Pengakuan Swiper si Pencuri Barang Milik Dora yang Alih Profesi Jadi BuzzeRp

Pengakuan Swiper si Pencuri Barang Milik Dora yang Alih Profesi Jadi BuzzeRp

Saya ingat betul kali pertama melihat tayangan Dora the Explorer versi kartun di salah stasiun TV swasta. Kala itu, saya masih SMP. Melihat acara anak-anak seperti Dora the Explorer, rasanya memang nggak cocok buat anak remaja seumuran saya pada masanya. Alur ceritanya ya gitu-gitu aja. Apalagi ketika masuk sesi ngulang-ngulang apa yang dikatakan Dora.

“Apakah kalian melihat peta? Di mana? Ayo, katakan lebih keras lagi!”

Belum lagi Boots yang selalu ngomporin dengan berkata, “Ayo, katakan lagi! Katakan lagi!”

Anak-anak mungkin senang saat melihat adegan tersebut. Namun, ketika saya yang nonton, kok rasanya malah kepingin misuh, ya?

Di sesi lain dalam tayangan Dora the Explorer, ada tokoh yang suka mengintai dan mencuri barang yang dibutuhkan selama dalam perjalanan. Namanya Swiper. Sejenis rubah berwarna oranye dengan penutup mata (ceritanya topeng?) berwarna biru. Usaha Swiper dalam mencuri sering kali digagalkan oleh perkataan Dora dan Boots yang diulang sebanyak tiga kali, “Swiper jangan mencuri! Swiper jangan mencuri! Swiper jangan mencuri!” Kemudian, Swiper gagal dan kabur.

Merasa gagal dan frustrasi karena selalu gagal mencuri barang milik Dora, menurut info yang beredar, kini ia alih profesi. Untuk memastikan hal tersebut, saya coba kontak via DM media sosialnya. Awalnya dia sempat menolak. Namun, setelah saya jelaskan bahwa ini untuk kebutuhan tulisan di Terminal Mojok, akhirnya dia setuju dan mau bertemu saya untuk keperluan wawancara sederhana. Bahkan Swiper mengaku sudah menjadi pembaca setia Mojok.co dari awal mula kemunculannya pada tahun 2014.

Begini verbatim dari wawancara yang kami lakukan di kos-kosan Swiper, yang kala itu sedang merokok sambil mengenakan kaos “you can see” dan celana pendek. Setelah berbasa-basi, akhirnya kami masuk pada obrolan inti.

Apa yang bikin sosok Swiper berhenti jadi pencuri barang-barang milik Dora?

Persoalannya rumit, Mas. Saya bete aja gitu. Jadi pencuri kayak nggak ada harga dirinya. Cuma dibilang “jangan mencuri!”, terus usaha saya selalu gagal. Bikin mangkel, Mas. Saya nggak bisa digituin. Sebagai pencuri, saya juga punya harga diri.

Setelah berhenti menjadi pencuri, lantas apa pekerjaan Anda saat ini?

Saya jadi BuzzeRp dan pegang beberapa akun, Mas. Itu lho, yang kalau Mas main Twitter, kalau ada akun yang di belakang nama ada angka banyak betul, bisa jadi itu saya, Mas. Tapi, sori, saya nggak mau ngumbar ke Mas nama akun yang saya pegang apa aja. Confidential, Mas.

Terus, berapa pendapatan yang didapat ketika jadi BuzzeRp?

Maaf, Mas. Rahasia. Yang jelas, saya sampai bisa beli sawah di kampung, bikin rumah, dan ada usaha warung di sana. Di sini aja saya keliatan susah.

Oh, oke. Apa aja yang Mas Swip lakukan ketika login sebagai BuzzeRp?

Ya, pokoknya, saya jadi penyeimbang aja gitu. Kalau ada kabar yang kurang baik tentang kebijakan pemerintah dan lain sebagainya, saya biasanya posting info dengan sudut pandang lain. Biar orang lain mikir ya kebijakannya nggak jelek-jelek amat meski banyak ditentang oleh orang lain.

Katanya Anda kan suka baca Mojok dan Terminal Mojok, di sana kan ada banyak penulis yang satire, bahkan sarkas soal BuzzeRp, tanggapan Mas Swip?

Nah, itu dia, Mas. Tiap kali ada yang nulis tentang BuzzeRp, saya pasti baca. Saya nggak kesinggung karena tahu kalau Mojok itu sedikit nakal. Jadi, nggak saya ambil pusing. Toh, saya tetep menerima bayaran setimpal. Hahaha.

Jadi BuzzeRp itu kan pekerjaan yang rentan dihujat sama orang banyak di media sosial, Mas Swip. Tanggapan Anda gimana?

Ya, risiko pekerjaan. Mereka pada sibuk menghujat, saya ketawa-ketiwi aja baca komentarnya, Mas. Lagian, saya mau daftar CPNS, tapi ya banyak banget yang ikut. Males ngurus administrasinya juga, Mas. Hehehe.

Sebelum saya mengakhiri obrolan dengan Swiper, kami sempet ngopi bareng sambil bahas soal rencana blio dalam waktu ke depan. Katanya, dia berencana submit tulisan ke Mojok atau Terminal Mojok. Dia kepingin bahas keresahan selama menjadi BuzzeRp—jika sudah berhenti, pensiun. Semoga sih bisa lolos dan tayang, ya. Kan lumayan, kita semua jadi tahu bagaimana skema BuzzeRp berjalan, apa saja yang dilakukan, dan kenapa akhirnya memilih pensiun jadi BuzzeRp. Xixixi~

BACA JUGA Review Film Dora and the Lost City of Gold dan Bukti Bahwa Dora Berzodiak Leo dan tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.
Exit mobile version