagai mahasiswa tentunya, kita sudah mulai melakukan penataan terhadap kegiatan yang kita lakukan. Dan jogging itulah satu buktinya. Di pagi hari belajar dan menyicil mengerjakan tugas sudah dilakukan. Tidak apa-apalah sekadar refreshing dengan cara yang lain.

Bila refreshing bagi para ABG saat ini diidentikkan dengan game, maka saya mengambil jalan yang berbeda. Ibarat kata pepatah sambil menyelam minum air. Sekalian refreshing, mendapat kesegaran yang baik untuk kesehatan pula. Biar seperti kata pepatah, di dalam tubuh yang sehat terdapat jua jiwa yang sehat.

Manusia plastik

Saya pikir hal inilah yang bikin saya dianggap aneh. Saya jogging di siang hari menggunakan jaket plastik. Mereka yang tidak seksama melihatnya, barangkali keheranan menyaksikan ada plastik yang terbang secara beraturan dan tidak terbang seperti biasanya.

Jadi gini ya, Gaes. Jaket plastik yang kugunakan itu bukan sekadar pernak-pernik biasa, melainkan itu adalah salah satu alat pemicu keringat. Jaket plastik akan memicu tubuh mengeluarkan keringat lebih, akibat dari panas yang terperangkap di dalamnya. Apalagi jika warna jaketnya gelap, yang nantinya akan lebih lama menyerap panas. Lemak yang berada di dalam tubuh terbakar dua kali lebih banyak.

Itulah stigma yang saya dapatkan akibat melakukan kegiatan jogging di siang hari. Pada dasarnya kalau mau tubuh kita sehat dan tidak terkesan buang-buang waktu. Berilah waktu untuk berolahraga, ya walau bakal dianggep aneh sih. Tapi bodo amat lah, sini yang mau sehat, kenapa mereka yang bingung?

BACA JUGA Hal yang Perlu Anda Ketahui Jika Jatuh Cinta pada Perempuan Batak atau tulisan Johan Gregorius Manotari Pardede

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

 

Exit mobile version